Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Black Rainbow
Suka
Favorit
Bagikan
2. Dua

13. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR SEAN/LORONG - SORE

Seruni baru saja membuka pintu kamar Sean menggunakan kunci.

Sean mengikuti Seruni masuk ke kamar, meletakkan barang-barangnya di dekat pintu. Dia mengamati ruangan itu, lalu melihat kamar mandinya.


SERUNI

Kalau mau masak, dapurnya ada di lantai satu. 


SEAN 

Kalau jemur baju? 


SERUNI

Di lantai empat. 
Mau saya anterin lihat? 


SEAN

Emm, nanti aja deh, saya ke sana sendiri. 


SERUNI

(mengangguk)

Kakak di sini kuliah atau kerja? 


SEAN 

Lagi mau cari kerja. 


SERUNI

Oh ....

(mengerti) 

Kalau gitu aku tinggal dulu ya, Kak. 
Kalau ada apa-apa WA aja.


SEAN 

Makasih ya. 

(tersenyum)


SERUNI

Sama-sama.

(tersenyum juga, lalu pergi) 


Sean menarik barang-barangnya ke dekat tempat tidur, bermaksud menutup pintu, tapi mengurungkan niatnya saat melihat Azalea datang dengan tampilan yang modis, mengenakan high heels. 

Azalea tersenyum pada Sean. Sean membalas senyumannya. 


AZALEA

Baru nyampe? 


SEAN 

Iya nih. 


AZALEA

Katanya dari Jakarta? 


SEAN 

Iya. 


AZALEA

Orang sini pada ke Jakarta kok kamu malah ke sini? 


SEAN 

Cari suasana baru aja. 


AZALEA 

(tidak habis pikir) 

Dasar. 

(mengulurkan tangan) 

Azalea. 


SEAN 

(tertawa kecil, menjabat tangan Azalea) 

Sean. 


AZALEA

Kamu umur berapa? 


SEAN 

26. 


AZALEA

Beda dikit sama aku. 


SEAN

Mbak berapa? 


AZALEA

32.

(lalu tertawa) 

Panggil Azalea aja.
Nggak usah Mbak.


Sean tersenyum, sementara Azalea membuka pintu kamarnya. 


CUT TO :

14. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR SEAN - SORE

Sean membersihkan kamarnya, mengelap debu di meja dan jendela, mengepel, menata baju di lemari, membuka tas berisi kotak-kotak kecil, mengeluarkan lampu tumblr dari kotak itu, lalu memasangnya di dinding dekat meja belajar, mengeluarkan tanaman artifisial rumput berwarna ungu dari kotak lainnya. 

Sean terlihat senang saat menyentuh rumput itu dengan tangannya. Dia meletakkan tanaman itu di sudut meja, menambahkan buku-buku, alat tulis, dan terakhir, laptop. 

Rak kecil portable ditempatkannya di sudut lain. Diisi stok makanan, minuman, serta mug kecil dengan sendok. 

Sean lega melihat ruangannya tertata rapi. 

Dia menyalakan lampu tumblr, lalu mematikan lampu utama.


CUT TO :

15. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR SEAN - PAGI/SORE

Sean menyiapkan segelas kopi juga buku untuk menulis di mejanya. Dia meminum kopinya, lalu mengambil buku dan mulai menulis. 


MONTAGE : 

1. Sean menulis di bukunya. 

2. Sean mendengarkan musik dari ponselnya menggunakan headset. 

3. Sean duduk di tempat tidur sembari menonton film dari laptop. 


CUT TO :


SFX : Dering ponsel Sean.  


Sean menerima panggilan itu. 


CUT TO :


SEAN 

(berbicara di telepon sambil duduk dan bersandar di tempat tidur)

Nggak bisa kalau nggak nahan ijazah?

(jeda)

Emang semua pabrik gitu? 

(jeda) 

Ada kok kalau segitu. 

(jeda) 

Ya nggak apa-apa. 
Tapi baru bisanya sebulan lagi.  

(jeda) 

Oh, nunggu gitu ya? 

(jeda) 

Oke. 

(jeda) 

Di—

(melihat ke arah jendela sebentar) 

Kosan. 

(jeda) 

Iya ....


CUT TO :


Sean sedang mengetik di laptopnya. 


AZALEA (V.O)

Ketika siapa saja sendirian.
Berdiam diri tak ada hiburan.
Jika kau merasakan kesepian.
Datang kemari kita senang-senang!

(bernyanyi) 


Sean berhenti mengetik. Dia lalu mengambil headset dan mulai menyalakan musik di ponselnya. Tapi dia tetap tidak bisa fokus menulis. 

Sean melepas headset, memikirkan sesuatu.  


CUT TO :

16. INT. RUMAH KOS PELANGI. DEPAN KAMAR SEAN - MALAM

Sean membuka pintu kamar, melihat ke arah kamar Azalea. 


POV SEAN : Pintu kamar Azalea setengah terbuka. Tak lama kemudian, Azalea muncul, melihat Sean juga lalu tersenyum.


CUT TO :

17. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR SEAN - MALAM

Azalea duduk di kursi belajar Sean, sementara Sean duduk di tempat tidur. 


AZALEA 

Jadi, aku emang nyanyi di aplikasi kalo jam segini. 
Kamu punya Snicker nggak? 


SEAN 

(menggeleng) 

Itu bukannya nama snack ya? 


AZALEA

Bukan Snicker yang itu.
Snicker aplikasi. Yang kalau kamu nonton video aja bisa dapat duit. 


SEAN 

Nggak punya. 


AZALEA 

Download aja. Lumayan loh. 
Sini aku kasih tau caranya. 


SEAN 

E .... Nggak bisa deh kayaknya.
Memory HP-ku penuh. 


AZALEA 

Yah! Emang nggak pake memory card? 


SEAN 

Nggak. 


AZALEA

Pake lah. Biar cukup. 


Sean tersenyum saja menanggapinya, tapi tampak memikirkan saran itu. 


JUMP CUT TO :


Sean sudah duduk sendirian di kamarnya. 


SEAN (V.O)

Tiap hari dia bakal nyanyi.  
Keras banget lagi. 

(lelah memikirkannya) 


CUT TO :

18. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR RATRI - PAGI

ESTABLISH—RUMAH KOS PELANGI 

Ratri mengemasi barang-barangnya.  


DAMAR 

Ratri. 
Kamu masih belum percaya kalau bukan aku pelakunya? 


Ratri mengabaikan Damar. 


DAMAR

Kalau kamu nggak percaya laporin aku ke polisi!


RATRI 

(lalu melihat Damar) 

Apa itu bisa buat Disya kembali? 


Damar terenyak. 


RATRI 

(sedih)

Disya nggak akan pernah kembali lagi. 


Damar terenyak, merasa bersalah. Tapi tiba-tiba saja Salim datang, menariknya dari belakang.

Salim menghajar Damar. 

Damar terhempas, menabrak dinding. 


SALIM

Beraninya kamu ganggu istriku!

(meninju pipi Damar lagi) 


Darah mengalir dari sudut bibir Damar. 


RATRI

Salim!! 

(menahan salim) 

Udah!


SALIM

Diam kamu!!!

(membentak Ratri) 

Dia kan yang bunuh anak kita?!


DAMAR

(berdiri, agak tertatih, menatap tajam Salim)

Dia bukan istri kamu lagi. 


SALIM 

(geram melihat Damar) 

Kurang ajar! 

(lalu meninju Damar lagi)


Damar tidak membalas meski sudah babak belur. 


RATRI

Salim! Cukup!!!

(berdiri di antara Salim dan Damar) 


SALIM

Diam kamu! Ini urusan laki-laki! 

(lalu menyingkirkan Ratri dari hadapannya) 


Tapi karena kekuatan Salim terlalu besar, Ratri terlempar ke tangga, lalu jatuh ke lantai satu.

Darahnya mengalir deras dari belakang kepala. Ratri meninggal seketika.


DAMAR

Ratri!!!

(bergegas menolong Ratri, tapi frustrasi mengetahui Ratri sudah meninggal)


Damar menangis terisak, sementara Salim bergegas melarikan diri.


Damar meletakkan Ratri di lantai, mengambil balok kayu yang ada di dekat pintu, lalu melemparkannya tepat mengenai kepala Salim. 

Salim mengaduh, memperlambat langkahnya. 

Damar berhasil menggapai Salim lalu menghajarnya seperti orang kesetanan. Dia melihat pisau di dekat mangkuk berisi mangga muda yang ada di meja penjaga, lalu segera mengambil dan menggunakan pisau itu untuk membunuh Salim. 

Indah terperangah mengintipnya dari tangga.

Salim sudah tidak bernyawa. 

Damar melihat ke atas. 


POV DAMAR : Indah mundur selangkah.


CUT TO :

19. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR SEAN - PAGI

Sean terbangun dari tidur, melihat sekitar, lalu duduk. 

Dia beranjak membuka tirai jendela. 


POV SEAN : Suasana pagi dari jendela lantai tiga.


CUT TO :

20. INT/EXT. RUMAH KOS PELANGI. LANTAI 4 - PAGI

Sean sudah berganti baju, berjalan menuju teras lantai empat sembari membawa jemuran, melihat suasana tenang di sekitarnya. 


POV SEAN : Tempat menjemur pakaian—langit biru cerah dengan awan di sekitarnya. 


Sean menjemur pakaian. Tapi dia melihat bayangan yang jatuh di dekatnya. 

Sean berbalik, lalu tersentak melihat Damar menodongkan pistol ke arahnya. 


CUT TO :

21. INT. RUMAH KOS PELANGI. RUANG PENYANDERAAN - PAGI

Sean baru saja masuk ke dalam ruangan, lalu Damar mengunci pintu ruangan itu dari luar. 


POV SEAN : Seruni, Azalea, dan Indah juga melihat Sean. 


CUT TO :


Sean sudah duduk, bergabung dengan Azalea, Seruni, dan Indah. 


SEAN 

Pembunuhan? 


AZALEA 

(menggangguk, cemas) 

Aku juga lihat, tapi ....


DISSOLVE TO FLASHBACK :

Azalea berteriak melihat Ratri tergeletak tak bernyawa.


CUT TO :


Azalea bergegas menghampiri Indah. 


AZALEA 

Mbak ....


INDAH

Ssst!

(menyuruh Azalea diam) 


Azalea terkejut saat melihat apa yang dilihat oleh Indah. 


POV AZALEA : Salim yang tewas dan tergeletak di lantai, sementara Damar memegang pisau yang berlumuran darah. 


Azalea menutup mulut dengan tangan, lalu bersandar di dinding. Wajahnya pucat. 


CUT TO :


Damar menoleh, melihat Indah yang ada di tangga menuju lantai dua.


FADE OUT & FADE IN :


POV SEAN : Seruni terdiam di satu sudut. 


Sean terenyak melihatnya. 


DISSOLVE TO FLASHBACK :


Seruni yang baru datang dari arah lain dan berada tak jauh di belakang Damar, tercengang melihat Salim tewas.


DAMAR

(mengunci pintu, lalu mengantongi kuncinya, sambil melihat Indah) 

Diam di situ!!!


Indah yang kini berbalik, tersentak, menghentikan langkah.


DAMAR

Kamu jalan selangkah aja,
Aku lempar pisaunya.


Indah tercekam, sementara Azalea berhasil kabur dengan melangkah perlahan—posisinya tidak begitu terlihat oleh Damar.


Seruni tercekam melihat Damar menodongnya. 


DAMAR 

Naik!


Seruni ketakutan melihat pisau yang ditodongkan Damar. 


Seruni naik tangga ke lantai dua, sementara Damar berjalan di belakangnya. 

Seruni sampai di lantai dua, menghampiri Indah yang terpaku di tempat. 


DAMAR 

(menodong Seruni dan Indah)

Jalan!


Seruni dan Indah lalu berjalan, begitu juga Damar. Mereka berhenti di ujung lorong.  

Damar melemparkan serenteng kunci pada Seruni. Seruni tersentak menangkapnya. 


DAMAR

Buka!

(menyuruh Seruni membuka pintu di sampingnya)


BCU : Tangan Seruni gemetar saat mencari kunci yang tepat. 


Kunci di tangan Seruni terjatuh. Seruni bergegas memungutnya, lalu memakai anak kunci yang tepat untuk membuka pintu. 

Setelah pintu itu terbuka, Damar mendorong Seruni dan Indah masuk ke ruangan itu, lalu mengunci mereka dari luar. 


CUT TO :

22. INT. RUMAH KOS PELANGI. KAMAR AZALEA - PAGI

Azalea bersembunyi di samping tempat tidur.


AZALEA 

(memeriksa ponselnya) 

Haduh! Wi-Fi-nya ilang lagi!
Ck! 
Pulsa juga nggak ada. 

(cemas, mendekap ponsel)


SFX : Suara ketukan pintu dari luar. 


Azalea yang panik, melihat ke sekitar, menemukan catokan rambut. 


SFX : Suara tembakan.


Azalea tersentak Damar berhasil masuk dengan merusak pintu yang terkunci. Damar menodongnya menggunakan pistol.


FADE OUT & FADE IN :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar