Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BFF (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
2. Rahasia Shira (Scene 6-13)

6. EXT. KAMPUS. PARKIRAN. SORE

Cast : Shira, Riri (20), Dinda (20)

Shira bertemu dengan Riri dan Dinda setelah kuliah selesai. Riri dan Dinda satu jurusan di fakultas ekonomi.

DINDA
Desta mana, Ra?

SHIRA
Kayaknya masih ngumpul sama teman-teman debatnya. Bisa betah sampe malam tuh.

RIRI
Ah, biarin! Rumahnya di ujung hidung ini. Eh, Farah mana?

SHIRA
Tadi pagi dia nitip absen ke aku. Abis itu nggak ada nongol lagi sampe sore.

Dinda menaikkan alis. Riri berdecak bosan.

RIRI
Pasti bolos sama Donal, tuh. Kamu juga, Ra, mau-maunya dititipin absen.

SHIRA
Jangan suudzon gitu, Ri. Mungkin memang ada urusan penting.

RIRI
Halah! Pasti urusan pacaran, lah. Ya, nggak, Din?

Dinda kembali menaikkan alis tanda setuju. Shira menanggapi dengan senyum.

DINDA
Mau pulang bareng nggak, Ra?

SHIRA
Aku naik bis aja. Rumah kita, kan, nggak searah.

RIRI
Beneran?

SHIRA
Iya. Kalian duluan aja.

Riri dan Dinda masuk ke mobil Dinda.

DINDA DAN RIRI
Daaah.

SHIRA
Daaah.

Setelah mobil Dinda keluar dari parkiran, Shira berjalan ke arah halte bus.

CUT TO

7. EXT. HALTE BUS. SORE

Cast : Desta, Shira, Pak Surya, ekstrass

ESTABLISH : Shira dan 10 orang lainnya menunggu di halte bus. Shira berdiri di belakang Pak Surya.

Desta yang baru keluar dari gerbang kampus melihat Shira. Desta berjalan ke arah halte bus. Desta ingin mengembalikan tablet gadget Shira yang dipinjamnya tadi siang.

Bus berhenti di halte. Semua orang masuk ke dalam bus termasuk Shira. Desta yang masih jauh dari halte langsung berlari kencang agar tidak tertinggal. Desta melompat masuk tepat sebelum bus berjalan.

CUT TO

8. INT. BUS. SORE

Cast : Desta, Shira, Pak Surya, ekstrass

ESTABLISH : Bus tampak penuh. Shira dan 5 orang lainnya tidak mendapat tempat duduk. Mereka berdiri sambil memegang handle grip. Shira kembali berdiri di belakang Pak Surya. Shira mendongak memandangi laki-laki itu. Matanya nyaris tak berkedip.

Desta yang masih berada di ambang pintu bus, menyaksikan kejadian itu. Desta tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Dia fokus menatap Shira dan laki-laki itu.

CU : Mata Desta memicing dan dahinya berkerut. Desta kemudian tersenyum sambil mengangguk-angguk.

CUT TO

9. INT. BUS. SORE

Cast : Desta, Shira, ekstrass

Bus berhenti di halte berikutnya.

SHIRA
Permisi, Pak.

Pak Surya memiringkan badannya, memberikan jalan untuk Shira. Sambil menunduk, Shira melewatinya dan turun dari bus dari pintu depan.

Desta ikut turun lewat pintu belakang bus.

CUT TO

10. EXT. HALTE BUS. SORE

Cast : Desta, Shira

Shira tidak langsung pergi. Dia menatap bus itu sampai menjauh.

Desta menghampiri Shira dan langsung memegang pundak Shira.

DESTA
Hayo, melamun!

Shira berjengit kaget.

SHIRA
Astaghfirullah. Desta! Kamu, kok, ngeluyur sampe sini?

Desta mengambil gadget tablet dari ranselnya dan mengulurkannya pada Shira.

DESTA
Mau balikin ini. Sori, tadi aku mampir dulu ke klub debat.

SHIRA
Ya, ampun. Besok, kan, bisa.

DESTA
Sekalian ngeluyur. Males di rumah ketemu bapak lama-lama.

SHIRA
Kok, gitu?

Desta mengangkat bahu sambil memanyunkan bibirnya.

DESTA
Bakso jontor, yuk!

CUT TO

11. INT. WARUNG BAKSO. SORE

Cast : Desta, Shira, Dahri, Ekstrass

Desta dan Shira masuk ke warung bakso yang ramai. Hanya tersisa satu meja, di sana Dahri duduk sendirian. Desta menghampiri meja itu dan langsung duduk di samping Dahri dan langsung merebut Alquran mini yang sedang dibaca Dahri. Dahri terkejut, menatap Desta dan Shira bergantian lalu menunduk.

DESTA
Sehari kamu khatam berapa kali?

Desta membolak-balik Alquran milik Dahri.

DAHRI
Sehari dapat 1 juz. Khatamnya sebulan sekali.

Dahri menjawab tanpa memandang Desta.

DESTA
Aku lihat kamu baca Alquran mulu. Anytime, anywhere! Masak kamu Cuma khatam sebulan sekali?
DAHRI
Kamu sendiri, sudah pernah khatam?
DESTA
Maksudmu apa? Aku nanya kamu, ya udah, jawab aja. Kamu nggak boleh balik nanya.

Desta membelalak pada Dahri.

SHIRA
Udah deh, Ta. Aku lapar, nih.

Shira mengambil Alquran dari tangan Desta lalu mengembalikannya pada Dahri. Desta memanyunkan bibir sembari mengambil gawai di saku celana lalu memainkannya. Dahri memasukkan Alquran itu ke ranselnya dan berdiri.

SHIRA
Loh? Kamu nggak jadi makan?
DAHRI
Nggak. Aku bungkus aja.
DESTA
Whatever loser.

Desta menggumam tanpa memalingkan wajah dari gawai. Dahri sempat menoleh tapi tidak berkata apa-apa, hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Desta.

CUT TO

12. INT. WARUNG BAKSO. SORE

Cast : Desta, Shira, Paklek Bakso

Wajah Desta dan Shira merah karena kepedasan. Mangkuk bakso mereka masih ada setengah. Minuman mereka sudah habis.

Desta mengembuskan napas dari mulut sambil memonyongkan bibirnya, berusaha menahan rasa pedas.

DESTA
Lek, mana es jeruknya?

Insert : Paklek yang sedang membuat es jeruk di gerobak jualannya, menoleh sekilas.

PAKLEK BAKSO

Iya bentar, Mbak.

Paklek bakso mempercepat gerakannya menuang es batu ke gelas. Dia langsung mengantar 2 gelas es jeruk ke meja Desta.

SHIRA
Makasi, lek.

PAKLEK BAKSO
Sama-sama, Mbak.

Desta langsung menyeruput es jeruknya. Paklek bakso kembali ke gerobaknya. Shira mengaduk es jeruknya dengan sedotan lalu menyeruputnya pelan.

SHIRA
Mamak sama bapak sehat, Ta?

Desta mengangguk tanpa berhenti makan.

SHIRA
Kamu masih berantem sama bapakmu?

DESTA
Nggak pernah berantem, kok. Dimarahin sering.

SHIRA
Dinasihatin kali.

DESTA
Sama aja.

Desta menyeruput es jeruknya dengan cepat.

DESTA
Eh! Kamu sering pulang bareng Pak Dosen rese, ya?

SHIRA
Nggak.

DESTA
Tadi kalian pulang bareng.

SHIRA
Kita pulang pake bis yang sama, Desta. Bukan pulang bareng.

DESTA
Masak, sih?

Dia menoleh pada Shira dengan tatapan menyelidik.

SHIRA
Beneran. Pak Surya aja nggak pernah sadar, kok, kalo kita searah.

DESTA
Oh! Terus kenapa kamu tadi ngelihatin dia sampe lupa ngedip?

Shira gelagapan. Desta tertawa, merasa senang berhasil mengintimidasi Shira.

DESTA
Jangan bilang kamu suka sama Pak Surya? Ya, ampun, Ra. Seleramu mateng banget, ya.

SHIRA
Ng-nggak.

DESTA
Udah. Ngaku aja.

Shira menunduk malu. Desta makin semangat menginterogasinya.

DESTA
Suka apa suka banget?

Shira mengangguk lalu menggeleng. Desta yang berniat menggoda Shira jadi kasihan melihat Shira salah tingkah.

DESTA
Aku denger dari si menteri penerangan, Pak Surya itu duda, loh.

Shira tidak menanggapi.

DESTA
Eh, atau kamu jadi asistennya aja. Biar bisa makin deket. Gimana?

SHIRA
Nggak, Ta. Aku malu.

DESTA
Kenapa mesti malu? Dia single, kamu single. Nggak ada hati yang harus dijaga. Kalo aku jadi kamu, sih, mepetin terus!

Shira menggeleng.

SHIRA
Dia dosen, sudah mapan, dan umurnya jauh di atas kita. Dia pasti nyari pasangan yang sepadan. Dia nggak mungkin-

DESTA
Nggak ada yang nggak mungkin! Kamu tenang aja, besok aku cari nomor hape-nya, nanti kalo udah dapat-

SHIRA
Jangan, Ta. Plis.

DESTA
Kenapa?

SHIRA
Jadi secret admirer aja aku udah seneng, kok. Tiap pagi sama sore berdiri di belakangnya dan mandangin punggungnya, itu udah cukup buatku.

DESTA
Hah? Kok, aneh, sih?

SHIRA
Aku nggak bisa ... tepatnya aku nggak boleh pacaran.

Shira memegang hijab yang menjuntai di dadanya.

SHIRA
Jangan kasih tau siapa-siapa soal ini, ya?

Desta menatapnya bingung. Shira memegang tangan Desta dengan kedua tangannya.

SHIRA
Cukup kamu aja yang tau, Ta.

Desta mengangguk setuju.

CUT TO

13. INT. WARUNG BAKSO. SORE

Cast : Desta, Shira, Paklek Bakso

Desta dan Shira berdiri di sebelah Paklek Bakso yang sedang menuangkan kuah bakso ke mangkok.

DESTA
Berapa, Lek?

PAKLEK BAKSO
Sepuluh ribu, Mbak.

SHIRA
Paklek nggak salah hitung?

PAKLEK BAKSO
Bakso sama es jeruk yang pertama udah dibayarin sama Mas yang janggutan tadi. Kurangnya cuma es jeruk yang nambah 2.

Desta dan Shira saling bertukar pandang dengan ekspresi bingung. 

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar