Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT.RUANG KELUARGA - SIANG
CAST: NENEK
Nenek sedang duduk di ruang tengah sambil menjahit lengan baju yang sedikit sobek dengan secara manual menggunakan tangan, tak lama kemudian nenek mendengar bunyi dering handponenya yang berbunyi, lalu nenek berjalan mengambil handponenya yang tergeletak di meja kecil disamping pintu kamarnya
NENEK
(Nenek berdiri di samping meja)
Hallo, dengan siapa?
BULEK NINING
Assalamualaikum bu, ini saya nining
NENEK
(Nenek terlihat bahagia)
Waalaikumsalam, ya ampun nining
BULEK NINING
Iyaa bu, bagaimana kabarnya bu?
NENEK
Alhamdulillah sehat, kamu sendiri apa kabar?
BULEK NINING
Alhamdulillah baik bu, ibu sedang apa? Ninig tidak ganggu kan bu?
NENEK
Enggak kok enggak, ini lagi duduk aja
BULEK NINING
Syukurlah kalau tidak ganggu, takutnya ibu lagi repot
NENEK
Engga engga
BULEK NINING
Oh iyaa, Raka sama Gita apa kabar?
NENEK
Alhamdulillah mereka baik, ini lagi pada keluar, Raka lagi ke kota sedangkan gita lagi main ke tempat temennya, katanya lagi nyiapin buat ospek bareng
BULEK NINING
Oh iyaa iya, gita kan udah mulai masuk kuliah ya
NENEK
Iyaa
BULEK NINING
Kuliah ngambil apa bu si gita
NENEK
Ngambil teknik katanya
BULEK NINING
Syukurlah, oh iya bu, saya mau minta tolong ke ibu
NENEK
Minta tolong apa ning?
BULEK NINING
Jadi gini bu, sebelumnya maaf ya bu bukan berarti ninig gimana gimana, ini hanya sebatas menyampaikan pesan dari ayahnya anak anak, kemarin mas Bram telphone ninig, dia minta ninig untuk membujuk raka agar segera menjual rumah tinggalanya, sedangkan ninig setiap menghubungi raka selalu susah, nah ninig meminta tolong ke ibu untuk menyampaikan pesan ini ke Raka atau membujuk raka untuk bisa ke tempat nining
Mendengar kalimat yang dilontarkan tante Nining kepada nenek, seketika wajah nenek yang tadinya senang menjadi penuh sedih dan kebingungan
BULEK NINING
Gimana bu, apa ibu bisa membantu Nining
NENEK
(Nenek terlihat bingung)
Iyaa nanti aku coba berbicara dengan raka
BULEK NINING
Iyaa makasih ya bu,
NENEK
Iyaa
BULEK NINING
Iyaaudah bu, ninig tak lanjut beres beres rumah ya bu, assalamualaikum
NENEK
Waalaikumsalam
Nenek yang berwajah sedih pun menatap ke luar rumah dengan tatapan kosong sambil menaruh teleponnya kembali
CUT TO:
START OF MONTAGE:
EXT.LAMPU LALU LINTAS / JALAN RAYA - SIANG
CAST: RAKA, ORANG TUA (P), ANAK KECIL 1 (L), ANAK KECIL 2 (L)
Raka berhenti di lampu merah, ketika raka berhenti dan menunggu lampu merahnya berganti hijau agar berlanjut jalan, Raka melihat ada dua anak kecil kakak beradik cowok cewek yang sedang bercanda tertawa bersama, di trotoar/pinggir jalan, lalu ada ibunya meyamperi dan membawakan dua anak kecil tersebut jajanan yang baru ia belikan satu satu, seketika raka senyum serasa ikut merasakan kebahagiaan anak anak kecil, ketika dua anak kecil dan ibunya mulai berjalan, lampu pun hijau dan raka pun melanjutkan perjalanannya menyebrang perempatan jalan besar, setelah menyebrangi perempatan tersebut, raka berhenti di angkringan untuk membeli minum
END OF MONTAGE
CUT TO:
INT. ANGKRINGAN - SIANG
CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN (L)
Raka memesan es jeruk kepada penjual angkringan
RAKA
(Duduk di kursi angkringan)
Mas es jeruk satu ya
PENJUAL ANGKRINGAN
Oke mas
Penjual angkringan memberikan es jeruknya ke raka, tiba tiba handphone raka berdering di telephon nenek, lalu Raka pun mengambil handphonenya di saku dan mengangkatnya
RAKA
(Meneruh es jeruknya di meja gerobak)
Halo nek, assalamualaikum
CUT TO:
INT. RUANG KELUARGA - SIANG
CAST: NENEK
Nenek menelphone Raka dengan berusaha tenang walaupun sedikit ragu akan hal yang akan dibicarakan ke Raka
NENEK
Waalaikumsalam Raka, kamu masih sibuk?
RAKA
Udah enggak kok nek, gimana?
NENEK
Raka, hari ini kamu mampir ke rumah bulek mu bisa kan nak?
RAKA
Bulek siapa nek?
Nenek menjawab dengan wajah tegang
NENEK
Nining,
CUT BACK TO:
INT. ANGKRINGAN - SIANG
CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN
Raka terlihat sedikit kesal akan tetapi berusaha selalu tenang dan lembut berbicara dengan nenek
RAKA
Ada perlu apa ya nek?
CUT TO:
INT. RUANG KELUARGA - SIANG
CAST: NENEK
Nenek mencoba membujuk Raka dengan sabar dan penuh kelembutan walau nenek sendiri terlihat sedih
NENEK
Tadi bulek mu nelpon nenek, dia nanyain kamu, kamu disuruh main kesana, kamu bisa kan mampir kesana?
Raka terdiam tanpa jawaban, dan nenek mencoba membujuk kembali Raka dengan kelembutan
NENEK
Raka, bulekmu mungkin kangen, kamu sempetin mampir kesana ya Raka
CUT BACK TO:
INT. ANGKRINGAN - SIANG
CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN
Raka yang berwajah sedikit kesal mencoba menuruti kemauan nenek dan menjawab pembicaraan nenek dengan lembut
RAKA
Baik nek, nanti raka kesana
CUT TO:
INT. RUANG KELUARGA - SIANG
CAST: NENEK
Mendengar jawaban dari Raka, nenek sedikit lega, tetapi merasa sedih karena nenek yakin bahwa Raka sangat berat melakukannya
NENEK
Makasih ya Raka, gitu aja,
RAKA
iyaa nek
NENEK
Yaudah, assalamualaikum
CUT BACK TO:
INT. ANGKRINGAN - SIANG
CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN
Raka terlihat berusaha tenang dan sabar
RAKA
Waalaikumsalam
CUT TO:
INT.RUMAH NENEK - SIANG
CAST: NENEK
Nenek menutup telephonnya dan menaruh handphonnya kembali di meja, nenek merasa sedih, cemas dan penuh harapan atas Raka semoga bisa menerima tentang apa yang nenek suruh
CUT BACK TO:
INT. ANGKRINGAN - SIANG
CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN
Setelah menutup telponnya, Raka melihat ternyta handphonenya memiliki banyak notif panggilan tak terjawab dari bulek Ninig, setelah selesai mengangkat telphone nenek dan wajah Raka pun seketika terlihat sangat dingin mengetahui akan hal itu, lalu raka menghabiskan minumannya dan membayar ke penjual angkringan
RAKA
(Mengambil uang disakunya)
Berapa mas
PENJUAL ANGKRINGAN
Empat ribu
Setelah membayarnya Raka pun keluar dari angkringan dan menaiki motornya lagi menuju ke rumah bulek nining
CUT TO:
EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH BULEK NINIG - SORE
CAST: RAKA, BULEK NINIG
Raka sampai ke depan rumah bulek Ninig, dan bulek Nining pun melihat kedatangan Raka dari dalam rumah melalui jendela rumahnya, bulek ninig lalu keluar rumah dan menyambutnya, Raka terlihat sangat berat hati atas kedatangannya ke rumah bulek nining karena harus bertemu dengan bulek nya, Raka turun dari motor dan berjalan menghampiri bulek Nining dengan wajah dingin
BULEK NINING
Raka apa kabar?
RAKA
Iyaa gini baik baik aja
Bulek Ninig pun mengajak raka masuk,
BULEK NINING
Yaudah, ayo masuk
Raka terdiam dan berjalan masuk
CUT TO:
INT.RUANG TAMU RUMAH BULEK NINIG - SORE
CAST: RAKA, BULEK NINIG, SUAMI BULEK NINIG
Bulek nining mempersilahkan Raka duduk
BULEK NINING
Duduk dulu Raka,
Raka terdiam dan duduk di ruang tamu, bulek Ninig berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman, sambil menyuruh suaminya kedepan untuk menemani raka dengan nada berbisik, tak lama kemudian suami bulek ninig pun menghampiri Raka
SUAMI BULEK NINIG
Eh raka, kamu sehat
Raka menjawab dengan sangat ketus
RAKA
Iyaa sehat sehat aja
Bulek Ninig membawakan minuman dan sedikit cemilan lalu duduk di kursi ruang tamu bersama Raka dan suaminya, bulek Ninig mencoba mengajak ngobrol Raka walaupun raka tetep cuek dalam menjawab setiap pertanyaannya
BULEK NINING
(Menatap raka dengan senyuman)
Gimana raka kuliahnya?
RAKA
(Melihat meja yang ada didepannya)
Yaa gini gini aja
SUAMI BULEK NINIG
Masih suka main band
BULEK NINING
Raka mah emang anak band, pasti ngeband terus lah, iyaa ngga?
RAKA
Ya biasa aja si
BULEK NINING
Sekarang lagi sibuk apa raka?
RAKA
Ya ga ngapa ngapain gini aja
Bulek ninig serba salah mau membuka obrolan dengan Raka, dan bulek Nining pun bertatap tatapan secara bingung dengan suaminya, lalu raka pun dengan santai dan tegas menanyai ke bulek Nining
RAKA
lagi dapat masalah apa lagi bapak?
Bulek ninig mendengar pertanyaan itu menjadi bingung dan mati kutu dalam melontarkan jawabannya
BULEK NINING
Maksudnya Raka?
RAKA
(Raka berbicara dengan sedikit tegas)
Iyaa bapak lagi dapat masalah apa lagi? sampai bulek nyuruh aku kesini?
Bulek ninig agak ketakutan dalam menjawb pertanyaan raka
BULEK NINING
Kok kamu gitu ngomongnya
RAKA
(Raka menatap wajah bulek ninig dan suaminya dengan dingin)
Iyaa apalagi? apalagi yang mau ditutup tutupi?
BULEK NINING
Engga gitu Raka
Raka tiba tiba menyaut omongan bulek Nining
RAKA
(Raka menyaut omongan bulek ninig)
Udah lah, apa? bilang aja, jual rumah? tanah? apa lagi? mau cari masalah apa lagi? bilang?
Bulek Nining dan suaminya semakin ketakutan melihat Raka yang semakin tegas dan menaruh muka sangar didepan mereka, sehingga suaminya berbisik menyuruh bulek Nining agar menjelaskan saja tanpa berbelit belit
BULEK NINING
(Bulek ninig terlihat gemeteran)
Iyaa iyaa bulek jelasin, jadi gini rak, kemarin bapak mu telphone bulek, duh bingung bulek ngomongnya
RAKA
Udah ngga usah kebanyakan bingung, bilang aja
CUT TO:
INT.RUMAH BULEK NINIG - SIANG (FLASH BACK)
CAST: BULEK NINIG
Bulek Ninig mengangkat telepon rumahnya yang berdering, dan ternyata itu merupakan telepon dari mas bram ( ayahnya raka)
BULEK NINING (V.O)
Jadi belum lama ini bapakmu menelpon bulek,
CUT TO:
INT. KAMAR AYAH RAKA - SIANG (FLASH BACK)
CAST : AYAH RAKA
Ayah Raka menelpon bulek Nining dengan wajah yang bingung mencoba menjelaskan kepada bulek ninig akan nasib yang dideritanya karena terlibat kasus korupsi, dan mendesak bulek ninig dengan untuk menyuruh raka agar segera menjual rumah tinggalannya, tetapi bulek Nining merasa keberatan dan ragu karena bingung akan cara membujuk raka, ayah raka pun kembali menyuruh bulek nining dengan sedikit keras agar bisa membujuk raka dengan apapun caranya dan telpon pun langsung dimatikan oleh ayah Raka
BULEK NINING (V.O)
Bapak minta agar rumah tinggalan ibu bapak mu segera dijual aja, karena bapakmu sedang butuh uang, Raka, nanti hasil penjualannya dibagi dua buat raka sama bapak,
CUT BACK TO:
INT.RUMAH BULEK NINIG - SIANG (FLASH BACK)
Bulek Ninig menutup telepon dengan wajah yang sangat tertekan
CUT BACK TO:
INT.RUANG TAMU RUMAH BULEK NINIG - SORE
Raka terdiam dengan melihat ke arah meja yang ada di depannya, lalu tiba tiba Raka menatap dengan wajah penuh kekesalan kehadapan bulek Nining dan suaminya sambil menanggapi dengan tegas pejelasan bulek nining
RAKA
(Raka berbicara dengan nada keras)
Enggak sudi, itu rumah hasil jerih payah ibu, nggak mungkin aku jual gitu aja, walaupun bapak ikut andil dalam biyaya pembangunan rumah itupun enggak seberapa, lagian apa pernah bapak memberikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga dengan baik kepada ibu dan anak anaknya? bisanya cuma judi, mabok, ga pernah pulang ninggalin ibu demi gandeng para pelacur pelacurnya
BULEK NINING
Iyaa bulek paham Raka, akan tingkah buruk bapak mu dulu, tapi sekarang posisi bapakmu sedang kesusahan karene terlilit kasus
RAKA
Iyaa apalagi ini, berarti jelas kan bahwa selama ini sifat bapak tetep gitu aja, ga jauh dari kasus, bukan urusanku dia mau kenapa napa, dia sudah tega meninggalkan kami, yaudah itu konsekuensinya dia, mintalah tolong sama selingkuhannya untuk ngebantuin.
BULEK NINING
Kasian Raka
RAKA
Apanya yang perlu dikasihani? Kalau kasihan ya tinggal bulek aja yang bantuin, kenapa harus aku yang repot? lagian itu kakaknya bulek juga kan? yaudah sebagai adek yang baik bantuin aja sana kakaknya, dia sudah ninggalin kami, ga pernah memberikan perannya sebagai ayah yang baik kepada kami, yaudah berarti gaada salahnya jika aku akan memperlakukan sebaliknya, lagian beberapa tanah sudah kujual demi bapak, sekarang apa? apa yang bisa dia berikan kepada kami? adanya hanya kurang, kurang dan kurang terus
BULEK NINING
Bapak pasti akan berubah Raka, dan akan membalas kebaikanmu besok, ya mungkin posisinya dia serba susah jadi mungkin belum bisa menjadi apa yang kamu mau
RAKA
Ngga perlu, kami sudah tidak butuh, bahkan dari semenjak aku kecil, bapak pergi ninggalin aku, dari situpun aku sudah ngga berharap apa apa dari bapak, yang aku harapkan hanya satu, tolong jangan ganggu kami lagi.
RAKA
(Raka berdiri dari kursinya dan bersiap pergi)
Udah ya, cukup, sampai kapanpun bulek mengemis sama aku, atau menyuruhku datang kesini dengan tujuan seperti ini, tanpa aku jawab bulek sudah tau jawaban dariku, yaitu tidak akan pernah.
Raka lalu keluar dari rumah dan pergi, bulek Ninig dan suaminya hanya bisa melihat kepergian Raka dengan penuh ketegangan
FADE OUT:
EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM - SORE
CAST: RAKA
Raka terdiam dan berlutut disamping makam ibunya dan menghadap ke makam ibunya dengan penuh kesedihan