Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku di Sudut Kota pada 90'
Suka
Favorit
Bagikan
4. PART OF SOUL #4

INT.RUANG KELUARGA - SIANG

CAST: NENEK

Nenek sedang duduk di ruang tengah sambil menjahit lengan baju yang sedikit sobek dengan secara manual menggunakan tangan, tak lama kemudian nenek mendengar bunyi dering handponenya yang berbunyi, lalu nenek berjalan mengambil handponenya yang tergeletak di meja kecil disamping pintu kamarnya

NENEK

(Nenek berdiri di samping meja)

Hallo, dengan siapa?

BULEK NINING

Assalamualaikum bu, ini saya nining

NENEK

(Nenek terlihat bahagia)

Waalaikumsalam, ya ampun nining

BULEK NINING

Iyaa bu, bagaimana kabarnya bu?

NENEK

Alhamdulillah sehat, kamu sendiri apa kabar?

BULEK NINING

Alhamdulillah baik bu, ibu sedang apa? Ninig tidak ganggu kan bu?

NENEK

Enggak kok enggak, ini lagi duduk aja

BULEK NINING

Syukurlah kalau tidak ganggu, takutnya ibu lagi repot

NENEK

Engga engga

BULEK NINING

Oh iyaa, Raka sama Gita apa kabar?

NENEK

Alhamdulillah mereka baik, ini lagi pada keluar, Raka lagi ke kota sedangkan gita lagi main ke tempat temennya, katanya lagi nyiapin buat ospek bareng

BULEK NINING

Oh iyaa iya, gita kan udah mulai masuk kuliah ya

NENEK

Iyaa

BULEK NINING

Kuliah ngambil apa bu si gita

NENEK

Ngambil teknik katanya

BULEK NINING

Syukurlah, oh iya bu, saya mau minta tolong ke ibu

NENEK

Minta tolong apa ning?

BULEK NINING

Jadi gini bu, sebelumnya maaf ya bu bukan berarti ninig gimana gimana, ini hanya sebatas menyampaikan pesan dari ayahnya anak anak, kemarin mas Bram telphone ninig, dia minta ninig untuk membujuk raka agar segera menjual rumah tinggalanya, sedangkan ninig setiap menghubungi raka selalu susah, nah ninig meminta tolong ke ibu untuk menyampaikan pesan ini ke Raka atau membujuk raka untuk bisa ke tempat nining

Mendengar kalimat yang dilontarkan tante Nining kepada nenek, seketika wajah nenek yang tadinya senang menjadi penuh sedih dan kebingungan

BULEK NINING

Gimana bu, apa ibu bisa membantu Nining

NENEK

(Nenek terlihat bingung)

Iyaa nanti aku coba berbicara dengan raka

BULEK NINING

Iyaa makasih ya bu,

NENEK

Iyaa

BULEK NINING

Iyaaudah bu, ninig tak lanjut beres beres rumah ya bu, assalamualaikum

NENEK

Waalaikumsalam

Nenek yang berwajah sedih pun menatap ke luar rumah dengan tatapan kosong sambil menaruh teleponnya kembali

                                                         

CUT TO:

START OF MONTAGE:

EXT.LAMPU LALU LINTAS / JALAN RAYA - SIANG

CAST: RAKA, ORANG TUA (P), ANAK KECIL 1 (L), ANAK KECIL 2 (L)

Raka berhenti di lampu merah, ketika raka berhenti dan menunggu lampu merahnya berganti hijau agar berlanjut jalan, Raka melihat ada dua anak kecil kakak beradik cowok cewek yang sedang bercanda tertawa bersama, di trotoar/pinggir jalan, lalu ada ibunya meyamperi dan membawakan dua anak kecil tersebut jajanan yang baru ia belikan satu satu, seketika raka senyum serasa ikut merasakan kebahagiaan anak anak kecil, ketika dua anak kecil dan ibunya mulai berjalan, lampu pun hijau dan raka pun melanjutkan perjalanannya menyebrang perempatan jalan besar, setelah menyebrangi perempatan tersebut, raka berhenti di angkringan untuk membeli minum

END OF MONTAGE

                                                       

  CUT TO:

INT. ANGKRINGAN - SIANG

CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN (L)

Raka memesan es jeruk kepada penjual angkringan

RAKA

(Duduk di kursi angkringan)

Mas es jeruk satu ya

PENJUAL ANGKRINGAN

Oke mas

Penjual angkringan memberikan es jeruknya ke raka, tiba tiba handphone raka berdering di telephon nenek, lalu Raka pun mengambil handphonenya di saku dan mengangkatnya

RAKA

(Meneruh es jeruknya di meja gerobak)

Halo nek, assalamualaikum

                                                        

 CUT TO:

INT. RUANG KELUARGA - SIANG

CAST: NENEK

Nenek menelphone Raka dengan berusaha tenang walaupun sedikit ragu akan hal yang akan dibicarakan ke Raka

NENEK

Waalaikumsalam Raka, kamu masih sibuk?

RAKA

Udah enggak kok nek, gimana?

NENEK

Raka, hari ini kamu mampir ke rumah bulek mu bisa kan nak?

RAKA

Bulek siapa nek?

Nenek menjawab dengan wajah tegang

NENEK

Nining,

                                    

                CUT BACK TO:

INT. ANGKRINGAN - SIANG

CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN

Raka terlihat sedikit kesal akan tetapi berusaha selalu tenang dan lembut berbicara dengan nenek

RAKA

Ada perlu apa ya nek?

                                                  

       CUT TO:

INT. RUANG KELUARGA - SIANG

CAST: NENEK

Nenek mencoba membujuk Raka dengan sabar dan penuh kelembutan walau nenek sendiri terlihat sedih

NENEK

Tadi bulek mu nelpon nenek, dia nanyain kamu, kamu disuruh main kesana, kamu bisa kan mampir kesana?

Raka terdiam tanpa jawaban, dan nenek mencoba membujuk kembali Raka dengan kelembutan

NENEK

Raka, bulekmu mungkin kangen, kamu sempetin mampir kesana ya Raka

                                                    

CUT BACK TO:

INT. ANGKRINGAN - SIANG

CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN

Raka yang berwajah sedikit kesal mencoba menuruti kemauan nenek dan menjawab pembicaraan nenek dengan lembut

RAKA

Baik nek, nanti raka kesana

                                                     

    CUT TO:

INT. RUANG KELUARGA - SIANG

CAST: NENEK

Mendengar jawaban dari Raka, nenek sedikit lega, tetapi merasa sedih karena nenek yakin bahwa Raka sangat berat melakukannya

NENEK

Makasih ya Raka, gitu aja,

RAKA

iyaa nek

NENEK

Yaudah, assalamualaikum                                                 

   CUT BACK TO:

INT. ANGKRINGAN - SIANG

CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN

Raka terlihat berusaha tenang dan sabar

RAKA

Waalaikumsalam

                                                  

       CUT TO:

INT.RUMAH NENEK - SIANG

CAST: NENEK

Nenek menutup telephonnya dan menaruh handphonnya kembali di meja, nenek merasa sedih, cemas dan penuh harapan atas Raka semoga bisa menerima tentang apa yang nenek suruh

                                              

     

 CUT BACK TO:

INT. ANGKRINGAN - SIANG

CAST: RAKA, PENJUAL ANGKRINGAN

Setelah menutup telponnya, Raka melihat ternyta handphonenya memiliki banyak notif panggilan tak terjawab dari bulek Ninig, setelah selesai mengangkat telphone nenek dan wajah Raka pun seketika terlihat sangat dingin mengetahui akan hal itu, lalu raka menghabiskan minumannya dan membayar ke penjual angkringan

RAKA

(Mengambil uang disakunya)

Berapa mas

PENJUAL ANGKRINGAN

Empat ribu

Setelah membayarnya Raka pun keluar dari angkringan dan menaiki motornya lagi menuju ke rumah bulek nining

                                                   

      CUT TO:

EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH BULEK NINIG - SORE

CAST: RAKA, BULEK NINIG

Raka sampai ke depan rumah bulek Ninig, dan bulek Nining pun melihat kedatangan Raka dari dalam rumah melalui jendela rumahnya, bulek ninig lalu keluar rumah dan menyambutnya, Raka terlihat sangat berat hati atas kedatangannya ke rumah bulek nining karena harus bertemu dengan bulek nya, Raka turun dari motor dan berjalan menghampiri bulek Nining dengan wajah dingin

BULEK NINING

Raka apa kabar?

RAKA

Iyaa gini baik baik aja

Bulek Ninig pun mengajak raka masuk,

BULEK NINING

Yaudah, ayo masuk

Raka terdiam dan berjalan masuk

                                                  

       CUT TO:

INT.RUANG TAMU RUMAH BULEK NINIG - SORE

CAST: RAKA, BULEK NINIG, SUAMI BULEK NINIG

Bulek nining mempersilahkan Raka duduk

BULEK NINING

Duduk dulu Raka,

Raka terdiam dan duduk di ruang tamu, bulek Ninig berjalan ke dapur untuk membuatkan minuman, sambil menyuruh suaminya kedepan untuk menemani raka dengan nada berbisik, tak lama kemudian suami bulek ninig pun menghampiri Raka

SUAMI BULEK NINIG

Eh raka, kamu sehat

Raka menjawab dengan sangat ketus

RAKA

Iyaa sehat sehat aja

Bulek Ninig membawakan minuman dan sedikit cemilan lalu duduk di kursi ruang tamu bersama Raka dan suaminya, bulek Ninig mencoba mengajak ngobrol Raka walaupun raka tetep cuek dalam menjawab setiap pertanyaannya

BULEK NINING

(Menatap raka dengan senyuman)

Gimana raka kuliahnya?

RAKA

(Melihat meja yang ada didepannya)

Yaa gini gini aja

SUAMI BULEK NINIG

Masih suka main band

BULEK NINING

Raka mah emang anak band, pasti ngeband terus lah, iyaa ngga?

RAKA

Ya biasa aja si

BULEK NINING

Sekarang lagi sibuk apa raka?

RAKA

Ya ga ngapa ngapain gini aja

Bulek ninig serba salah mau membuka obrolan dengan Raka, dan bulek Nining pun bertatap tatapan secara bingung dengan suaminya, lalu raka pun dengan santai dan tegas menanyai ke bulek Nining

RAKA

lagi dapat masalah apa lagi bapak?

Bulek ninig mendengar pertanyaan itu menjadi bingung dan mati kutu dalam melontarkan jawabannya

BULEK NINING

Maksudnya Raka?

RAKA

(Raka berbicara dengan sedikit tegas)

Iyaa bapak lagi dapat masalah apa lagi? sampai bulek nyuruh aku kesini?

Bulek ninig agak ketakutan dalam menjawb pertanyaan raka

BULEK NINING

Kok kamu gitu ngomongnya

RAKA

(Raka menatap wajah bulek ninig dan suaminya dengan dingin)

Iyaa apalagi? apalagi yang mau ditutup tutupi?

BULEK NINING

Engga gitu Raka

Raka tiba tiba menyaut omongan bulek Nining

RAKA

(Raka menyaut omongan bulek ninig)

Udah lah, apa? bilang aja, jual rumah? tanah? apa lagi? mau cari masalah apa lagi? bilang?

Bulek Nining dan suaminya semakin ketakutan melihat Raka yang semakin tegas dan menaruh muka sangar didepan mereka, sehingga suaminya berbisik menyuruh bulek Nining agar menjelaskan saja tanpa berbelit belit

BULEK NINING

(Bulek ninig terlihat gemeteran)

Iyaa iyaa bulek jelasin, jadi gini rak, kemarin bapak mu telphone bulek, duh bingung bulek ngomongnya

RAKA

Udah ngga usah kebanyakan bingung, bilang aja

                                                       

  CUT TO:

INT.RUMAH BULEK NINIG - SIANG (FLASH BACK)

CAST: BULEK NINIG

Bulek Ninig mengangkat telepon rumahnya yang berdering, dan ternyata itu merupakan telepon dari mas bram ( ayahnya raka)

BULEK NINING (V.O)

Jadi belum lama ini bapakmu menelpon bulek,

                                                         

CUT TO:

INT. KAMAR AYAH RAKA - SIANG (FLASH BACK)

CAST : AYAH RAKA

Ayah Raka menelpon bulek Nining dengan wajah yang bingung mencoba menjelaskan kepada bulek ninig akan nasib yang dideritanya karena terlibat kasus korupsi, dan mendesak bulek ninig dengan untuk menyuruh raka agar segera menjual rumah tinggalannya, tetapi bulek Nining merasa keberatan dan ragu karena bingung akan cara membujuk raka, ayah raka pun kembali menyuruh bulek nining dengan sedikit keras agar bisa membujuk raka dengan apapun caranya dan telpon pun langsung dimatikan oleh ayah Raka

BULEK NINING (V.O)

Bapak minta agar rumah tinggalan ibu bapak mu segera dijual aja, karena bapakmu sedang butuh uang, Raka, nanti hasil penjualannya dibagi dua buat raka sama bapak,

                     

                               CUT BACK TO:

INT.RUMAH BULEK NINIG - SIANG (FLASH BACK)

Bulek Ninig menutup telepon dengan wajah yang sangat tertekan

                                        

            CUT BACK TO:

INT.RUANG TAMU RUMAH BULEK NINIG - SORE

Raka terdiam dengan melihat ke arah meja yang ada di depannya, lalu tiba tiba Raka menatap dengan wajah penuh kekesalan kehadapan bulek Nining dan suaminya sambil menanggapi dengan tegas pejelasan bulek nining

RAKA

(Raka berbicara dengan nada keras)

Enggak sudi, itu rumah hasil jerih payah ibu, nggak mungkin aku jual gitu aja, walaupun bapak ikut andil dalam biyaya pembangunan rumah itupun enggak seberapa, lagian apa pernah bapak memberikan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga dengan baik kepada ibu dan anak anaknya? bisanya cuma judi, mabok, ga pernah pulang ninggalin ibu demi gandeng para pelacur pelacurnya

BULEK NINING

Iyaa bulek paham Raka, akan tingkah buruk bapak mu dulu, tapi sekarang posisi bapakmu sedang kesusahan karene terlilit kasus

RAKA

Iyaa apalagi ini, berarti jelas kan bahwa selama ini sifat bapak tetep gitu aja, ga jauh dari kasus, bukan urusanku dia mau kenapa napa, dia sudah tega meninggalkan kami, yaudah itu konsekuensinya dia, mintalah tolong sama selingkuhannya untuk ngebantuin.

BULEK NINING

Kasian Raka

RAKA

Apanya yang perlu dikasihani? Kalau kasihan ya tinggal bulek aja yang bantuin, kenapa harus aku yang repot? lagian itu kakaknya bulek juga kan? yaudah sebagai adek yang baik bantuin aja sana kakaknya, dia sudah ninggalin kami, ga pernah memberikan perannya sebagai ayah yang baik kepada kami, yaudah berarti gaada salahnya jika aku akan memperlakukan sebaliknya, lagian beberapa tanah sudah kujual demi bapak, sekarang apa? apa yang bisa dia berikan kepada kami? adanya hanya kurang, kurang dan kurang terus

BULEK NINING

Bapak pasti akan berubah Raka, dan akan membalas kebaikanmu besok, ya mungkin posisinya dia serba susah jadi mungkin belum bisa menjadi apa yang kamu mau

RAKA

Ngga perlu, kami sudah tidak butuh, bahkan dari semenjak aku kecil, bapak pergi ninggalin aku, dari situpun aku sudah ngga berharap apa apa dari bapak, yang aku harapkan hanya satu, tolong jangan ganggu kami lagi.

RAKA

(Raka berdiri dari kursinya dan bersiap pergi)

Udah ya, cukup, sampai kapanpun bulek mengemis sama aku, atau menyuruhku datang kesini dengan tujuan seperti ini, tanpa aku jawab bulek sudah tau jawaban dariku, yaitu tidak akan pernah.

Raka lalu keluar dari rumah dan pergi, bulek Ninig dan suaminya hanya bisa melihat kepergian Raka dengan penuh ketegangan

                                               

        FADE OUT:

EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM - SORE

CAST: RAKA

Raka terdiam dan berlutut disamping makam ibunya dan menghadap ke makam ibunya dengan penuh kesedihan

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar