Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN SEPI - PAGI
Kita melihat seseorang berjalan dari jauh yang lama kelamaan mendekat lalu berlari. Ia melakukan lari pagi, tapi kita belum mengetahui siapa Ia.
INT. KAMAR TIDUR - PAGI
Oma dan Renvara sedang bersantai, di kamar. Ia mulai rutin memijat kaki Oma.
OMA
Oma hari hari ya gini ini sendirian nggak ada temennya. Tiduran aja di kasur, kadang nonton TV, ngomong sama kucing. Nunggu papa ya percuma, pulang malam dianya.
RENVARA
Hati hati ya oma kalo lagi sendiri. Tapi misi utama ku sekarang kan buat jaga oma, jadi jangan khawatir, oma nggak akan kesepian lagi.
Kita mendengar suara ketukan pintu.
OMA
Iya sebentar..
RENVARA
Aku aja ma.
INT. RUANG TAMU - CONTINUOUS
Renvara membuka pintu, agak menunduk. Ia melihat Bara yang datang membawa sebuah buku tebal.
RENVARA
Kayaknya makanan kucingnya masih banyak deh.
BARA
Ini.
Bara menunjukkan buku tebal itu. Yang bertuliskan Soal- soal Olimpiade Fisika.
Renvara dan Bara kemudian duduk berhadapan di meja. Renvara meghadap laptop.
RENVARA
Kok bisa tau. Dulu aku anak olimpiade?
BARA
Entah, cuma nebak aja. Mas-nya bisa nyambung aja sama kata-kataku. Kalo bahasa fisika-nya se frekuensi, haha.. dan kata-kata yang diucap mas. Nunjukin kalo mas pintar.
RENVARA
Aku nggak seperti itu.
Ia membuka buku Bara. Melihat lembaran yang sudah Bara kerjakan.
RENVARA CONT'D
Setauku orang yang keliatan pinter, itu karena mereka belajar lebih dulu daripada orang-orang sekitarnya.
BARA
Seperti kita?
RENVARA
Nggak tau. Ini yang ngerjain kamu semua?
BARA
em ya.. tapi kadang aku langsung cari jawabannya di internet.
RENVARA
Kamu sudah bisa semuanya. Aku pikir materi di buku ini sudah cukup untuk soal olimpiade nanti, bahkan aku mempelajari ini di sma.
BARA
Dan mas-nya selalu mempelajari fisika di jenjang yang lebih tinggi kan?
RENVARA
Cuman kasih tau aja. Apa yang mau kamu tanyain
BARA
Aku punya banyak pertanyaan.
Oma membawakan banyak makanan ke agas meja mereka.
BARA
Eh makasi oma.. kok banyak oma.
RENVARA
Meja-nya aja nggak cukup buat buku besar ini ma.
BARA
Makanya dihabisin biar cukup.
Mereka tertawa. RENVARA DAN BARA BELAJAR DAN BERDISKUSI SELAMA BEBERAPA JAM.
Setelah beberapa jam kemudian.
BARA
Tunggu, mas-nya daritadi nyoba search google lewat laptop kan?
RENVARA
Nggak.
BARA
Mas-nya ngapain terus?
RENVARA
Nulis.
BARA
Mas-nya bener-bener orang multitasking. Gimana mas-nya bisa tau semua yang aku tanyain tadi?
Renvara
Itu sudah ada di kepalaku, maksudku aku belajar sebelum kamu kesini.
BARA
Nulis apa mas?
RENVARA
Skenario film.
BARA
Mas-nya nulis sambil ngajarin aku tadi?
RENVARA
Nggak-nggak sebenernya aku cuman nulis ide ide ku. Bukan nulis ke format langsung.
BARA
Ada hubungannya sama fisika mas? Menurutku fisika itu cerita tersendiri sih. Setiap hari membantu kehidupan orang-orang sekecil apapun itu, walau tanpa disadari mereka.
Renvara terkejut dengan apa yang dibilang Bara. Lanjut mengetik di laptop-nya.
RENVARA
Makasi.
Bara berdiri membereskan semua barang-barangnya.
RENVARA
Selesai?
BARA
Makasih banyak mas, akhirnya punya guru fisika pribadi hehe.. oh iya.
Ia mengambil amplop dari tas-nya. Memberikannya ke Renvara.
RENVARA
Simpan aja. Dateng aja kapanpun semaumu, tapi kabari aku dulu.
BARA
Ini buat mas buat tanda kalo mas-nya sekarang jadi guruku.
RENVARA
Guru? Emang iya? Nggak-nggak simpan aja itu.
BARA
Ini dari mama. Kata mama siapapun yang memberikan sesuatu pasti akan dibalas sesuatu. Mungkin saat ini mamaku cuma bisa kasih ini. Jadi- ini.
RENVARA
Terimakasih.
BARA
(Ke oma)
Oma pulang dulu ya Bara.
OMA O.S
Oh iya nak. Itu kresek jajan-nya uda oma siapin buat mama-mu sama kamu.
BARA
Kok banyak oma..
RENVARA
(menatap bara)
Sesuatu dibalas sesuatu.
BARA
Oh iya mas, kalo bisa datang ke pameran. Datang aja gapapa ada aku disana- cari aja nama sekolahku. Pasti mas nanti bakal tertarik.
Renvara mengangguk. Setelah Bara pergi. Renvara melihat ke layar laptop-nya, memikirkan ide yang tidak sengaja diucapkan oleh Bara, itu berhubungan dengan ide cerita yang lainnya.
INT. KAMAR IYUT / GUDANG - SIANG
Renvara mencoba membongkar sesuatu di gudang membuka beberapa kresek besar. Terdapat kardus bertuliskan FOTO Ia tertarik untuk mengambilnya- MEMBAWANYA KE RUANG TAMU.
RENVARA
Ma- aku boleh buka ini?
OMA
Buka aja ren.
RENVARA
Ini isinya foto-foto? Oma dulu?
OMA
Kayaknya iya. Coba buka sih, oma juga pengen lihat.
Renvara membuka-nya, terdapat banyak sekali album bertumpuk. Mengeluarkan semua-nya hingga paling bawah terdapat kotak. Itu kotak kamera film kodak lama. Di dalamnya juga terdapat beberapa roll film yang sudah terpakai.
RENVARA
Kameranya siapa oma?
OMA
Oh kameranya opa itu. Masih bagus lo itu, masih bisa dipake. Tapi kayaknya filmnya habis.
RENVARA
Ini belum dicetak?
OMA
Belum semua itu, opa dulu belum sempet.
Renvara merasa penasaran dengan hasil foto-nya dan juga isi album itu. Tapi sebelum membuka album nya. HP nya berdering- saat diangkat-nya ternyata terputus. PANGGILAN TAK TERJAWAB SUARA DARI GALANG, Ia juga mengirim teks "Ren kalo ga ngapa-ngapain mending nanti ke kafe ini". Alamat dikirim oleh Galang. "Sambil reuni"
Ia menatap jam, seharusnya Renvara sudah harus di perpustakaan sekarang. Ia berdiri- ada yang terjatuh, suatu foto film kurang jelas karena terbakar (tidak sempurna waktu dicetak), di foto itu terdapat dua orang anak kecil yang berdiri bersama ibu-nya. Renvara ingin menyakannya kepada oma, namun mengurungkan niatnya. Karena Ia terburu-buru.
CUT TO:
INT. PERPUSTAKAAN - SIANG
Disana kita melihat perpustakaan yang lebih ramai dari biasanya. Renvara berniat dan bergegas agar bisa menemui sesorang yang pernah Ia lihat sedang menulis skenario waktu itu. Di tempat duduk yang sama, dihampirinya. Ternyata disana terdapat orang yang berbeda.
Renvara kemudian duduk di tempat kosong. Ia menoleh ke arah kanan- melihat seorang perempuan itu lagi. Tenyata dia masih menulis di perpustakaan itu di waktu yang sama. Ia menghampirinya dari belakang.
RENVARA
Nulis skenario film?
Perempuan itu menoleh, agak menggeser barang-barangnya. Gimiknya membiarkan Renvara untuk duduk di kursi kosong sampingnya.
VANYA
Iya. Lagi nulis juga?
RENVARA
Proses.
Renvara duduk di sebelahnya.
VANYA
Aku ngelihat kamu kemarin- disana.
RENVARA
Ternyata aku ketauan- Renva.
VANYA
Vanya.. kok tau aku bakal nulis lagi di tempat ini?
RENVARA
Itu kebiasaan penulis bukannya? Di jam yang sana juga.
VANYA
Mungkin..
RENVARA
Maaf ganggu waktu nulis-mu.
VANYA
Nggak.. ini lagi kena writer's block sih. Lagi nggak seberapa mood nulis juga sebenernya.
RENVARA
Ini ceritamu?
VANYA
Nop, Cerita temen. temen komunitas sih.
RENVARA
Project dari komunitas?
VANYA
Iya..
RENVARA
Itu beneran ke-realisasi sampai post production?
VANYA
Maksud-mu ke tahap produksi? Tergantung skenario nya sih. Tapi selama aku partisipasi ini skenario selalu dari ketua komunitas atau anggota-anggota lama sih.
RENVARA
Dan kamu di bagian penulis naskah?
VANYA
Yup. Mau ikut kah? Kebetulan sih ada project yang uda mulai syuting, masih ada jobdesc kosong juga. Nanti aku kabari.
(Memberi kertas kosong)
Boleh minta id line mu?
RENVARA
Oh oke.
Renvara menulisnya. HP-nya berdering, melihatnya. Call dari galang.
RENVARA CONT'D
Kayaknya aku harus pergi. Terimakasih ya.
VANYA
Sama-sama. Okee sampai ketemu di project.
EXT. KAFE EKSTERIOR - SORE
Renvara melihat dari kejauhan. Begitupun juga teman teman dekat-nya waktu sma menyambutnya dengan rasa rindu. Salah satu teman laki laki-nya merangkul Renvara.
TEMAN A
Semuanya baik-baik aja?
TEMAN B
Pasti dong..
Galang yang barusan menghampirinya karena tadi memesan makanan. Meraih tangan-nya mengajaknya TOS ANDALAN mereka.
GALANG
Gimana kabarmu? Lebih baik dari dua menit lalu?
RENVARA
Jawabannya sama seperti jawaban kalian saat aku datang.
Mereka tertawa.
Dilanjutkan mereka berbincang selama beberapa jam. Setelah itu karena sudah menjelang malam Renvara berpamitan.
RENVARA
(Ke semua)
Aku duluan ya, aku punya urusan lain. Dengan oma ku. Terimakasih semua.
TEMAN 2
Yah..
TEMAN 1
Weh gaboleh gitu dong.
TEMAN 3
Hati-hati Ren. Makasi nyempetin hadir, ketemu temen-temen mu yang kurang akhlak ini.
TEMAN 2
Yoi makasi.
Renvara berjalan ke tempat parkir motor-nya. Sementara itu Galang menghampiri-nya.
GALANG
Seserius itu?
RENVARA
Ini soal keluargaku.
GALANG
Aku tahu yang akan kau lakukan selanjutnya apa. aku akan membantumu.
RENVARA
Bukan-nya kau sudah memiliki urusan bisnis?
GALANG
Selama ini untuk temanku yang selalu membantu ku kenapa tidak? kita bisa bangun lagi produksi dari awal. dari kesalahan-kesalahan kita bukan?
RENVARA
Kalo ini tujuanmu mengajakku kesini, aku nggak akan menolak. Tapi kasih aku waktu untuk menemukan sesuatu sendiri dulu.
GALANG
Oke. Untuk saat ini aku terbuka kapanpun. untuk temanku.
(menepuk pundaknya)
semangat bro.
RENVARA
Oke.
Galang pergi dari sana. sebelum Renvara beranjak dari tempat itu. Ia melihat hasil cetak foto film yang mana belakangnya terdapat suatu alamat rumah lama milik oma-nya dulu.
EXT. POS SATPAM PERUMAHAN - MALAM
Terdapat perumahan mewah. Ia berhenti disana untuk bertanya langsung ke pak satpam yang berada disana.
RENVARA
Permisi pak. Ini alamatnya dimana ya pak. apa benar masuk perumahan ini?
PAK SATPAM
Alamat ini? iya benar. mau cari siapa ya dek?
RENVARA
Cuma sekedar lihat-lihat aja pak, apa boleh?
PAK SATPAM
Boleh.. tapi rumah itu udah lama kosong dek- Siapanya pak Renva?
Karena perkataan pak satpam itu sudah membuktikan bahwa memang benar alamat itu ada di dalam perumahan. Ia kemudian-
RENVARA
(Berbohong)
Pak Renva? kurang tahu saya pak. oh iya pak ini alamat yang sebelahnya. kata teman saya buat patokan aja.
PAK SATPAM
Oh gitu to dek. Ini tinggal lurus aja terus belok kanan, belokan pertama.
RENVARA
Memangnya kenapa pak dengan rumah yang ada di alamat ini?
PAK SATPAM
Rumah itu sudah lama tidak dihuni dek sejak pemiliknya meninggal dan istrinya menjualnya. rumornya sih karena ada sesuatu yang menghuni rumah itu. Rumor lainnya karena pemilik rumah itu sekarang belum sempat mengurusnya. Tapi aneh sih sudah hampir 20 tahun- nggak diurus.
RENVARA
Oh.. yauda pak kalo gitu makasi banyak pak.
Ia melanjutkan untuk mencari alamat rumah tersebut.
EXT. DEPAN RUMAH LAMA OMA - MALAM
Hingga Ia menemukannya RUMAH YANG BESAR, KOSONG, GELAP. Sangat terlihat tidak ter-urus karena banyak tanaman yang menjalar. hingga ke lantai paling tinggi. Suasana angker dan sunyi menyelimutinya.
Renvara berhenti tepat di depan-nya. Turun dari sepeda motornya, menaruh helm. Matanya tak dapat teralihkan dari rumah tua itu. Melihat kearah lantai paling atas yang kosong.
RENVARA V.O
Gimana caranya aku bisa mendapatkan kembali rumah ini-
Kita melihat dari sudut atas, Ia hanya sebagian kecil & sendiri yang mempunyai harapan besar.
INT. RUANG MAKAN / RUANG TAMU - MALAM
Seperti biasa. Renvara menulis waktu malam, bersama dengan Nichel yang berada dalam call.
NICHEL V.O
(dari laptop)
Menurutku ini sudah cukup fantastis ren. Aku nggak ngira klo kamu punya ide sebagus ini juga.
RENVARA
Ye. Tapi Chel-
NICHEL V.O
(Dari laptop)
Ya..?
RENVARA
Aku ingin serius.
Diam selama beberapa detik. Karena Nichel mengira yang dikatakan Renvara berbeda konteks, ternyata-
RENVARA CONT'D
Serius ngelanjutin skenario ini sampai produksi. Karena sampai sekarang nggak ada hasil apapun yang bisa aku lanjutin untuk kedepannya chel. Chel? kamu masih disana?
NICHEL V.O
(dari laptop)
Masih belum ren. Nanti bakal nyusul, aku setuju- aku juga bakal dukung itu. Aku dengerin kamu kok daritadi. Jadi kamu mau nyoba gabung ke komunitas itu dulu?
RENVARA
Walaupun nggak menjanjikan.
NICHEL V.O
(dari laptop)
Coba dulu aja deh.