Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Adopt
Suka
Favorit
Bagikan
2. Karena pulang bukanlah tentang rasa nyaman (Sequence #2)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUMAH OMA VIVI MUDA / MEWAH - SORE - 1980'S

Sepasang suami & istri yang sedang memegangkan kedua tangannya berada dalam kebimbangan dari keputusan besar membicarakan di suasana rumah yang sepi- tanpa terlihat ekspresi mereka. Sang Istri itu adalah Oma Vivi muda.

SUAMI OMA VIVI

Jika kamu ingin keluar dari kesunyian ini, inilah saatnya. Inilah keputusan, semuanya akan berdampak di masa depan.

OMA VIVI MUDA

Keluarkan mobilmu-

CUT TO

INT. RUMAH SAKIT - SORE - 1980's

Berlanjut kesunyian suasana disana tanpa terlihat wajah , Oma Vivi dan suaminya menemui seorang laki-laki yang segera ingin menuntunnya ke suatu ruangan, yaitu-

CUT TO

INT. RUANG BERSALIN / RUMAH SAKIT - CONTINUOUS

Terlihat Bayi yang berganti gendongan ke tangan Oma Vivi yang sedikit BERGETAR seperti pertama-kalinya menggendong Bayi, dia menangis seperti ikut melihat gerhana matahari yang terjadi bersamaan dengen kelahirannya saat itu.

INT. RUANG TAMU / RUMAH OMA VIVI - PAGI / SEKARANG

Hampir 2 tahun kemudian setelah Renva meninggalkan rumah-nya. Dia tinggal disini, di rumah kecil sederhana beserta banyak kucing peliharaan oma.

Ia memberi makan beberapa kucing Oma seperti yang ia biasa lakukan.

Di meja makan Oma juga menyiapkan banyak makanan seperti biasanya. Di sudut kanan meja makan terlihat paman-nya yaitu PAPA EDDIE (40's) menggunakan setelan kantor dengan dasi-nya. Renva duduk di sudut kiri meja.

Terdengar orang berjualan keliling berteriak "OMA.."

OMA VIVI

(Berteriak ke pembeli)

Oh iya.. mbak.

Oma bergegas mengambil dompet.

RENVARA

(Menoleh dengan suara pelan)

Oma.. kan uda banyak makanan.

OMA VIVI

Gapapa, kan untuk kamu.

Renvara selalu ingin mencoba menghentikan kebiasaan oma itu.

PAPA EDDIE

(Sambil mengunyah)

Ren.

Ia melirik ke Papa.

PAPA EDDIE

Laptop-nya kayaknya masih bisa kamu pake. Itu di dalam tas catur papa.

RENVARA

(Senyum tipis)

Ok pa.

Oma datang dengan membawa banyak jajanan dari luar.

OMA VIVI

(Dengan nada khas)

RENVA.. REN - VA - RA. Dijemput teman TK-mu itu lo.

Oma yang selalu memecahkan suasana, dengan respon Renvara yang tersipu.

PAPA EDDIE

Dulu kalo uda dijemput gitu, baru bangun tidur- pasti sama oma langsung di bedak-in ganti baju ga mandi terus langsung berangkat sekolah.

Renvara tertawa. Oma duduk di sebelahnya.

OMA

Sekarang kamu uda gede.. ga kerasa ya dulu mesti mintain ambil dot waktu bayi.

PAPA EDDIE

(Menatap Renvara)

Oma.. dot omaa..

Renvara tetap tertawa malu, ia seperti sudah berada & kembali di zona nyaman-nya, merangkul oma dengan tangan kanan-nya.

OMA

(Dengan ucapan khas-nya)

Mari kita go out.

RENVARA

(Tersenyum)

Besok sabtu? Kemana..

PAPA EDDIE

Udah lama ngga jalan-jalan bareng, oma males.

OMA

Loh kan ada Renva..

PAPA EDDIE

Senang Oma-mu ada Renvara.

Papa Eddie berdiri, bersiap untuk berangkat bekerja, dan mereka mempunyai cara berpamitan berbeda yaitu-

Renvara yang sudah menganggap paman-nya ini sebagai papa-nya sendiri melakukan kebiasaan lama untuk berpamitan yang sudah lama tidak ia lakukan- Papa Eddie MENEMPELKAN DAHI dengan dahi si Renvara beberapa detik.

CUT TO:

EXT. HALAMAN KECIL / RUMAH OMA - CONTINUOUS

TERDAPAT BANYAK BURUNG DARA bukan punya oma, mereka disana karena oma memberi makan-nya setiap hari dan juga sekarang. Karena SUARA MOTOR Papa Eddie yang hendak berangkat, BURUNG BETERBANGAN LALU KEMBALI MAKAN BERAS di tanah.

Oma vivi yang sedang membersihkan halaman, Renvara melihat suasana depan rumah, Sawah yang tersapu angin lumayan kencang memicu kenyamanan-nya. Ia menghela napas.

RENVARA

Oma masih nyimpen barang-barangku?

OMA

(Agak keras, tertimbun suara burung)

Masih kok.. Oma gak pernah buang barang barang-mu, mesti tak kardusin.

OMA CONT'D

Dot sama selimut bayi mu aja masih tak simpen.

RENVARA

Bukan itu ma-

OMA

Iya semuanya di kardus kamar iyut.

Ia teringat nama itu. Kursi teras yang ia sentuh, itu dimana Iyut (alm. Ibu oma) duduk dan membaca.

INT. KAMAR IYUT - PAGI

Kamar-nya selalu terbuka, di dekat sana terdapat meja diatasnya terdapat kotak jahit. Renvara tahu itu, ia membukanya, terdapat 2 KAIN HASIL SONGKET bertuliskan "Iyut Sunarni" dan "Renv"

Ia mengelus kain itu, mengenangnya. Kucing paling besar oranye datang, dia lompat ke suatu koper dan tidur disana, diikuti oma yang langsung menekan saklar lampu-nya berkali-kali. Renvara menengok ke-belakang.

OMA

Lampunya mati ini. nggak pernah di-ganti,nggak tau masih bisa nyala apa nggak.

Renvara melihat keatas lampu-nya. Dam sedikit lubang diatas langit-langit berbentuk kotak karena pernah rubuh- melirik kucing, mengelusnya dengan cepat, membangunkan-nya.

INT. TOKO LISTRIK - SORE

Toko alat listrik langganan Oma dulu. Etalase yang besar yang hanya menghadap sisi luar Renvara melihat terdapat penjual-nya.

Dengan tatapan kenal dia mencoba memanggil seperti biasanya Papa Eddie memanggilnya-

RENVARA

Koh?

PEMILIK TOKO

Ya. Cari apa?

Dengan respon biasa, Ia menduga setelah sekian lama Si pemilik toko tidak mengenali Renvara sekarang.

RENVARA

Lampu-

PEMILIK TOKO

(Menyaut cepat)

LED? Abis.. di borong anak-anak sekolah, gatau dah guru-guru sekarang.

RENVARA

(bingung)

Lampu 9 watt koh.

PEMILIH TOKO

Oh-

Mencari apa yang diinginkannya. Pemilik toko mengintip dari etalase, ada anak kecil yang datang.

ANAK KECIL

Koh..

PEMILIK TOKO

Habis dek. Lu gua itung-itung udah 5 kali dah kemari.

(Melirik anak kecil)

Buka mulut, lu makan ya.

Pemilik toko menaruh lampu-nya di meja.

ANAK KECIL

Yah. Ada magnet ga koh? Pasti gaada. Makasi koh

PEMILIH TOKO

Eh lu ngeremehin toko gua cil. N berapa?

ANAK KECIL

(Terkikik)

Nih koh tolong ambilin uda aku list.

Renvara tidak sengaja melirik kertasnya. Sepertinya ia mengetahui apa yang diinginkan Anak itu.

RENVARA

(Memegang kardus lampu)

Uda di coba koh?

PEMILIK TOKO

Oh ya ntar.

Ia sedang mengambilkan barang yang diinginkan anak kecil itu. Kemudian Ia membayar dengan uang pas, saat berbalik belakang ingin beranjak lalu menyaut-

RENVARA

(Ke Anak kecil)

Levitasi magnet?

Sejenak Anak itu berhenti beberapa detik. Mulai menyadari Antares mengatakan itu.

ANAK KECIL

Kok- kok tau mas?

RENVARA

Oh nggak, aku cuma pernah nyoba.

ANAK KECIL

Wah gimana mas? Induksi-nya.

RENVARA

Siapa namamu?

ANAK KECIL

Kenapa?

RENVARA

Oh nggak-nggak, dahlah balik aja.

Anak kecil itu merasa ingin tahu lebih siapa Renvara karena jarang orang sekitarnya yang mengetahui apa yang ia lakukan. Ia pergi.

EXT. LAPANGAN BERUMPUT / JALAN MENUJU PULANG - SORE

Renvara berjalan sendirian, kadang motor melewatinya. Ia menatap ke arah lapangan yang dulu ia sering bermain disana, berlanjut menatap sekitar. Muncul rasa rindu dengan suasana tempat itu.

Disana ia berhenti, mengingat ia sangat sering melewati jalan itu. Menghirup udara dari angin lumayan kencang.

Menatap langit, berbunyi suara notifikasi dari hp-nya, sebelumnya ia selalu mematikan notifikasi dari orang yang menurutnya kurang penting, tapi ini-

EXT. BALKON LANTAI 2 TERBUKA / RUMAH NICHEL - SORE

Di langit dengan posisi matahari hampir tenggelam. Mulai memperlihatkan seseorang, yang menanti suatu notifikasi muncul dari hp-nya, dia adalah Nichel.

Ia duduk di hadapan laptop yang menampilkan suatu script yang pernah dia kerjakan bersama Renvara. Dia teringat Antares karena tak sengaja membukanya dan setelah tanpa kabar beberapa bulan, bukan karena suatu project namun rindu.

CUT TO:

INT. RUANG TAMU / RUMAH OMA - PAGI

Renvara menggendong kucing besar oranye untuk dimasukkan ke kandang-nya, Memberinya makanan di dalamnya.

OMA VIVI

(Ke kucing oranye)

Uda yo mber, jangan nakal. Mber, bomber?

Sedangkan Oma memasukkan kucing lainnya dan anak-anak kucing.

I/E. TAKSI ONLINE - PAGI

Renvara membantu Oma yang kesusahan naik ke dalam mobil.

OMA

Gini ini lo mas umur, kaki-nya kadang gak kuat angkat badan sendiri.

SOPIR TAKSI ONLINE

Walah, maaf bu. Mobil-nya emang agak tinggi, monggo bu. Bisa?

Oma akhirnya berhasil duduk seperti yang sopir lihat dari kaca mobil. Sebelah kiri sopir ada Papa Eddie yang barusan duduk.

PAPA EDDIE

Sudah dikunci semua kan Ren?

RENVARA

Sama yang kayak Papa lakuin biasanya.

PAPA EDDIE

Oke. Berangkat..

EXT. PINTU MASUK MALL - PAGI

Disana terdapat banyak kerumunan yang membuat pandangan Oma tidak nyaman. Namun dengan bawaan bahagia bersama keluarga kecil Oma menahan rasa itu.

INT. ESKALATOR LANTAI 2 MALL - PAGI

Renvara senang melihat Oma-nya senang. Tapi setelah beberapa jam tidak lama kemudian, saat berada di puncak lift, kaki oma melemah sehingga dia merangkul pundak Renvara. Ia kaget dan berusaha mencari tempat duduk untuk Oma.

Oma merasa tidak nyaman lagi berada di kerumunan ramai seperti itu, berkeringat begitupun dengan Papa Eddie-

PAPA EDDIE

Papa ya agak kambuh vertigo-nya res.

Renvara merasa bersalah karena ia pemicu semua itu. Ia menatap mata oma, memijit-nya di pinggir bangku kosong.

CUT TO:

I/E. TAKSI ONLINE - PAGI

Sampai di depan rumah, Renvara menatap Oma dengan rasa salah. Oma membalasnya dengan senyuman. Ia membantu menuntun Oma berjalan hingga-

INT. KAMAR / RUMAH OMA - SIANG

Oma berbaring di ranjang, Dia sedikit kesakitan dengan otot kaki-nya. Renvara membawakan minum dan salep. Memijit kaki Oma kembali.

RENVARA

Bagian sini ya oma?

OMA

Ah, merungkul-merungkul ya ren.

RENVARA

Seriap hari gini ta Oma? Oma kok nggak pernah bilang.

OMA

Gapapa.. jarang kok biasanya nggak.

Renvara paham jika Oma tidak akan mengatakan apapun yang membuat-nya sedih.

OMA CONT'D

Ren tolong keluarin bomber sama kasih makan burung dara-nya ya. Berasnya disitu.

Renvara terdiam lalu mengangguk.

EXT. DEPAN RUMAH - CONTINUOUS

Renvara memberi makan banyak burung dara dengan menghadap ke rumah Oma yang sekarang, terlihat tak terurus. Benak-nya mungkin karena penyakit mereka. Wajah-nya berkerut seakan Ia harus berbuat sesuatu.

INT. GUDANG / RUMAH OMA - SIANG

Menyalakan lampu yang telah diganti, POV Renvara ke gudang, terlihat semua barang-barangnya yang mempunyai masing-masing cerita.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar