Mawar Derana, Arum Lara
Anisha Dayu
Dikemas dalam prosa berirama, dengan bahasa yang apik, ditulis dengan tertib, aku membacanya seperti ‘ayat-ayat" yang dilantunkan di telingaku, sebagai pembaca. Namun hati-hati, meski belum selesai membacanya, novel ini mempunyai plot yang (sepertinya) akan menusuk di akhir cerita. Sepertinya mulai tercium aroma penderitaan, yang pedih, sekaligus manis. Aku menaruh harap pada novel sejarah berpisau feminisme ini.