Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Teje dan Namira, pasangan yang telah lama bertunangan, menghadapi ujian besar ketika rencana pernikahan mereka terpaksa berubah total akibat pandemi COVID-19. Sebagai ASN sekaligus tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit rujukan corona, Teje harus bergulat dengan tuntutan profesi, tanggung jawab moral, dan ancaman kesehatan untuk banyak pihak, sementara Namira mengalami tekanan emosional karena situasi pandemi yang mengubah jalan pernikahan mereka berdua. Di tengah situasi ini, keduanya harus memilih apakah pernikahan bisa berjalan sesuai rencana, diundur, atau bahkan dibatalkan. Pilihan apa yang mesti mereka ambil?
Wedding in Pandemic menggabungkan kisah cinta yang dibalut dengan realitas pandemi, di mana para tokoh harus beradaptasi dengan keadaan, sambil tetap berusaha mempertahankan hubungan yang bermakna.
Novel bergenre slice of life ini terasa nuansa Jawa Tengahnya. Isinya seperti melemparku kembali ke masa kelam pandemi beberapa tahun silam.
Saat itu, jangankan sebagai mempelai (seperti Teje dan Namira) atau panitia (seperti Paklik Farhan, Bu Farida dan Zaki), aku cuma datang sebagai tamu undangan saja prosedurnya ribet banget!
Good job-lah buat penulis. Detail-detail keribetan itu tersampaikan dengan baik di 22 babnya. Meskipun, untuk menjadi novel drama, harusnya alurnya bisa lebih didramatisasi.