Cuplikan Chapter ini
Diidepan jendela kamar Nara berdiri seorang diri manik matanya memandang lekat ke arah langit yang malam ini tengah lengkap dengan pernak-perniknya Seakan berbanding terbalik dengan keadaan Nara dimana hari dan hatinya akan dirundung kesepian dan kesendirian Sudah tenangkan kamu disana Ucap Nara kepada langit seolah melempar tanya kepada Rendra Rendra kini sudah tidur tenang dalam keabadian dan menyisakan pilu untuk Nara yang mungkin saja Nara sendiri akan kesulitan mencari penawar r