Cuplikan Chapter ini
Petang telah berganti malam lantunan suara adzan isya terdengar namun tidak ada yang berubah dari seorang wanita yang sedari tadi duduk sendiri di teras rumah Nara masih setia menunggu tanpa kejelasan tentang keadaan suaminya dengan perasaan was-was dan rasa cemas ia mencoba sekali lagi untuk menghubungi Rendra berharap teleponnya akan diangkatNamun sayangnya malah rasa kecewa yang ia dapat bukan suara Rendrai yang terdengar olehnya melainkan suara wanita dari mesin penjawabMaaf nomo