Cuplikan Chapter ini
Dua bulan. Selama itu Melody bekerja dengan perasaan hampa, tidak seperti biasanya yang selalu semangat empat lima. Sekarang dia duduk di balik kursinya, hidupnya seperti mengawang. Ada kebahagiaan yang seolah tercerabut secara paksa dalam hidupnya. Pandangannya mengitari sekitar, memandangi seisi ruangannya yang penuh oleh gambar arsitektur di dinding, dia memutar kursi dan berpaling memandangi sederetan buku dan berkas-berkas di dalam rak. Matanya bergerak ke atas—ke bagian atas rak buku—