Di dalam rumah itu, waktu seperti berhenti dan logika tak lagi berlaku. Lorong yang tak berujung, pintu yang berubah arah, serta bisikan-bisikan halus menjadi bukti bahwa para mahasiswa kini telah masuk ke dalam perangkap tanpa jalan kembali. Satu per satu rasa takut mulai menguasai mereka, membuat kepercayaan diri runtuh perlahan.
Namun, di balik ketakutan itu, tersimpan pertanyaan besar: siapa sebenarnya yang membisikkan nama mereka dalam kegelapan? Apakah itu arwah para korban lama. . . atau rumah itu sendiri yang tengah berbicara?
Yang jelas, perjalanan mereka baru saja dimulai—dan rumah masih lapar.