Cuplikan Chapter ini
Setelah mendapatkan telepon dari Umi Sakdiyah itu, Ibu dan ayahku diam. Sebentar lagi kami akan sampai di rumah. Pukul tujuh malam, suasana sekitarnya masih ramai. Tibalah kami di depan pagar, dan Ayah membuka pagarnya setelah keluar dari mobil. Kemudian masuk ke dalam mobil kembali lalu dikendarai lagi. Mobil dibawa masuk ke halaman, lantas aku dan Ayah langsung menutup dan menggembok pagar rumah. Untungnya lampu teras depan dan lampu tiang di halaman rumah kami sudah dinyalakan sebelum per...