Cuplikan Chapter ini
Raksha terbangun dengan kepala berat tubuhnya kaku seperti habis dilempar dari jurang Langit-langit kayu menatap balik asing terlalu rapi untuk dunia yang ia kenal Aroma teh hangat samar-samar memenuhi ruanganRefleksnya langsung bekerja Tangannya meraba sisi pinggangkosong Belati hilang Jantungnya berdegup cepat matanya menyapu ruangan Pandangan jatuh ke sebuah garpu di meja kecil Sekejap ia sudah meraihnya berdiri kaku napas berat siap menyerangPintu berderit pelan Seorang