Cuplikan Chapter ini
Di pinggir jalan yang lengang karena lokasi yang memang sudah mulai sepi di jam sembilan ke atas Iwan berdiri dengan menatap ke arah depan Menatap pemuda berpakaian serba hitam yang tidak lain adalah Ubay Iwan maju sebanyak tiga langkah dari posisinya semula Hingga jarak kedua orang yang pernah menjadi sahabat baik itu tidak terlalu lebarIwan tersenyum tipis Ia menepuk-nepuk tangannya pelan Memberi ejekan pada pemuda di depannya sekarangBagaimana Kamu bahagia sudah bermain-main