Cuplikan Chapter ini
Madan masih duduk si kursinya jari-jari tangannya bergerak mengetuk-ngetuk meja kerja sebagai tanda dia benar-benar sedang berpikir keras Matanya masih basah dan sedikit kelihatan sembab Dalam dirinya ada rasa bersalah yang cukup besar karena bisa jadi kedua sahabatnya itu tewas karena mengemban tugas yang telah dia berikanMadan melamun terlalu dalam sampai-sampai dia tidak menyadari Jon sudah terbangun dan berdiri memperhatikannyaLu kenapa malu-maluin aja sudah kolot kok masih nangis