Cuplikan Chapter ini
Tanganku mengeluarkan luka. Luka yang sedikit dalam. Ini juga salahku tidak memperhatikan ketika bekerja. Untung nya sudah di plaster oleh temanku, sekaligus crush ku. Sebenernya ini bukan begitu terluka dan sakit, karena lebih sakit diomeli pak bos dibandingkan ini. Bukannya khawatir pada karyawan tapi malah diomelin. Dengan alasan dirinya akan bangkrut karena ku. Yah, memang sempat terhenti karena kecelakaan ini. Aku menghadapinya sekarang. Tatapannya tajam seperti burung elang. Ah, sial ak.