Cuplikan Chapter ini
Lelah dengan carut-marut pikiran yang memenuhi kepalaku aku memilih menutup wajahku dengan bantal sembari memejamkan mata Mungkin cara ini bisa membantuku lebih tenang Samar-samar aku mendengar suara tamu yang datang ke rumahdua bapak-bapak yang suaranya terdengar tidak asing Bapak dan Ibu segera mempersilakan mereka masuk Ternyata mereka adalah pendeta dari gereja tempatku beribadah dan seorang full-timer gereja yang sering menemaninya Tujuan mereka datang ke rumah adalah