Cuplikan Chapter ini
Ketika malam itu, mereka terlelap tidur di kamar masing-masing. Akbar, Bilal dan Alam berada di kamar yang sama. Mereka belum tidur dan masih bercakap-cakap. “Gimana perasaannya dicekek Bilal, Lam?” “Mau mati gua setan gara-gara nggak bisa napas!” Bilal yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak yang langsung kulempar dengan guling untuk menghentikan tawanya. “Sumpah! Pas malem di aula itu gua ngeliat ada bayangan gede banget di balik jendela, tapi bodo amat lah cuma bayangan