Cuplikan Chapter ini
Sudah setengah jam berlalu sejak obrolan terakhirnya dengan Cica Arlen masih belum bisa tidur Dia menatap cokelat dan secarik memo yang diberikan oleh Putra siang tadi Beberapa kali Arlen mencoba memahami kata-kata yang tertulis di sana walau berujung kembali menyerah Memecahkan sandi morse memang bukan bagian dari kecerdasan Arlen Dia malah heran mengapa orang seperti Putra bisa menuliskan memo sekonyol itu dengan menggunakan sandi morse segala Anehnya ternyata sama kayak Ferdi Ar