Cuplikan Chapter ini
Kedua bayangan itu tiba-tiba melesat Berlari secepat angin mengaburkan pandangan dan membuat tanya tentang apakah bayangan itu Ia berkelebat secepat lari para hantu yang dikejar malaikat karena telah menggoda manusia baik-baik Bayangan itu berhenti di depan sosok seorang gadis yang termenung sendiri di bawah pohon beringin tua Menyapa namun tak sanggup untuk berkata memeluk pun tak apa walau itu tertembus cahayaPada senja kekalbuan hati nan asa Bertumbuh pekatnya air mata