Cuplikan Chapter ini
Pagi menyingkap Jakarta dengan cahaya keemasan seolah lupa bahwa semalam ada bayangan mengintai di gang-gang sunyi Ardi berdiri di teras rumah Rani matanya memandangi jalan yang kini sepi hanya suara pedagang bubur yang terdengarTidurmu tadi nggak nyenyak kan suara Rani memecah hening Ia mengenakan sweater abu-abu rambutnya terurai lepasBukan soal tidur tapi soal siapa yang tahu alamatmu jawab Ardi datar matanya tetap waspadaRani menyerahkan secangkir kopi Aku biasa se