Cuplikan Chapter ini
Dari gang sempit yang menuju rumah mereka terdengar deru motor yang bisa dikatakan kurang layak kondisinya Terkentut-kentut dan sering mati tanpa aba-aba Laila dan Rania sama-sama melihat kejadiaan itu tanpa tawa meski orang-orang yang lewat menertawakan motor butut Agam Laila dan Rania sedang berlomba siapa yang lebih dulu ditatap oleh AgamTerlihat Agam sibukmenghidupkan motor bututnya yang sekarang terbatuk-batuk tidak memerhatikan ada 2 wanita yang benar-benar sedang menantikanny