Cuplikan Chapter ini
masuk kamar juga. Rumah kami berukuran kurang lebih 90 meter persegi dengan dua kamar besar. Kamar Bapak di depan, di sebelah ruang tamu.Kamar gue di belakang, dekat dapur dan kamar mandi. Biasanya, Bapak meriksa kamar gue untuk memastikan gue udah tidur atau belum. Tapi, malam itu Bapak seperti langsung masuk kamar. Gue siap-siap memejamkan mata dan mengecek alarm di HP. Tapi, tiba-tiba HP itu berbunyi.Hm, Sairajikah? Ingin mengucapkan rasa cintanya sebelum gue memejamkan mata?Tiba-Tib