Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis! - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Cerpen

Drama

Bronze

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

0

Suka

600

Dibaca

Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Cerpen Habel Rajavani

.

"SLANK itu bukan sekedar grup rock. Slank itu udah kayak agama buat gue. Hidup gue jadi bener dan bersemangat karena lagu-lagu Slank," kata Ibrahim bin Amrullah. Kalimat itu saya kutip dalam liputan panjang saya tentang fenomena Slankers, sebutan untuk para penggemar Slank.

Ibrahim (alias Bimbim) adalah ketua komunitas Slankers di sebuah kota kecil Kalimantan Utara. Dia dituakan dan dihormati d...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp1,000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Tidak ada komentar

Rekomendasi dari Drama

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Seekor Capung Di Tengah Savana

Deasy Wirastuti

MIKA PELAYAN SENSI

Euis Shakilaraya

Holiday in America

Mizan Publishing

Di bawah Pohon Pinus

Hendika A. Cantona

Karma Si Gundik

Adira Putri Aliffa

Hesti Ary Windiastuti

A Better Place For

Rekomendasi

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Tentang Seorang yang Ingin Melempar Tahi ke Wajah Koruptor

Seekor Anjing Bernama Si Jon

Mengarang Itu Tidak Gampang, Tuan

Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .

Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita

Sebilah Parang dan Tugas Terakhir Paman Ahdi

Eno Hamil (seperti) Wiwin Hamil

Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya

Cerita Cinta yang Tak Pernah Ingin Kuakhiri

Taksi & Malam di Jakarta

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

Ada Cinta antara Pekayon dan London

Duka Manis - Balikpapan 1995

Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?