Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bagi Wulan, remaja berusia 17 tahun yang adalah anak pembantu sekaligus anak angkat di keluarga tionghoa, hidupnya tidak buruk-buruk amat. Punya keluarga yang menyayanginya bak anak sendiri dan juga teman ngobrol di telepon sekaligus surat mennyurat dengan seorang mahasiswa di sebuah universitas di Solo yang belum pernah dia temui. Kedekatannya dengan Nandar, si cowok kuliahan itu menumbuhkan bunga dalam kisah remajanya.
Namun, kenyataan tidak mengizinkannya terus berbahagia. Berawal dengan Nandar yang hilang kontak dan tak lagi meneleponnya, kini keluarga angkatnya harus menghadapi kenyataan pahit bahwa toko mereka dibakar dan kakak perempuan Wulan diperkosa. Hantaman besar membuat keluarga itu memutuskan pindah ke Singapura tanpa Wulan. Wulan yang dicampakkan keluarga angkatnya kini merasa tak punya harapan. Sampai sebuah telepon dari teman Nandar yang adalah Panca, sampai ke telinganya bahwa Nandar benar-benar hilang karena penculikan aktivis.
Di sisi lain Panca adalah seorang mahasiswa skeptis yang juga teman satu kos Nandar. Tadinya ia menelepon Wulan karena mengira gadis itu memiliki petunjuk, tapi siapa sangka, Wulan justru nekat mendatangi Kota Solo dengan maksud membantu Panca menemukan Nandar. Bersama Wulan, Panca terlibat dalam perjalanan yang membuat keduanya menghadapi hal sulit dalam hidup mereka dan menyadari betapa rapuh tekad mereka yang muda dan naif.