Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT - RUMAH TAMI — DAY
CAST : TAMI (30 tahun)
ESTABLISH SHOOT: Keheningan pagi yang nampak damai. Lalu lalang kendaraan di jalanan terdengar jauh di sudut rumah TAMI yang asri. Ketenangan pagi itu rupanya tak berlangsung lama, karena tak berapa lama kemudian terdengar benda pecah yang cukup memekakkan telinga.
PYARR....
KAMERA menyapu sudut rumah TAMI. Sebuah vas bunga pecah berserakan di lantainya yang bersih. Sementara TAMI berdiri di sana membawa sebuah kertas yang sepertinya baru saja dirobeknya.
Wajah TAMI nampak memerah menahan amarah. Tangannya terkepal kuat ketika diambilnya ponsel dan memencet sebuah nomor. TAMI menunggu dengan kesal.
Tak ada jawaban dari seberang sana. TAMI makin kesal hingga tangannya menghantam meja di sampingnya. Aww, TAMI mengaduh kesakitan. Rupanya, TAMI tak sengaja menghantam pecahan vas yang tadi dibantingnya. TAMI geram, laki-laki itu terus berusaha menghubungi sang istri tanpa menyerah.
CUT TO
2. INT - SEBUAH RUMAH - KAMAR TIDUR — DAY
CAST : MAYA, TAMI
SFX : suara dering ponsel yang terus terdengar.
MAYA rupanya sedang menangis sambil memandangi ponselnya yang dari tadi terus berdering. MAYA tahu siapa yang menelponnya, tapi tak berani mengangkatnya.
MAYA menarik nafasnya perlahan. Menghapus air matanya dan mengambil ponsel di atas kasur dengan tangan gemetar. Sepertinya MAYA sudah siap menjawab telpon dari sang suami.
Jeda sebentar. MAYA tahu jika suaminya itu sedang menahan amarah sambil mengepalkan tangannya dengan kuat. Kebiasaan TAMI yang sudah dihafalnya. Mudah marah dan selalu mengepalkan tangannya. Air mata MAYA mengalir lagi.
MAYA menangis lagi. Tak kuasa dirinya menjawab pertanyaan sang suami di seberang sana. MAYA mengambil tissu untuk menyamarkan suaranya, tapi percuma. Sepertinya TAMI mendengar sesenggukannya yang berusaha dia tutupi sekuat tenaga.
PARALEL CUT TO
3. INT. RUMAH TAMI - RUANG TAMU — DAY
CAST : TAMI, MAYA
Amarah TAMI surut ketika didengarnya suara tangisan istrinya di seberang sana. TAMI memelankan suaranya. Berharap istrinya itu mau cerita apapun yang terjadi padanya.
DEG. Jantung TAMI seakan mau copot mendengar ucapan tegas MAYA. Wajahnya pun kembali menegang.
Tuuut..... Tuuut.... Tuuutt....
TAMI lemas ketika sambungan telpon diputus istrinya dengan sengaja. Kekuatannya runtuh, amarahnya melebur bersama udara yang merambat panas.
Mata TAMI berkaca-kaca. Tapi sesaat kemudian dihapusnya. Tangannya kembali terkepal dan rahangnya mengeras.
TAMI menganggukkan kepalanya dengan mantap. Lalu bergegas keluar rumah dengan langkah berat.
CUT TO
4. EXT - JALAN RAYA - MOBIL TAMI — DAY
CAST : MAYA, TAMI, WARGA (BEBERAPA ORANG), DOKTER KANDUNGAN
TAMI mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya sedang tak tenang sekarang. Bayangan tentang pernikahannya dengan MAYA seolah baru terjadi kemaren sore. Semuanya nampak bahagia dan baik-baik saja.
FLASH IN
TAMI dan MAYA melangsungkan ijab qabul di depan penghulu. Semua mengatakan sah, kebahagiaan terpancar di wajah kedua mempelai dan para undangan. (pernikahan berlangsung sebelum pandemi. Jadi masih boleh berkerumun dan tidak ada yang memakai masker) TAMI menempati rumahnya yang baru. MAYA tersenyum bahagia sambil menggandeng tangannya memasuki rumah. MAYA mengabarkan kalau dirinya hamil. TAMI senang sekali. Keduanya berpelukan dengan penuh sayang. MAYA terjatuh di dapur saat kandungannya mulai membesar. Darah keluar dari balik selangkangannya, MAYA menangis. TAMI panik melihat istrinya kehilangan calon buah hati mereka.
FLASH OUT
TAMI terhenyak dari lamunan sesaatnya, lalu mulai menerka-nerka.
TAMI terpukul. Di balik kemudinya, masih teringat jelas apa kata dokter ketika kandungan istrinya selesai diperiksa.
FLASHBACK
MAYA nampak shock dan langsung pingsan.
BACK TO REAL
TAMI berteriak gila di balik kemudinya mengingat kenangan itu.
CIIIITTTT...
TAMI mengerem mendadak begitu sadar mobilnya menabrak sesuatu. Wajahnya menegang. Berharap bukan manusia yang menjadi korban.
CUT TO
5. EXT - PINGGIR JALAN — DAY
CAST : TAMI, WARGA (SATU BAPAK-BAPAK, 40 TAHUN),IBU TUA (EKSTRAS)
Ketegangan terjadi begitu cepat. TAMI keluar dari mobil disambut orang-orang yang hendak mengeroyoknya. Wajah mereka ditutupi masker. TAMI nampak panik, dan baru sadar kalau dirinya tak memakai masker.
TAMI mengarahkan pandangannya dengan shock ke arah aspal jalanan, persis di depan bamper depan mobilnya.
INSERT : Nampak seorang ibu tua yang tergeletak setengah sadar di sana. Kepalanya berdarah. TAMI panik bukan main dan langsung menghampiri ibu itu.
Ibu tua itu menggeleng kuat, lalu berkata dengan suara yang lirih.
TAMI memperhatikan wajah ibu itu dan mendadak dia teringat dengan ibunya. Rapuh dan keibuan. Saat itulah ponselnya berdering dan TAMI kaget karena nama ibunya yang muncul di layar ponsel.
INSERT TO CU : Nampak nama "IBU" muncul di layar ponsel TAMI.
Kepanikan menghinggapi wajah TAMI. Kabar buruk yang baru saja didengarnya membuatnya harus segera pergi dari kerumunan itu. Tapi warga yang masih marah menahannya.
TAMI nampak kebingungan. Terlebih karena ibu tua itu pingsan lagi. Akhirnya TAMI mengangkat ibu tua itu masuk ke dalam mobilnya dan langsung melesat pergi menuju rumah ibunya.
CUT TO