Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
37.INT STUDIO RANGGA- SIANG
Rangga melihat kalender yang ada di samping pintu studio nya
RANGGA
Sekarang tanggal 29 juli, berarti 12 hari lagi hari ulang tahun Friska
Suara ketukan pintu
FRISKA
Rangga ini aku Friska
Dengan cepat Rangga membuka pintu studio nya.
RANGGA
Kau sudah sampai, ayo masuk
Friska masuk ke studio Rangga dan Rangga menghidupkan alat udara aromaterapi
FRISKA
Wah, seperti nya studio mu baru di upgrade ya?
Friska duduk di sofa
RANGGA
(Menaruh alat udara aromaterapi)
Ya gitu deh
FRISKA
Apa ini?
RANGGA
Aromaterapi, bagus untuk pernapasan
FRISKA
Ooo
RANGGA
Jadi gimana sketchnya?
Friska memberikan sketchnya, dan Rangga menerima sketchnya. Kemudian Rangga duduk di kursi kerjanya dan membuat komik dalam diam, Friska memainkan gadgetnya. Jam menunjukkan pukul 14.00, Rangga merenggangkan tubuhnya dan melihat kearah Friska, namun Friska tertidur lelap di atas sofa.
RANGGA
(Suara pelan)
Dasar Friska malah tidur bukannya ngerjain tugas kuliah
Rangga berjalan perlahan mendekati Friska dan tersenyum menggelengkan kepalanya. Kemudian Rangga keluar dari studio nya. Terdengar suara piring dan gelas dari luar studio dan membuat Friska terbangun.
FRISKA
(bangun dan duduk)
Rangga ?
Pintu studio terbuka, terlihat Rangga masuk membawa sepiring brownies coklat dan 1 teko es sirup yang dibawa dengan nampan.
RANGGA
(memberikan nampan pada Friska)
Tolong pegang sebentar
Friska memegang nampan dan Rangga memngambil meja kecil di samping meja kerjanya serta menaruhnya di hadapan Friska.
FRISKA
(menaruh nampan di atas meja kecil)
Cuman ada brownies coklat?
Rangga keluar studio lagi dan masuk studio membawa sepiring lumpia goreng serta 2 gelas
RANGGA
(menaruh lumpia dan gelas di atas meja kecil)
Gimana tidur nya? Nyenyak? Sampai ada bekas air liur mu tuh
Friska tidak menghiraukan perkataan Rangga dan menuangkan air sirup di gelas, Rangga memakan brownies coklat.
RANGGA CONT’D
(makan brownies)
Gak mau brownies coklat?
Friska menggelengkan kepalanya dan minum
FRISKA
(menaruh gelasnya di meja)
Aku gak suka coklat
RANGGA
Kenapa kau tidak suka dengan coklat? Padahal coklat kan manis bahkan ada penelitian bilang kalau coklat bagus buat menaikan mood booster seseorang
FRISKA
(mengambil lumpia)
Ya gak suka aja, aku lebih suka makan gorengan daripada coklat, makan banyak coklat buat aku gelay tau gak
RANGGA
(tertawa)
Gelay.. gelay.. aku yang gelay denger perkataanmu barusan
Friska dan Rangga tertawa, Friska memakan gorengan lumpia, Rangga memakan beberapa potong brownies dan memerhatikan Friska.
FRISKA
Apa lihat – lihat?
RANGGA
Hey apa kau tau perihal pandacantik?
FRISKA
Maksudmu web yang mengupload komik kita tanpa seijin kita? Kenapa rupanya?
RANGGA
Sudah ku duga kamu mengetahuinya
FRISKA
Ya jelas aku taulah! Karena admin web itu, rating komik kita jadi jatuh dan reader kita beralih ke webnya (pause) penghasilan kita pun menurun drastis
Rangga diam dan menuang air sirup di gelasnya.
FRISKA CONT’D
Sebenarnya waktu sakit aku mengirimkan pesan melalui komentar web untuk memohon padanya mengenai komik kita
RANGGA
Lalu ada balasannya?
FRISKA
Gak ada sama sekali, bahkan tidak lama aku berkomentar admin malah mengupload komik terbaru yang kita upload di kwikku
Rangga berpikir sambal meminum air yang baru saja di tuangkannya.
RANGGA
Kalua begitu aku akan melacaknya setelah kita mengupload chapter terbaru
FRISKA
Emangnya kamu bisa?
RANGGA
Bisa dong? Kalua soal melacak aku pasti bisa
FRISKA
Oyaudah tolong kamu lacak ya
RANGGA
Iya-iya kamu focus aja ke tugas mu
FRISKA
(menepuk jidat)
Oiya tugas, untung kamu ingeti
Friska menngeluarkan laptop dan buku dari tasnya
RANGGA
Itulah rebahan aja kerja mu
38. EXT. LUAR STUDIO RANGGA-SORE
Rangga dan Friska keluar studio.
RANGGA
Hati – hati dijalan, kalau ada masalah telpon aja aku
FRISKA
Iya aku permisi pulang dulu
RANGGA
Oke see you tomorrow
(SFX : Suara debaran jatung Friska berdegup kencang)
Friska berjalan beberapa Langkah kearah kanan dan Rangga berdiri memperhatikan Friska dari belakang.
Setelah Friska melangkah cukup jauh Rangga berbalik dan melangkah kembali masuk ke studio.
FRISKA
(berhenti melangkah dan Friska berteriak)
Rangga
Rangga spontan berheti dan melihat kearah Friska, sedangkan Friska berbalik melangkah menuju Rangga dengan cepat. Friska berhenti di hadapan Rangga dan mengatur nafas.
RANGGA
Apa? Apa ada yang kau lupa
FRISKA
(memeotong perkataan Rangga)
Do you want to be my boyfriend?
Angin berhembus dan Rangga terdiam serta kaget.
RANGGA
Apa benar kau Friska?
FRISKA
Kenapa malah balik nanya? Mau gak?
Rangga melihat ke Friska dan Rangga sekilas teringat dengan masalalunya.
CUT TO :
39. EXT. RUMAH MANTAN RANGGA FLASHBACK-MALAM
Rangga berjalan di sekitar rumah pacarnya sambil menelpon pacarnya namun tidak di angkat. Kemudian Rangga melihat pacarnya bermesraan dan berpelukan dengan pria lain.
(suara debrakan meja)
INTERCUT :
40. INT.KELAS SMK FLASHBACK-SIANG
MANTAN 2
(menangis)
Jangan dekati aku, atau bicara lagi padaku
RANGGA
Kenapa kamu marah?
MANTAN 2
Aku benci kamu! Aku pikir kamu akan perhatian sama aku! Tapi setiap ku telpon gak pernah diangkat! Chat gak di bales! Alasannya selalu aja karena bantu pekerjaan orang tua! Bilang aja kamu bosen sama aku kan!
RANGGA
Yaudah kalau itu mau mu, mulai sekarang kita putus
Rangga berjalan melewati Mantannya
MANTAN 2
(memegang tangan Rangga)
Segampang itu kamu minta putus denganku?
RANGGA
Bukannya kamu bilang kamu benci aku?
CUT BACK TO :
41. EXT. LUAR STUDIO RANGGA-SORE
RANGGA
Well not know, aku belum siap kalau harus berpacaran lagi
FRISKA
Heh, kalau begitu kita ubah pertanyaannya (pause) apa kamu serius denganku? Apa kamu ingin menjalani hubungan yang serius denganku? Kalau kamu serius aku akan menunggumu sedikit lebih lama lagi, aku
RANGGA
(memegang kedua bahu Friska)
Tunggu, tenang dulu Friska!
Friska terdiam dan melihat kearah mata Rangga, mereka pun saling bertatapan
RANGGA CONT’D
Ini sudah semakin aneh pembahasannya (pause) aku, aku belum siap berpacaran bukan berarti aku tidak menginginkannya
Friska menundukkan kepalanya.
FRISKA
Oke aku paham
Friska melepaskan pegangan Rangga pada kedua bahunya dan berlari menjauh dari Rangga. Rangga terdiam melihat Friska berlari menjauh darinya.
42.INT.STUDIO RANGGA-SORE
(suara debaran jantung Rangga)
Rangga masuk ke studio dan langsung dan duduk di sofa, Rangga melihat fotonya yang ada di dinding studio.
RANGGA
(melihat fotonya yang ada di dinding studio)
Apa yang sudah kau lakukan, pengecut!
43.INT.PABRIK AYAH FRISKA-SORE.
Ayah Friska berbaris mengambil gaji bulanan.
BOS PABRIK
Mengingatnya banyak pesaing dan penjualan di pabrik kita terus menurun maka, dengan berat hati saya katakana kalau hari ini akan ada pengurangan orang
Semua pekerja termasuk ayah kaget dan bertanya-tanya.
44. INT.RUANG TAMU RUMAH FRISKA-MALAM
Friska masuk ke ruang tamu dan melihat keadaan rumah suram. Ibu santi duduk di kursi sambil menangis, Frans berdiri di samping ibu santi sambil memegang tangan ibu santi. Ayah duduk diam di hadapan ibu santi.
FRISKA
Ada apa ini?
IBU SANTI
(menangis)
Ayahmu, ayahmu di pecat dari pekerjaannya
Friska kaget, Ayah pergi ke dapur meninggalkan ruang tamu.
IBU SANTI CONT’D
Bagaimana ini? Kalau ayahmu tidak bekerja darimana kita akan mendapatkan uang
Friska dan Frans hanya terdiam.
45.INT.KONTER-MALAM
Friska menggambar di kertas sambil menjaga konter dan Ayah memperhatikannya dari pintu belakang konter sebentar dan pergi Kembali masuk ke dalam rumah.
46. INT KONTER-SIANG
Friska menyapu lantai konter dan Frans masuk membawa pisang goreng
FRANS
Kak dimakan dulu pisangnya
FRISKA
Iya bentar ya
Frans menaruh gorengan di stainless jualan dan memeperhatikan tetangga depan rumah yang sedang memasang tanda tulisan papan yang bertuliskan “menjual paket data, internet,telepon, pulsa listrik dll”
FRANS
Apa – apan itu?
Frans kaget
FRISKA
(berjalan ke arah Frans dan mengambil gorengan yang di taruh di stainless)
Ya gimana lagi, Namanya rezeki-rezekian
FRANS
(kesel)
Tapi tetap saja
FRISKA
Frans
FRANS
(melihat ke arah Friska)
Iyap
Friska menyumbat mulut Frans dengan pisang goreng dan tertawa
FRANS
(mulut penuh dengan gorengan)
Apha-aphaan kaka
FRISKA
Udahlah gak usah perasangka buruk gitu, namanya juga bisnis pasti ada pesaingnya
Friska mengambil satu pisang goreng dan berjalan keluar dari konter, Frans mengunyah gorengan yang ada di mulutnya sambil memperhatikan Friska.
47. EXT.JALANAN DEPAN RUMAH FRISKA-SORE
Ayah pulang dengan keadan berantakan sambil mengengam uang 30 ribu, ayah melihat uang 30 ribu yang digengamnya dan perhatian ayah kemudian teralihkan pada papan tulisan yang terpampang di depan rumah tetangga.
FRISKA O.S
Selama ini kami selalu menyembunyikan setiap kesulitan yang kami alami, banyak orang yang berpikir kalau kami orang yang berkecukupan karena tidak pernah terdengar berita mengenai keterpurukan kami
(ayah memperhatikan Frans yang mencatat penjualan di konter dan berjalan masuk ke rumah)
FRISKA O.S
Tapi sekarang apa kami bisa melewati keterpurukan ini seperti yang sebelumnya?
48. INT DAPUR-SORE
Ibu santi sedang memasak, dan ayah masuk ke dapur
IBU SANTI
Sudah pulang bang? Mau minum teh?
AYAH
(duduk di kursi)
Boleh deh
Ibu Santi membuatkan teh
AYAH CONT’D
Friska dimana?
IBU SANTI
kalau Friska katanya ada keperluan sama organisasi di kampus
Ibu Santi menaruh the yang di buatnya di meja makan di hadapan ayah
AYAH
(menggaruk kepalanya)
Si Friska itu, udah tau tetangga depan rumah buka usaha yang sama, dia malah sibuk sama kegiatan gambarnya yang gak jelas penghasilannya itu! Kalau seperti ini terus lulus kuliah nanti dia mau jadi apa coba!
IBU SANTI
Hah, udah capek bilanginya tapi anak itu keras kepala, abang aja coba nasehati dia, mana tau dia mau dengerin
Ayah meminum teh buatan Ibu santi
49. EXT.HALAMAN KAMPUS-SORE
Friska memberikan sketch gambaran untuk organisasi animasi kampus
FRISKA
Ini gambaran yang aku buat terus untuk gambar yang digitalnya udah aku kirim via email, kalau ada revisi yang mau ditambahkan tinggal bilang saja
TEMEN KAMPUS
Wah ini udah bagus sih, tapi nanti kalau ada tambahan aku chat ya, oiya sama ini uangnya karena gambarannya udah mau jadikan
Temen kampus memberikan uang 250 ribu
FRISKA
(mengambil uangnya)
Terimakasih banyak ya
TEMEN KAMPUS
Iya sama sama, nanti kalau kami kesulitan kami akan hubungi kamu lagi deh, tapi apa kamu yakin tidak mau bergabung ke organisasi kami? Padahal skill gambarmu bagus loh
FRISKA
Duh maaf aku gak bisa soalnya aku masih harus jualan lagi
TEMEN KAMPUS
Oh oke oke kalau gitu aku permisi dulu, dadah
Temen kampus pergi meninggalkan Friska, Friska merasa sangat senang mendapatkan uang 250 ribu dan menyimpannya di dompet. Lalu Rangga berjalan di halaman kampus sambil berbincang – bincang akrab dengan temen wanita satu jurusannya melewati Friska.
Friska diam dan kemudian berjalan menjauh dari Rangga. Rangga berhenti melihat ke arah Friska yang berjalan jauh darinya
TEMEN WANITA KAMPUS
(berhenti berjalan)
Ada apa Rangga?
RANGGA
Gak bukan apa-apa
Rangga dan temen kampusnya melanjutkan berjalan pulang Bersama
TEMEN WANITA KAMPUS
Eh ngomong-ngomong kau jomblokan?
RANGGA
Iya kenapa rupanya?
TEMEN WANITA KAMPUS
Ngomong-ngomong wanita yang menurutmu ideal untuk jadi pacar itu seperti apa?
RANGGA
Entahlah? Aku gak kepikiran untuk pacaran jadi aku gak tau wanita yang ideal untuk dijadiin pacar itu bagaimana
TEMEN WANITA KAMPUS
Kalau gitu terus kau bakal jadi bujang tua tahu
RANGGA
Gak juga ah, soalnya aku gak pernah berencana untuk berpacaran dengan orang yang ku sukai
TEMEN WANITA KAMPUS
Maksudnya?
RANGGA
(tersenyum)
Pacaran gak selamanya akan berakhir ke pelaminankan? Jadi aku hanya ingin berpacaran dengan orang yang kusukai setelah dia bersanding dengan ku di pelaminan dan bersanding menjalani hidup bersama
TEMEN WANITA KAMPUS
(malu-malu)
Si-siapa orang yang kau sukai itu?
RANGGA
(dingin)
Yang jelas bukan dirimu
Temen kampus Rangga terdiam dan Rangga terus berjalan meninggalkan temannya di halaman kampus.
(5 hari kemudian)
50. INT.KONTER-SORE
Frans melihat kearah tetangga depan rumah, dan melihat catatan penjualan yang terjual hanya 1 vocher paket internet. Ayah masuk ke konter menghampiri Frans
AYAH
Berapa yang terjual hari ini nak?
FRANS
Baru satu yah
AYAH
Oh iya dimana kakakmu?
FRANS
Kakak lagi ke kampus katanya mau nganter gambar organisasi kampus
AYAH
(marah)
Anak itu benar – benar gak lihat perekonomian surut malah mikirin gambar aja!
FRANS
Ayah jangan marah dulu, kakak ke kampus mengantar gambar karena
AYAH
Udahlah ayah mau istirahat dulu! Capek mikirin kakakmu itu!
Ayah keluar dari konter dengan ke adaan marah
52.INT.KAMAR FRISKA-MALAM
Friska memasukkan uang yang didapatkannya dari usaha gambarnya ke dalam celengan, kemudian ayah mengetuk pintu kamar Friska
AYAH
Friska, ayo keluar ada yang mau ayah bicarakan sama kamu
FRISKA
Iya ayah
Friska pun keluar dari kamar dan menutup pintu kamarnya
53.INT.RUANG TAMU-MALAM
Friska duduk di tikar ruang tamu menghadap Ayahnya dan Ibu Santi duduk di samping Ayah
FRISKA
Apa yang ingin ayah katakan?
AYAH
Kamu, keluarlah dari tim gambarmu dan fokus kuliah
FRISKA
Kenapa ayah tiba-tiba nyuruh Friska berhenti?
AYAH
(marah)
Pake tanya segala! Kamu lihatkan sekarang ayah penganguran, jangankan untuk biaya kuliah atau kelulusanmu untuk makan aja kita masi mengandalkan jualan yang di konter! Kamu lihat sekarang tetangga depan udah buka usaha yang sama seperti kita! Tapi kamu malah kelayapan kekampus dan adikmu yang malah kamu suruh jaga konter! (pause) padahal ayah mempercayakan konter itu untuk kamu Kelola, kamu lihat kan penjualan menurun? Kalau menurun terus bagaimana kita bisa memenuhi hidup? Memangnya kamu mau bekerja? Jadi tulang punggung keluarga hah!
FRISKA
Ta..tapi ayah, dari gambar aku bisa
(PLAKKK! Ayah menampar Friska) Frans masuk ke ruang tamu dan melihat Friska ditampar
AYAH
Aku gak mau tau! Kamu harus keluar dan berhenti menggambar dengan upah yang gak seberapamu itu! Focus belajar lulus dapatkan lulusan cum laude dan dapatkan pekerjaan yang layak! Jangan sia-siakan semuanya demi hobi menggambar itu, dan jadilah anak yang berguna
Friska memegang pipinya dan menahan tangisnya
AYAH
(teriak)
Apa kamu paham!
FRISKA
Paham ayah
AYAH
(berdiri)
Bagus kalau secepatnya keluarlah dari tim komikmu itu
Ayah berjalan masuk ke kamar, Ibu santi pun berdiri dan masuk ke kamar
FRANS
Kak Friska
FRISKA
Frans tolong jaga konter ya, kepala kakak sakit jadi kakak mau istirahat cepat
FRANS
Iya kak
Friska pun berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya
54.INT.KAMAR FRISKA-MALAM
Friska menutup dan mengunci kamarnya, kemudian Friska terduduk dilantai sambil menangis dengan kuat
FRISKA V.O
Apa selama ini aku gak berguna buat keluarga? Apa selama ini semua usaha yang aku lakukan gak ada apa-apanya di depan keluarga? (pause) kenapa? Kenapa kerja kerasku selama ini di lupakan begitu aja?
Friska melihat kea rah celengan yang di simpannya, Friska berdiri dan berjalan kea rah meja belajarnya. Friska membuka laci meja dan di dalam laci tersebut ada map biru. Friska mengambil map biru dan membuka map tersebut. Pada map itu ada banyak sertifikat penghargaan yang dimiliki Friska
FRISKA V.O
Apa gunanya aku belajar mati-matian untuk sertifikat ini tapi pada akhirnya ayah dan ibu lupa dengan prestasiku? Apa gunanya aku bekerja keras untuk mengumpulkan uang? Aku hanya ingin memiliki sedikit kebebasan, aku hanya ingin melakukan sesuatu yang bisa membuatku tenang dan senang untuk bisa mengahadapi kepalsuan dunia
Kemudian Friska melihat mejanya yang berantakan dengan banyak kertas serta pisau pemotong kertas. Friska menangis dan mengambil pisau pemotong kertas
55.INT KELAS-PAGI
Frans masuk ke kelas dan langsung mendatangai siswa laki-laki yang merupakan sekertaris kelas smk otomotif dan sekertaris kelas sedang menyapu kelas
FRANS
Wah pagi – pagi rajin amat nyapuin kelas
Sekertaris kelas melihat ke arah Frans
SEKERTARIS KELAS
Apa! Kalau kau tanya soal cewek kau hari ini dia gak dateng ke sekolah lagi!
FRANS
Dih, ngegas amat lu! Kan aku datengnya baek-baek
SEKERTARIS KELAS
Abisnya selama 5 hari ini yang kau tanyain soal si Laras mulu sih
FRANS
Jadi hari ini si laras gak masuk sekolah lagi?
SEKERTARIS KELAS
Iya, katanya dia masih sakit dan belum bisa masuk sekolah
FRANS
Emangnya si laras sakit apa?
SEKERTARIS KELAS
Lah elu yang pacarnya aja kagak tahu si Laras sakit apa, apa lagi gue yang cuma pemain pembantu di film ini, gue mana tahu menahu soal Laras sakit apa? Gue kan cuma baca script film aja
FRANS
Dih, elu stress ya ngomong ngelantur kayak gitu
SEKERTARIS KELAS
Iya gue stress! Minggir makanya elu jangan gangu orang stress lagi nyapu kelas
sekertaris kelas melanjutkan menyapu dan Frans berjalan ke meja tempat dia duduk
56.INT. CAFE KEMANG SIANG
Denny menaruh kopi dan snack di meja yang di duduki Rangga
DENNY
Silahkan dinikmati tuan
Rangga hanya diam melihat ke arah Denny
DENNY
(duduk dihadapan Rangga)
Kau kenapa sih? Hari ini kau kelihatan tegang banget?
RANGGA
Apa ya? Aku ngerasa firasat buruk aja? Soalnya udah 5 hari Friska gak ada kabar, tapi hari ini dia mendadak minta ketemuan di cafe kemang
DENNY
5 hari? Bukannya 7 hari ya kita gak jumpa sama Friska setelah dia sembuh dari sakit? (pause) tunggu jangan-jangan kau dan Friska ketemuan berdua saja?
RANGGA
(mengambil cangkir kopi)
Apaan sih? Ya jelas ketemuanlah! Kan kami satu kampus, gimana sih!
DENNY
(tersenyum jahil)
Kayaknya ada yang iya-iya nih?
RANGGA
Apanya yang iya-iya?
Rangga meminum kopinya
DENNY
Udahlah cerita ajalah, kita ini kan satu tim kenapa harus ada rahasia dia antara kita
Rangga menaruh cangkir kopinya di meja dan berpikir beberapa saat, setelah berpikir Rangga membuka mulutnya dan menceritakan perihal Friska mengajaknya pacaran
(setelah Rangga bercerita)
DENNY
(marah)
Eh cowok gilak! Pengecut! Dungu! Kenapa elu malah jawab kayak gitu hah! Padahal dia udah minta kejelasan sama elu!
RANGGA
Aku kaget! Gak ada angin ga ada hujan tiba-tiba dia ngomong ngajak pacaran, di tambah kalau pacaran sebelum uang ku terkumpul rasanya beresiko
DENNY
Apa kaitannya sama uang lu Bambang! Kalau elu serius elu harus katakan serius sama dia
RANGGA
Bukan perihal perkataan! Menurutku kalau memang serius gak bisa hanya dari perkataan aja! Tapi harus di buktikan dari tindakan juga! (pause) dengar ya! seorang cowok kalau ingin serius dengan seseorang yang disukainya dia harus berjuang dengan dibuktikan tindakan keseriusannya bukan cuma perkataan manis dibalut janji-janji kosong tanpa diisi tindakan nyata!
Denny terdiam dan tercengan mendengar penuturan Rangga
RANGGA CONT’D
Aku berencana melamarnya di hari ualng tahunnya, makanya aku berjuang buat ngumpulin uang untuk biaya lamaran untuknya (pause) aku kaget dengan perkataannya dan tanpa sadar aku malah mengatakan perkataan yang membuat dia salah paham
Denny bertepuk tangan mendengar perkataan Rangga
DENNY
Gue suka cara lu, lanjutkan brother
Denny mengangkat cangkir kopinya dan mengarahkan ke Rangga untuk bisa bersulang cangkir kopi, Rangga tertawa dan mengangkat cangkir kopinya. Merekapun bersulang cangkir kopi.
Friska menggunakan topi,masker,pakaian Panjang yang menutupi tangan dan masuk ke cafe melihat Rangga dan Denny bersulang cangkir kopi
FRISKA
Kalian sedang apa?
Rangga meminum kopinya dan Denny tersenyum ke Friska
FRISKA CONT’D
Apa-apaan senyuman yang mencurigakan itu
DENNY
Bukan apa-apa ayo duduk disini, aku udah buatin kopi untukmu, kita udah lama gak ngopi barengkan
Friska pun duduk di samping Denny
DENNY CONT’D
Topinya sama maskernya gak dibuka dulu?
FRISKA
Nanti aja aku bukanya
Rangga memeperhatikan Friska
RANGGA
Kenapa matamu bengkak? Apa kamu nangis semalaman?
FRISKA
Oh itu karena aku nonton drakor dan nangis semalaman makanya mataku bengkak
RANGGA
Terus kenapa pakai masker? Biasanya kan kamu gak pakai masker
FRISKA
Itu karena aku flu, aku gak mau kalian tertular flu makanya aku pakai masker
Denny tiba-tiba menurunkan masker yang di gunakan Friska dan setelah masker Friska turun terlihat wajah Friska lebam memerah bekas tamparan di pipi kanan dan kiri
RANGGA
(kaget)
Kenapa dengan wajahmu?
DENNY
Kok bisa wajahmu lebam? Siapa yang menamparmu sampai segininya?
RANGGA
Terus apa yang terjadi sampai kamu ditampar gini?
DENNY
Benar! Katakana Friska siapa yang menamparmu
FRISKA
Aku!
RANGGA & DENNY
Apa?
FRISKA
Aku menampar diriku sendiri
RANGGA
Kenapa?
Friska tersenyum dan air matanya turun dari mata
FRISKA
Karena aku tidak berani menggunakan pisau
Rangga dengan sigap berdiri dan berjalan ke arah Friska. Rangga memegang tangan Friska dan menaikan lengan bajunya. Setelah melihat tidak ada bekas luka pisau di tangannya Rangga menghela nafas dan berjongkok di samping Friska mengengam tangannya.
FRISKA CONT’D
Aku ingin keluar dari tim ini
DENNY
Friska apa kamu yakin?
Friska mengangukkan kepalanya dan menangis
FRISKA
Kalau aku keluar aku bisa focus membantu keluarga, ayah ku baru kehilangan pekerjaannya jadi aku harus mencari pekerjaan untuk membantunya
RANGGA
Apa itu yang kamu inginkan?
Friska menangis dengan terisak
RANGGA CONT’D
Jawab aku Friska
Friska menggelengkan kepalanya
FRISKA
Aku tetap ingin berjuang Bersama kalian, tapi aku gak bisa apa-apa aku merasa hanya di tim ini aku berguna, aku merasa hidup dan senang di tim ini (pause) tapi keadaan mendesakku, sejujurnya aku sudah putus asa mengingat masalah keluarga dan web pandacantik dan aku merasa kalau tidak ada orang di pihakku ataupun orang yang menyayangiku (pause) aku ingin mati dari dunia ini!
Rangga menarik lengan Friska dan memeluknya erat
RANGGA
(berbisik pelan di telinga Friska)
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Friska
Friska terkejut karena Rangga memeluknya dengan erat.
RANGGA
Jadi tetaplah hidup dan bersanding bersamaku di sampingku sekarang dan selamanya(pause) Friska
Friska yang mendengar perkataan Rangga menangis dan memeluk erat Rangga
Denny mendekat dan memegang kepala Friska dan Rangga serta mengelusnya
DENNY
(memeluk Rangga dan Friska)
Aku menyayangi kalian berdua (pause) Friska,Rangga
57. EXT.PINGGIR JALAN KOTA-SORE
Rangga berjalan Bersama Friska sambil bergandengan tangan
RANGGA
Bagaimana? Sudah merasa baikan?
FRISKA
Iya, terimakasih ya
RANGGA
Kalau ada masalah telpon saja aku, karena kalau chat jarang ku baca, kalau kamu telepon aku akan mengangkat dan menemanimu 24 jam (pause) tapi kalau pas gak ada project ya
FRISKA
Iya-iya
Rangga melihat ke arah toko perhiasan di sebrang jalan.
FRISKA CONT’D
Kurasa sampai disini aja deh
RANGGA
Loh angkotnya gimana?
Friska menunjuk ke angkutan umum
FRISKA
Itu angkot yang disana mengarah kerumahku
RANGGA
(melepaskan gengaman tangan)
Oyaudah hati-hati kalau begitu
Friska tersenyum dan berlari menaiki angkutan umum, setelah meniki angkutan umum Friska membuka jendela angkutan umu dan melambaikan tangan pada Rangga.
Rangga tersenyum dan membalas lambaian tangan Friska dengan lambaian juga, angkutan umum pun berangkat. Setelah Friska pergi Rangga melihat lagi kea rah toko perhiasan
RANGGA
Ah masa bodoh dengan hari ulang tahun
Rangga berlari menyebrang kea rah toko perhiasan, Ketika Rangga menyebrang terlihat ada seseorang menggunakan jaket panda berdiri tak jauh di belakang Rangga.
58.INT.RUANG TAMU-MALAM
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Ayah merasa gelisah karena Friska belum pulang, Frans menelpon Friska namun tidak tersambung. Friska masuk ke ruang tamu dan semua orang melihat ke arah Friska.
FRISKA
Ada apa? Kok pada ngumpul disini?
FRANS
Haduh kakak telpon ku kok gak di angkat si?
FRISKA
Maaf baterai nya habis soalnya
Ibu santi berjalan mendekat ke Friska
IBU SANTI
Kamu itu ya! Bikin orang rumah takut aja! Ayahmu ketakutam kamu pergi dari rumah karena kejadian kemarin!
Friska melihat ke arah Ayah
AYAH
Syukurlah kamu gak apa-apa, ayah minta maaf karena sudah menamparmu kemarin
Friska tersenyum dan Frans juga tersenyum melihat keluarganya.
IBU SANTI
Jadi apa kamu keluar dari timmu?
FRISKA
Maaf mak, aku gak bisa keluar dari tim komikku
AYAH
Gak perlu minta maaf, selama kamu bisa handel waktu sama tangung jawabmu kamu bebas ikut kegiatan yang positif
FRISKA
Terimakasih ayah
AYAH
Teruslah kejar mimpimu dan isi celenganmu penuh dengan hasil jeri payahmu untuk biaya kuliahmu
Ayah pun berjalan ke dapur, Ibu santi memeluk Friska
59.EXT. HALTE BUS-SIANG
Friska duduk di tempat duduk halte sambil bercermin dengan kaca
FRISKA V.O
Hari ini untuk pertama kalinya aku dan Rangga berkencan pokoknya aku harus cantik!
Lalu sambil menunggu Rangga menjemput Friska di halte, Friska melihat foto akun admin web panda cantik yang dikirimkan Rangga pada grub
FRISKA
Wajahnya tidak terlihat dan jaket panda? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat.
Kemudian seseorang berjalan mendekat ke halte dan Friska melihat pada orang tersebut, Friska terkejut karena orang tersebut mirip dengan Foto yang dikirimkan Rangga. Friska pun berdiri dan orang tersebut berbalik arah dan lari menjauh dari Friska.
FRISKA
(berlari mengejar)
Woy tunggu!
Friska pun berlari mengejar orang tersebut.
RANGGA O.S
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Friska
Orang tersebut menyebrang di jalan yang ramai dan Friska mengikutinya
RANGGA O.S
Jadi tetaplah hidup dan bersanding bersamaku di sampingku sekarang dan selamanya
Ada truk besar menghampiri Friska.
RANGGA O.S
Friska!
Truk tersebut menabrak dan menghantam Friska sehingga Friska terpental jauh.
Rangga yang baru sampai di halte dan melihat Friska di tabrak truk langsung turun dari sepeda motor serta berlari menghampiri Friska yang bersimbah darah.
56.INT.KAMAR FRISKA-SIANG
Laras masuk ke kamar Friska membawa bunga buket, terlihat kamar Friska dihiasi bunga bunga kamar pengantin, ada juga orang – orang perias pengantin dan Friska cantik menggunakan gaun pengantin
LARAS
Permisi kak Friska
FRISKA
Adikku laras masuklah
LARAS
Kakak cantik banget
FRISKA
Namanya juga hari pernikahan kakak, gak lama lagi Laras juga akan sama kayak kakak
LARAS
(memegang cincin pertunangan di tangannya sendiri)
Iya kak
Friska tersenyum dan Laras malu-malu
LARAS V.O
Aku selalu membayangkan hari dimana kak Friska menikahi orang yang dicintainya, dan aku Bersama Frans mendampinginya di hari yang bahagaia itu (pause) bagiku kak Friska sudah seperti kakak kandungku sendiri, aku yang berada di lingkaran broken home selalu haus akan perhatian, aku juga sangat ingin jadi pusat perhatian maupun terkenal (pause) aku mendapatkan perhatian yang tak ku dapatkan di keluarga ku dari Frans dan Friska (pause) maka dari itu menikah dengan Frans dan hidup berdampingan Bahagia Bersama dengan kak Friska adalah mimpi yang selama ini aku impikan.
(suara ketukan palu pengadilan)
60.INT.RUANG PENGADILAN-SIANG
HAKIM
Kepada yaitu saudari Laras apa benar anda kejar-kejaran dengan almarhumah Friska dijalan sebelum almarhumah tertabrak truk
LARAS
Itu benar
HAKIM
Apa masalah yang kalian hadapi sampai ada peristiwa pengejaran di jalanan
Frans melihat ke arah Laras dengan tatapan kebencian begitupun dengan Rangga
LARAS
Itu karena (pause) saya sudah merusak mimpi dan harapan almarhumah
(THE END)