Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
WE LOVE U FRISKA!
Suka
Favorit
Bagikan
3. ACT 3

37.INT STUDIO RANGGA- SIANG

 

Rangga melihat kalender yang ada di samping pintu studio nya

RANGGA

Sekarang tanggal 29 juli, berarti 12 hari lagi hari ulang tahun Friska

 

Suara ketukan pintu

FRISKA

Rangga ini aku Friska

 

Dengan cepat Rangga membuka pintu studio nya.

RANGGA

Kau sudah sampai, ayo masuk

 

Friska masuk ke studio Rangga dan Rangga menghidupkan alat udara aromaterapi

FRISKA

Wah, seperti nya studio mu baru di upgrade ya?

Friska duduk di sofa

RANGGA

(Menaruh alat udara aromaterapi)

Ya gitu deh

 

FRISKA

Apa ini?

 

RANGGA

Aromaterapi, bagus untuk pernapasan

 

FRISKA

Ooo

 

RANGGA

Jadi gimana sketchnya?

 

Friska memberikan sketchnya, dan Rangga menerima sketchnya. Kemudian Rangga duduk di kursi kerjanya dan membuat komik dalam diam, Friska memainkan gadgetnya. Jam menunjukkan pukul 14.00, Rangga merenggangkan tubuhnya dan melihat kearah Friska, namun Friska tertidur lelap di atas sofa.

 

RANGGA

(Suara pelan)

Dasar Friska malah tidur bukannya ngerjain tugas kuliah

 

Rangga berjalan perlahan mendekati Friska dan tersenyum menggelengkan kepalanya. Kemudian Rangga keluar dari studio nya. Terdengar suara piring dan gelas dari luar studio dan membuat Friska terbangun.

FRISKA

(bangun dan duduk)

Rangga ?

 

Pintu studio terbuka, terlihat Rangga masuk membawa sepiring brownies coklat dan 1 teko es sirup yang dibawa dengan nampan.

 

RANGGA

(memberikan nampan pada Friska)

Tolong pegang sebentar

 

Friska memegang nampan dan Rangga memngambil meja kecil di samping meja kerjanya serta menaruhnya di hadapan Friska.

 

FRISKA

(menaruh nampan di atas meja kecil)

Cuman ada brownies coklat?

 

Rangga keluar studio lagi dan masuk studio membawa sepiring lumpia goreng serta 2 gelas

 

RANGGA

(menaruh lumpia dan gelas di atas meja kecil)

Gimana tidur nya? Nyenyak? Sampai ada bekas air liur mu tuh

 

Friska tidak menghiraukan perkataan Rangga dan menuangkan air sirup di gelas, Rangga memakan brownies coklat.

 

RANGGA CONT’D

(makan brownies)

Gak mau brownies coklat?

 

Friska menggelengkan kepalanya dan minum

 

FRISKA

(menaruh gelasnya di meja)

Aku gak suka coklat

 

RANGGA

Kenapa kau tidak suka dengan coklat? Padahal coklat kan manis bahkan ada penelitian bilang kalau coklat bagus buat menaikan mood booster seseorang

 

FRISKA

(mengambil lumpia)

Ya gak suka aja, aku lebih suka makan gorengan daripada coklat, makan banyak coklat buat aku gelay tau gak

 

RANGGA

(tertawa)

Gelay.. gelay.. aku yang gelay denger perkataanmu barusan

 

Friska dan Rangga tertawa, Friska memakan gorengan lumpia, Rangga memakan beberapa potong brownies dan memerhatikan Friska.

 

 

FRISKA

Apa lihat – lihat?

 

RANGGA

Hey apa kau tau perihal pandacantik?

 

FRISKA

Maksudmu web yang mengupload komik kita tanpa seijin kita? Kenapa rupanya?

 

RANGGA

Sudah ku duga kamu mengetahuinya

 

FRISKA

Ya jelas aku taulah! Karena admin web itu, rating komik kita jadi jatuh dan reader kita beralih ke webnya (pause) penghasilan kita pun menurun drastis

 

Rangga diam dan menuang air sirup di gelasnya.

 

FRISKA CONT’D

Sebenarnya waktu sakit aku mengirimkan pesan melalui komentar web untuk memohon padanya mengenai komik kita

 

RANGGA

Lalu ada balasannya?

 

FRISKA

Gak ada sama sekali, bahkan tidak lama aku berkomentar admin malah mengupload komik terbaru yang kita upload di kwikku

 

Rangga berpikir sambal meminum air yang baru saja di tuangkannya.

 

 

RANGGA

Kalua begitu aku akan melacaknya setelah kita mengupload chapter terbaru

 

FRISKA

Emangnya kamu bisa?

 

RANGGA

Bisa dong? Kalua soal melacak aku pasti bisa

 

FRISKA

Oyaudah tolong kamu lacak ya

 

RANGGA

Iya-iya kamu focus aja ke tugas mu

 

FRISKA

(menepuk jidat)

Oiya tugas, untung kamu ingeti

 

Friska menngeluarkan laptop dan buku dari tasnya

 

RANGGA

Itulah rebahan aja kerja mu

 

 

38. EXT. LUAR STUDIO RANGGA-SORE

 

Rangga dan Friska keluar studio.

 

RANGGA

Hati – hati dijalan, kalau ada masalah telpon aja aku

 

FRISKA

Iya aku permisi pulang dulu

 

RANGGA

Oke see you tomorrow

 

(SFX : Suara debaran jatung Friska berdegup kencang)

Friska berjalan beberapa Langkah kearah kanan dan Rangga berdiri memperhatikan Friska dari belakang.

Setelah Friska melangkah cukup jauh Rangga berbalik dan melangkah  kembali masuk ke studio.

 

FRISKA

(berhenti melangkah dan Friska berteriak)

Rangga

 

Rangga spontan berheti dan melihat kearah Friska, sedangkan Friska berbalik melangkah menuju Rangga dengan cepat. Friska berhenti di hadapan Rangga dan mengatur nafas.

 

RANGGA

Apa? Apa ada yang kau lupa

 

FRISKA

(memeotong perkataan Rangga)

Do you want to be my boyfriend?

 

Angin berhembus dan Rangga terdiam serta kaget.

 

RANGGA

Apa benar kau Friska?

 

FRISKA

Kenapa malah balik nanya? Mau gak?

 

Rangga melihat ke Friska dan Rangga sekilas teringat dengan masalalunya.

CUT TO :

 

39. EXT. RUMAH MANTAN RANGGA FLASHBACK-MALAM

Rangga berjalan di sekitar rumah pacarnya sambil menelpon pacarnya namun tidak di angkat. Kemudian Rangga melihat pacarnya bermesraan dan berpelukan dengan pria lain.

 

(suara debrakan meja)

 

INTERCUT :

40. INT.KELAS SMK FLASHBACK-SIANG

 

MANTAN 2

(menangis)

Jangan dekati aku, atau bicara lagi padaku

 

RANGGA

Kenapa kamu marah?

 

MANTAN 2

Aku benci kamu! Aku pikir kamu akan perhatian sama aku! Tapi setiap ku telpon gak pernah diangkat! Chat gak di bales! Alasannya selalu aja karena bantu pekerjaan orang tua! Bilang aja kamu bosen sama aku kan!

 

RANGGA

Yaudah kalau itu mau mu, mulai sekarang kita putus

 

Rangga berjalan melewati Mantannya

 

MANTAN 2

(memegang tangan Rangga)

Segampang itu kamu minta putus denganku?

 

RANGGA

Bukannya kamu bilang kamu benci aku?

 

 

CUT BACK TO :

 

41. EXT. LUAR STUDIO RANGGA-SORE

 

RANGGA

Well not know, aku belum siap kalau harus berpacaran lagi

 

FRISKA

Heh, kalau begitu kita ubah pertanyaannya (pause) apa kamu serius denganku? Apa kamu ingin menjalani hubungan yang serius denganku? Kalau kamu serius aku akan menunggumu sedikit lebih lama lagi, aku

 

RANGGA

(memegang kedua bahu Friska)

Tunggu, tenang dulu Friska!

 

Friska terdiam dan melihat kearah mata Rangga, mereka pun saling bertatapan

 

RANGGA CONT’D

Ini sudah semakin aneh pembahasannya (pause) aku, aku belum siap berpacaran bukan berarti aku tidak menginginkannya

 

Friska menundukkan kepalanya.

 

FRISKA

Oke aku paham

 

Friska melepaskan pegangan Rangga pada kedua bahunya dan berlari menjauh dari Rangga. Rangga terdiam melihat Friska berlari menjauh darinya.

 

42.INT.STUDIO RANGGA-SORE

(suara debaran jantung Rangga)

Rangga masuk ke studio dan langsung dan duduk di sofa, Rangga melihat fotonya yang ada di dinding studio.

 

RANGGA

(melihat fotonya yang ada di dinding studio)

Apa yang sudah kau lakukan, pengecut!

 

43.INT.PABRIK AYAH FRISKA-SORE.

Ayah Friska berbaris mengambil gaji bulanan.

 

BOS PABRIK

Mengingatnya banyak pesaing dan penjualan di pabrik kita terus menurun maka, dengan berat hati saya katakana kalau hari ini akan ada pengurangan orang

 

Semua pekerja termasuk ayah kaget dan bertanya-tanya.

 

44. INT.RUANG TAMU RUMAH FRISKA-MALAM

 

Friska masuk ke ruang tamu dan melihat keadaan rumah suram. Ibu santi duduk di kursi sambil menangis, Frans berdiri di samping ibu santi sambil memegang tangan ibu santi. Ayah duduk diam di hadapan ibu santi.

 

FRISKA

Ada apa ini?

 

IBU SANTI

(menangis)

Ayahmu, ayahmu di pecat dari pekerjaannya

 

Friska kaget, Ayah pergi ke dapur meninggalkan ruang tamu.

 

IBU SANTI CONT’D

Bagaimana ini? Kalau ayahmu tidak bekerja darimana kita akan mendapatkan uang

 

Friska dan Frans hanya terdiam.

 

 

45.INT.KONTER-MALAM

Friska menggambar di kertas sambil menjaga konter dan Ayah memperhatikannya dari pintu belakang konter sebentar dan pergi Kembali masuk ke dalam rumah.

 

46. INT KONTER-SIANG

Friska menyapu lantai konter dan Frans masuk membawa pisang goreng

 

FRANS

Kak dimakan dulu pisangnya

 

FRISKA

Iya bentar ya

 

Frans menaruh gorengan di stainless jualan dan memeperhatikan tetangga depan rumah yang sedang memasang tanda tulisan papan yang bertuliskan “menjual paket data, internet,telepon, pulsa listrik dll”

 

FRANS

Apa – apan itu?

 

Frans kaget

 

FRISKA

(berjalan ke arah Frans dan mengambil gorengan yang di taruh di stainless)

Ya gimana lagi, Namanya rezeki-rezekian

 

 

 

FRANS

(kesel)

Tapi tetap saja

 

FRISKA

Frans

 

FRANS

(melihat ke arah Friska)

Iyap

 

Friska menyumbat mulut Frans dengan pisang goreng dan tertawa

 

FRANS

(mulut penuh dengan gorengan)

Apha-aphaan kaka

 

FRISKA

Udahlah gak usah perasangka buruk gitu, namanya juga bisnis pasti ada pesaingnya

 

Friska mengambil satu pisang goreng dan berjalan keluar dari konter, Frans mengunyah gorengan yang ada di mulutnya sambil memperhatikan Friska.

 

47. EXT.JALANAN DEPAN RUMAH FRISKA-SORE

Ayah pulang dengan keadan berantakan sambil mengengam uang 30 ribu, ayah melihat uang 30 ribu yang digengamnya dan perhatian ayah kemudian teralihkan pada papan tulisan yang terpampang di depan rumah tetangga.

 

FRISKA O.S

Selama ini kami selalu menyembunyikan setiap kesulitan yang kami alami, banyak orang yang berpikir kalau kami orang yang berkecukupan karena tidak pernah terdengar berita mengenai keterpurukan kami

 

(ayah memperhatikan Frans yang mencatat penjualan di konter dan berjalan masuk ke rumah)

 

FRISKA O.S

Tapi sekarang apa kami bisa melewati keterpurukan ini seperti yang sebelumnya?

 

48. INT DAPUR-SORE

Ibu santi sedang memasak, dan ayah masuk ke dapur

 

IBU SANTI

Sudah pulang bang? Mau minum teh?

 

AYAH

(duduk di kursi)

Boleh deh

 

Ibu Santi membuatkan teh

 

AYAH CONT’D

Friska dimana?

 

 

IBU SANTI

kalau Friska katanya ada keperluan sama organisasi di kampus

 

Ibu Santi menaruh the yang di buatnya di meja makan di hadapan ayah

 

AYAH

(menggaruk kepalanya)

Si Friska itu, udah tau tetangga depan rumah buka usaha yang sama, dia malah sibuk sama kegiatan gambarnya yang gak jelas penghasilannya itu! Kalau seperti ini terus lulus kuliah nanti dia mau jadi apa coba!

 

IBU SANTI

Hah, udah capek bilanginya tapi anak itu keras kepala, abang aja coba nasehati dia, mana tau dia mau dengerin

 

Ayah meminum teh buatan Ibu santi

 

49. EXT.HALAMAN KAMPUS-SORE

Friska memberikan sketch gambaran untuk organisasi animasi kampus

 

FRISKA

Ini gambaran yang aku buat terus untuk gambar yang digitalnya udah aku kirim via email, kalau ada revisi yang mau ditambahkan tinggal bilang saja

 

TEMEN KAMPUS

Wah ini udah bagus sih, tapi nanti kalau ada tambahan aku chat ya, oiya sama ini uangnya karena gambarannya udah mau jadikan

 

Temen kampus memberikan uang 250 ribu

 

FRISKA

(mengambil uangnya)

Terimakasih banyak ya

 

TEMEN KAMPUS

Iya sama sama, nanti kalau kami kesulitan kami akan hubungi kamu lagi deh, tapi apa kamu yakin tidak mau bergabung ke organisasi kami? Padahal skill gambarmu bagus loh

 

FRISKA

Duh maaf aku gak bisa soalnya aku masih harus jualan lagi

 

TEMEN KAMPUS

Oh oke oke kalau gitu aku permisi dulu, dadah

 

Temen kampus  pergi meninggalkan Friska, Friska merasa sangat senang mendapatkan uang 250 ribu dan menyimpannya di dompet. Lalu Rangga berjalan di halaman kampus sambil berbincang – bincang akrab dengan temen wanita satu jurusannya melewati Friska.

 

Friska diam dan kemudian berjalan menjauh dari Rangga. Rangga berhenti melihat ke arah Friska yang berjalan jauh darinya

 

TEMEN WANITA KAMPUS

(berhenti berjalan)

Ada apa Rangga?

 

RANGGA

Gak bukan apa-apa

 

Rangga dan temen kampusnya melanjutkan berjalan pulang Bersama

 

TEMEN WANITA KAMPUS

Eh ngomong-ngomong kau jomblokan?

 

RANGGA

Iya kenapa rupanya?

 

TEMEN WANITA KAMPUS

Ngomong-ngomong wanita yang menurutmu ideal untuk jadi pacar itu seperti apa?

 

RANGGA

Entahlah? Aku gak kepikiran untuk pacaran jadi aku gak tau wanita yang ideal untuk dijadiin pacar itu bagaimana

 

TEMEN WANITA KAMPUS

Kalau gitu terus kau bakal jadi bujang tua tahu

 

RANGGA

Gak juga ah, soalnya aku gak pernah berencana untuk berpacaran dengan orang yang ku sukai

 

TEMEN WANITA KAMPUS

Maksudnya?

 

RANGGA

(tersenyum)

Pacaran gak selamanya akan berakhir ke pelaminankan? Jadi aku hanya ingin berpacaran dengan orang yang kusukai  setelah dia bersanding dengan ku di pelaminan dan bersanding menjalani hidup bersama

 

 TEMEN WANITA KAMPUS

(malu-malu)

Si-siapa orang yang kau sukai itu?

 

RANGGA

(dingin)

Yang jelas bukan dirimu

 

Temen kampus Rangga terdiam dan Rangga terus berjalan meninggalkan temannya di halaman kampus.

 

(5 hari kemudian)

 

50. INT.KONTER-SORE

Frans melihat kearah tetangga depan rumah, dan melihat catatan penjualan yang terjual hanya 1 vocher paket internet. Ayah masuk ke konter menghampiri Frans

 

AYAH

Berapa yang terjual hari ini nak?

 

FRANS

Baru satu yah

 

AYAH

Oh iya dimana kakakmu?

 

FRANS

Kakak lagi ke kampus katanya mau nganter gambar organisasi kampus

 

AYAH

(marah)

Anak itu benar – benar gak lihat perekonomian surut malah mikirin gambar aja!

 

FRANS

Ayah jangan marah dulu, kakak ke kampus mengantar gambar karena

 

AYAH

Udahlah ayah mau istirahat dulu! Capek mikirin kakakmu itu!

 

Ayah keluar dari konter dengan ke adaan marah

 

 

52.INT.KAMAR FRISKA-MALAM

Friska memasukkan uang yang didapatkannya dari usaha gambarnya ke dalam celengan, kemudian ayah mengetuk pintu kamar Friska

 

AYAH

Friska, ayo keluar ada yang mau ayah bicarakan sama kamu

 

FRISKA

Iya ayah

 

Friska pun keluar dari kamar dan menutup pintu kamarnya

 

53.INT.RUANG TAMU-MALAM

Friska duduk di tikar ruang tamu menghadap Ayahnya dan Ibu Santi duduk di samping Ayah

 

FRISKA

Apa yang ingin ayah katakan?

 

AYAH

Kamu, keluarlah dari tim gambarmu dan fokus kuliah

 

FRISKA

Kenapa ayah tiba-tiba nyuruh Friska berhenti?

 

AYAH

(marah)

Pake tanya segala! Kamu lihatkan sekarang ayah penganguran, jangankan untuk biaya kuliah atau kelulusanmu untuk makan aja kita masi mengandalkan jualan yang di konter! Kamu lihat sekarang tetangga depan udah buka usaha yang sama seperti kita! Tapi kamu malah kelayapan kekampus dan adikmu yang malah kamu suruh jaga konter! (pause) padahal ayah mempercayakan konter itu untuk kamu Kelola, kamu lihat kan penjualan menurun? Kalau menurun terus bagaimana kita bisa memenuhi hidup? Memangnya kamu mau bekerja? Jadi tulang punggung keluarga hah!

 

FRISKA

Ta..tapi ayah, dari gambar aku bisa

 

(PLAKKK! Ayah menampar Friska) Frans masuk ke ruang tamu dan melihat Friska ditampar

 

AYAH

Aku gak mau tau! Kamu harus keluar dan berhenti menggambar dengan upah yang gak seberapamu itu! Focus belajar lulus dapatkan lulusan cum laude dan dapatkan pekerjaan yang layak! Jangan sia-siakan semuanya demi hobi menggambar itu, dan jadilah anak yang berguna

 

Friska memegang pipinya dan menahan tangisnya

 

AYAH

(teriak)

Apa kamu paham!

 

FRISKA

Paham ayah

 

AYAH

(berdiri)

Bagus kalau secepatnya keluarlah dari tim komikmu itu

 

Ayah berjalan masuk ke kamar, Ibu santi pun berdiri dan masuk ke kamar

 

FRANS

Kak Friska

 

FRISKA

Frans tolong jaga konter ya, kepala kakak sakit jadi kakak mau istirahat cepat

 

FRANS

Iya kak

 

Friska pun berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya

 

54.INT.KAMAR FRISKA-MALAM

Friska menutup dan mengunci kamarnya, kemudian Friska terduduk dilantai sambil menangis dengan kuat

 

FRISKA V.O

Apa selama ini aku gak berguna buat keluarga? Apa selama ini semua usaha yang aku lakukan gak ada apa-apanya di depan keluarga? (pause) kenapa? Kenapa kerja kerasku selama ini di lupakan begitu aja?

 

Friska melihat kea rah celengan yang di simpannya, Friska berdiri dan berjalan kea rah meja belajarnya. Friska membuka laci meja dan di dalam laci tersebut ada map biru. Friska mengambil map biru dan membuka map tersebut. Pada map itu ada banyak sertifikat penghargaan yang dimiliki Friska

 

FRISKA V.O

Apa gunanya aku belajar mati-matian untuk sertifikat ini tapi pada akhirnya ayah dan ibu lupa dengan prestasiku? Apa gunanya aku bekerja keras untuk mengumpulkan uang? Aku hanya ingin memiliki sedikit kebebasan, aku hanya ingin melakukan sesuatu yang bisa membuatku tenang dan senang untuk bisa mengahadapi kepalsuan dunia

 

Kemudian Friska melihat mejanya yang berantakan dengan banyak kertas serta pisau pemotong kertas. Friska menangis dan mengambil pisau pemotong kertas

 

55.INT KELAS-PAGI

Frans masuk ke kelas dan langsung mendatangai siswa laki-laki yang merupakan sekertaris kelas smk otomotif dan sekertaris kelas sedang menyapu kelas

 

FRANS

Wah pagi – pagi rajin amat nyapuin kelas

 

Sekertaris kelas melihat ke arah Frans

 

SEKERTARIS KELAS

Apa! Kalau kau tanya soal cewek kau hari ini dia gak dateng ke sekolah lagi!

 

FRANS

Dih, ngegas amat lu! Kan aku datengnya baek-baek

 

SEKERTARIS KELAS

Abisnya selama 5 hari ini yang kau tanyain soal si Laras mulu sih

 

FRANS

Jadi hari ini si laras gak masuk sekolah lagi?

 

SEKERTARIS KELAS

Iya, katanya dia masih sakit dan belum bisa masuk sekolah

 

FRANS

Emangnya si laras sakit apa?

 

SEKERTARIS KELAS

Lah elu yang pacarnya aja kagak tahu si Laras sakit apa, apa lagi gue yang cuma pemain pembantu di film ini, gue mana tahu menahu soal Laras sakit apa? Gue kan cuma baca script film aja

 

FRANS

Dih, elu stress ya ngomong ngelantur kayak gitu

 

 

SEKERTARIS KELAS

Iya gue stress! Minggir makanya elu jangan gangu orang stress lagi nyapu kelas

 

sekertaris kelas melanjutkan menyapu dan Frans berjalan ke meja tempat dia duduk

 

56.INT. CAFE KEMANG SIANG

Denny menaruh kopi dan snack di meja yang di duduki Rangga

 

DENNY

Silahkan dinikmati tuan

 

Rangga hanya diam melihat ke arah Denny

 

DENNY

(duduk dihadapan Rangga)

Kau kenapa sih? Hari ini kau kelihatan tegang banget?

 

RANGGA

Apa ya? Aku ngerasa firasat buruk aja? Soalnya udah 5 hari Friska gak ada kabar, tapi hari ini dia mendadak minta ketemuan di cafe kemang

 

DENNY

5 hari? Bukannya 7 hari ya kita gak jumpa sama Friska setelah dia sembuh dari sakit? (pause) tunggu jangan-jangan kau dan Friska ketemuan berdua saja?

 

RANGGA

(mengambil cangkir kopi)

Apaan sih? Ya jelas ketemuanlah! Kan kami satu kampus, gimana sih!

 

DENNY

(tersenyum jahil)

Kayaknya ada yang iya-iya nih?

 

RANGGA

Apanya yang iya-iya?

 

Rangga meminum kopinya

 

DENNY

Udahlah cerita ajalah, kita ini kan satu tim kenapa harus ada rahasia dia antara kita

 

Rangga menaruh cangkir kopinya di meja dan berpikir beberapa saat, setelah berpikir Rangga membuka mulutnya dan menceritakan perihal Friska mengajaknya pacaran

 

(setelah Rangga bercerita)

 

DENNY

(marah)

Eh cowok gilak! Pengecut! Dungu! Kenapa elu malah jawab kayak gitu hah! Padahal dia udah minta kejelasan sama elu!

 

RANGGA

Aku kaget! Gak ada angin ga ada hujan tiba-tiba dia ngomong ngajak pacaran, di tambah kalau pacaran sebelum uang ku terkumpul rasanya beresiko

 

DENNY

Apa kaitannya sama uang lu Bambang! Kalau elu serius elu harus katakan serius sama dia

 

RANGGA

Bukan perihal perkataan! Menurutku kalau memang serius gak bisa hanya dari perkataan aja! Tapi harus di buktikan dari tindakan juga! (pause) dengar ya! seorang cowok kalau ingin serius dengan seseorang yang disukainya dia harus berjuang dengan dibuktikan tindakan keseriusannya bukan cuma perkataan manis dibalut janji-janji kosong tanpa diisi tindakan nyata!

 

Denny terdiam dan tercengan mendengar penuturan Rangga

 

RANGGA CONT’D

Aku berencana melamarnya di hari ualng tahunnya, makanya aku berjuang buat ngumpulin uang untuk biaya lamaran untuknya (pause) aku kaget dengan perkataannya dan tanpa sadar aku malah mengatakan perkataan yang membuat dia salah paham

 

Denny bertepuk tangan mendengar perkataan Rangga

 

DENNY

Gue suka cara lu, lanjutkan brother

 

Denny mengangkat cangkir kopinya dan mengarahkan ke Rangga untuk bisa bersulang cangkir kopi, Rangga tertawa dan mengangkat cangkir kopinya. Merekapun bersulang cangkir kopi.

 

 

Friska menggunakan topi,masker,pakaian Panjang yang menutupi tangan dan masuk ke cafe melihat Rangga dan Denny bersulang cangkir kopi

 

FRISKA

Kalian sedang apa?

 

Rangga meminum kopinya dan Denny tersenyum ke Friska

 

FRISKA CONT’D

Apa-apaan senyuman yang mencurigakan itu

 

DENNY

Bukan apa-apa ayo duduk disini, aku udah buatin kopi untukmu, kita udah lama gak ngopi barengkan

 

Friska pun duduk di samping Denny

 

DENNY CONT’D

Topinya sama maskernya gak dibuka dulu?

 

FRISKA

Nanti aja aku bukanya

 

Rangga memeperhatikan Friska

 

RANGGA

Kenapa matamu bengkak? Apa kamu nangis semalaman?

 

FRISKA

Oh itu karena aku nonton drakor dan nangis semalaman makanya mataku bengkak

 

RANGGA

Terus kenapa pakai masker? Biasanya kan kamu gak pakai masker

 

FRISKA

Itu karena aku flu, aku gak mau kalian tertular flu makanya aku pakai masker

 

Denny tiba-tiba menurunkan masker yang di gunakan Friska dan setelah masker Friska turun terlihat wajah Friska lebam memerah bekas tamparan di pipi kanan dan kiri

 

RANGGA

(kaget)

Kenapa dengan wajahmu?

 

DENNY

Kok bisa wajahmu lebam? Siapa yang menamparmu sampai segininya?

 

RANGGA

Terus apa yang terjadi sampai kamu ditampar gini?

 

DENNY

Benar! Katakana Friska siapa yang menamparmu

 

FRISKA

Aku!

 

RANGGA & DENNY

Apa?

 

FRISKA

Aku menampar diriku sendiri

 

RANGGA

Kenapa?

 

Friska tersenyum dan air matanya turun dari mata

 

FRISKA

Karena aku tidak berani menggunakan pisau

 

Rangga dengan sigap berdiri dan berjalan ke arah Friska. Rangga memegang tangan Friska dan menaikan lengan bajunya. Setelah melihat tidak ada bekas luka pisau di tangannya Rangga menghela nafas dan berjongkok di samping Friska mengengam tangannya.

 

FRISKA CONT’D

Aku ingin keluar dari tim ini

 

DENNY

Friska apa kamu yakin?

 

Friska mengangukkan kepalanya dan menangis

 

FRISKA

Kalau aku keluar aku bisa focus membantu keluarga, ayah ku baru kehilangan pekerjaannya jadi aku harus mencari pekerjaan untuk membantunya

 

RANGGA

Apa itu yang kamu inginkan?

 

Friska menangis dengan terisak

 

RANGGA CONT’D

Jawab aku Friska

 

Friska menggelengkan kepalanya

 

FRISKA

Aku tetap ingin berjuang Bersama kalian, tapi aku gak bisa apa-apa aku merasa hanya di tim ini aku berguna, aku merasa hidup dan senang di tim ini (pause) tapi keadaan mendesakku, sejujurnya aku sudah putus asa mengingat masalah keluarga dan web pandacantik dan aku merasa kalau tidak ada orang di pihakku ataupun orang yang menyayangiku (pause) aku ingin mati dari dunia ini!

 

Rangga menarik lengan Friska dan memeluknya erat

 

RANGGA

(berbisik pelan di telinga Friska)

Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Friska

 

Friska terkejut karena Rangga memeluknya dengan erat.

 

RANGGA

Jadi tetaplah hidup dan bersanding bersamaku di sampingku sekarang dan selamanya(pause) Friska

 

Friska yang mendengar perkataan Rangga menangis dan memeluk erat Rangga

 

Denny mendekat dan memegang kepala Friska dan Rangga serta mengelusnya

 

DENNY

(memeluk Rangga dan Friska)

Aku  menyayangi kalian berdua (pause) Friska,Rangga

 

57. EXT.PINGGIR JALAN KOTA-SORE

Rangga berjalan Bersama Friska sambil bergandengan tangan

 

RANGGA

Bagaimana? Sudah merasa baikan?

 

FRISKA

Iya, terimakasih ya

 

RANGGA

Kalau ada masalah telpon saja aku, karena kalau chat jarang ku baca, kalau kamu telepon aku akan mengangkat dan menemanimu 24 jam (pause) tapi kalau pas gak ada project ya

 

FRISKA

Iya-iya

 

Rangga melihat ke arah toko perhiasan di sebrang jalan.

 

FRISKA CONT’D

Kurasa sampai disini aja deh

 

RANGGA

Loh angkotnya gimana?

 

Friska menunjuk ke angkutan umum

 

FRISKA

Itu angkot yang disana mengarah kerumahku

 

RANGGA

(melepaskan gengaman tangan)

Oyaudah  hati-hati kalau begitu

 

Friska tersenyum dan berlari menaiki angkutan umum, setelah meniki angkutan umum Friska membuka jendela angkutan umu dan melambaikan tangan pada Rangga.

 

Rangga tersenyum dan membalas lambaian tangan Friska dengan lambaian juga, angkutan umum pun berangkat. Setelah Friska pergi Rangga melihat lagi kea rah toko perhiasan

 

RANGGA

Ah masa bodoh dengan hari ulang tahun

 

Rangga berlari menyebrang kea rah toko perhiasan, Ketika Rangga menyebrang terlihat ada seseorang menggunakan jaket panda berdiri tak jauh di belakang Rangga.

 

58.INT.RUANG TAMU-MALAM

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Ayah merasa gelisah karena Friska belum pulang, Frans menelpon Friska namun tidak tersambung. Friska masuk ke ruang tamu dan semua orang melihat ke arah Friska.

 

FRISKA

Ada apa? Kok pada ngumpul disini?

 

FRANS

Haduh kakak telpon ku kok gak di angkat si?

 

FRISKA

Maaf baterai nya habis soalnya

 

Ibu santi berjalan mendekat ke Friska

 

IBU SANTI

Kamu itu ya! Bikin orang rumah takut aja! Ayahmu ketakutam kamu pergi dari rumah karena kejadian kemarin!

 

Friska melihat ke arah Ayah

 

AYAH

Syukurlah kamu gak apa-apa, ayah minta maaf karena sudah menamparmu kemarin

 

Friska tersenyum dan Frans juga tersenyum melihat keluarganya.

 

IBU SANTI

Jadi apa kamu keluar dari timmu?

 

FRISKA

Maaf mak, aku gak bisa keluar dari tim komikku

 

AYAH

Gak perlu minta maaf, selama kamu bisa handel waktu sama tangung jawabmu kamu bebas ikut kegiatan yang positif

 

FRISKA

Terimakasih ayah

 

AYAH

Teruslah kejar mimpimu dan isi celenganmu penuh dengan hasil jeri payahmu untuk biaya kuliahmu

 

Ayah pun berjalan ke dapur, Ibu santi memeluk Friska

 

59.EXT. HALTE BUS-SIANG

 

Friska duduk di tempat duduk halte sambil bercermin dengan kaca

 

FRISKA V.O

Hari ini untuk pertama kalinya aku dan Rangga berkencan pokoknya aku harus cantik!

 

Lalu sambil menunggu Rangga menjemput Friska di halte, Friska melihat foto akun admin web panda cantik yang dikirimkan Rangga pada grub

 

FRISKA

Wajahnya tidak terlihat dan jaket panda? Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat.

 

Kemudian seseorang berjalan mendekat ke halte dan Friska melihat pada orang tersebut, Friska terkejut karena orang tersebut mirip dengan Foto yang dikirimkan Rangga. Friska pun berdiri dan orang tersebut berbalik arah dan lari menjauh dari Friska.

 

FRISKA

(berlari mengejar)

Woy tunggu!

 

Friska pun berlari mengejar orang tersebut.

 

RANGGA O.S

 

Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu Friska

 

Orang tersebut menyebrang di jalan yang ramai dan Friska mengikutinya

 

RANGGA O.S

 

Jadi tetaplah hidup dan bersanding bersamaku di sampingku sekarang dan selamanya

 

Ada truk besar menghampiri Friska.

 

RANGGA O.S

Friska!

 

Truk tersebut menabrak dan menghantam Friska sehingga Friska terpental jauh.

 

Rangga yang baru sampai di halte dan melihat Friska di tabrak truk langsung turun dari sepeda motor serta berlari menghampiri Friska yang bersimbah darah.

 

56.INT.KAMAR FRISKA-SIANG

Laras masuk ke kamar Friska membawa bunga buket, terlihat kamar Friska dihiasi bunga bunga kamar pengantin, ada juga orang – orang perias pengantin dan Friska cantik menggunakan gaun pengantin

 

LARAS

Permisi kak Friska

 

FRISKA

Adikku laras masuklah

 

LARAS

Kakak cantik banget

 

FRISKA

Namanya juga hari pernikahan kakak, gak lama lagi Laras juga akan sama kayak kakak

 

LARAS

(memegang cincin pertunangan di tangannya sendiri)

Iya kak

 

Friska tersenyum dan Laras malu-malu

 

LARAS V.O

Aku selalu membayangkan hari dimana kak Friska menikahi orang yang dicintainya, dan aku Bersama Frans mendampinginya di hari yang bahagaia itu (pause) bagiku kak Friska sudah seperti kakak kandungku sendiri, aku yang berada di lingkaran broken home selalu haus akan perhatian, aku juga sangat ingin jadi pusat perhatian maupun terkenal (pause) aku mendapatkan perhatian yang tak ku dapatkan di keluarga ku dari Frans dan Friska (pause) maka dari itu menikah dengan Frans dan hidup berdampingan Bahagia Bersama dengan kak Friska adalah mimpi yang selama ini aku impikan.

 

(suara ketukan palu pengadilan)

 

 

 

60.INT.RUANG PENGADILAN-SIANG

 

HAKIM

Kepada yaitu saudari Laras apa benar anda kejar-kejaran dengan almarhumah Friska dijalan sebelum almarhumah tertabrak truk

 

LARAS

Itu benar

 

HAKIM

Apa masalah yang kalian hadapi sampai ada peristiwa pengejaran di jalanan

 

Frans melihat ke arah Laras dengan tatapan kebencian begitupun dengan Rangga

 

LARAS

Itu karena (pause) saya sudah merusak mimpi dan harapan almarhumah

 

 

(THE END)

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar