Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
5. INT – BALKON - MALAM HARI
CAST: SELVI, SERVAN
Selvi duduk di sebuah kursi sembari melihat pemandangan yang ada di luar. Sesekali dia melihat foto keluarganya yang pecah. Ia menangis pelan. Sedangkan Servan diam-diam mengamati Selvi dengan malas.
Selvi menangis dan memeluk foto yang retak.
Servan memutar bola matanya malas, ia pun memutuskan untuk menekan tombol kembali.
Servan hampir menekan tombol back. Namun, terhenti ketika Selvi mengatakan sesuatu. Ia melihat Selvi heran
Selvi mengepalkan tangan kanannya dan memukulkannya ke meja di hadapannya
VO SERVAN: Cari tau masalah korban dan apa yang dirasakan. Bisa dijadiin bahan penelitian kan? Wah lumayan (Servan menyeringai dan memencet tombol cancel)
Servan berbicara lirih
SFX: Begin on 1,2,3
Setelah hitungan ke tiga, Servan bisa terlihat oleh Selvi. Dirinya tersenyum puas dan segera berjalan ke dekat Selvi. Sesampainya di belakang Selvi, Servan menepuk pundak.
Servan menepuk pundak Selvi
Selvi memukul Servan dan berteriak dengan kencang. Servan langsung membungkam mulut Selvi dari arah belakang.
Servan berkata lirih di telinga Selvi. Selvi melepaskan diri dari bungkaman Servan. Namun Servan memegang erat kedua tangan Selvi.
Selvi mengerutkan dahi dan ketakutan. Sesekali ia berusaha melepaskan diri dari genggaman Servan.
Servan melirik ke arah Selvi. Selvi memandang Servan sebentar dengan wajah ketakutan. Namun, ia mengatur nafasnya dan akhirnya mengangguk pelan.
Servan melepaskan tangan Selvi. Selvi kembali ke tempat duduknya. Sedangkan Servan duduk di sebelahnya.
Servan terbata-bata mengucapkannya
Servan menggaruk kepalanya dan melihat malas ke arah Selvi
Servan menyeringai ke arah Selvi. Servan mengeluarkan layar i-pad nya dari dalam jaket hoodynya.
Servan membuka layarnya dan dia mengetukkan jarinya. Seketika Servan Hilang. Selvi yang melihatnya terkejut dan mengerutkan dahinya.
Selvi terkekeh pelan dan berdiri. Namun, di saat itu foto yang dia pangku jatuh. Selvi mengambilnya dan melihatnya lagi dan untuk sesaat, dia menitikkan air mata kembali.
CU: Servan melihat Selvi yang menitikkan air mata
Servan tiba-tiba muncul di samping Selvi. Mereka berdua kembali duduk. Selvi buru-buru menghapus air matanya.
CU: Servan melihat foto keluarga yang retak
Selvi menaruh foto itu terbalik sehingga Servan tak bisa melihatnya.
Servan memutar bola matanya malas
VO SERVAN: Sebenernya nih, kalo Gue cerita Lo. Yang ada Lo males dong sama Gue. Terus, kalo Lo males? Gimana Gue nyelesaiin penelitian Gue coba? Bisa-bisa Gue ngulang satu matkul!
Selvi melirik ke arah Servan
VO SERVAN: Ya kalo aslinya sih, Gue ogah ketemu sama Lo. Gue ke sini juga terpaksa. Dih!
Servan memutar bola matanya malas
Selvi menggarukkan kepalanya dan tersenyum malu
Selvi mengerutkan dahi. Servan yang mendengar itu memalingkan muka
Servan menjawabnya dengan wajah datar.
Servan berdiri dan melangkah pergi. Selvi mengejarnya, namun terlambat. Servan telah pergi dan kembali ke dunianya.
Selvi kembali dan membawa foto keluarganya. Ia melangkah masuk ke dalam kamarnya
FADE OUT
FADE IN
6. INT - KAMAR SERVAN - MALAM HARI
CAST: SERVAN
Servan berdiri di dinding kamarnya kembali. Ia melangkah ke depan kaca kamar dan membuka tirai jendela. Dia pun mengambil kursi dan duduk menghadap ke luar jendela.
Servan membuang nafas kasar. Dia melihat sekilas ke arah foto keluarga yang ada di meja.
CU: Foto keluarga Servan di meja
Servan menitikkan air matanya. Ia pun mengambil foto itu dan tersenyum lirih
CUT TO FLASHBACK
7. EXT - TAMAN - PAGI HARI
CAST: SERVAN KECIL (15 THN), AYAH SERVAN (39 TAHUN)
Servan kecil duduk di taman dengan Ayahnya. Di depan mereka, terdapat sebuah sepeda pancal berwarna hitam.
Servan tersenyum bangga melihat ayahnya
Servan berkata dengan sebal
Ayah Servan menitikkan air matanya
Servan berkata sambil marah
Ayah Servan berbicara dengan tenang dan suara yang lembut
Servan marah dan meninggalkan Ayahnya. Ayah Servan menangis pelan.
CUT TO BACK
8. INT - KAMAR SELVI - MALAM HARI
CAST: SELVI
Selvi duduk di kamar sembari membenahi foto keluarganya. Ia menyatukan kembali robekan dari foto itu hingga semuanya lengkap. Setelah semuanya selesai, Selvi tersenyum dan menyimpannya di laci mejanya.
Selvi menggigit jemarinya sendiri
Selvi menepuk jidatnya. Dia menghembuskan nafas kasar.
Selvi mengeluarkan hp dari laci mejanya.
Selvi meletakkan hpnya kembali ke laci dan menuju kasurnya
CUT TO