Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Power Of My Fam(ily)
Suka
Favorit
Bagikan
2. DOSA KECIL UNTUK MENCEGAH DOSA BESAR
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

11. EXT. TOKO BUKU - SIANG

Maudy keluar dari toko dengan minuman boba dan plastik yang berisi satu novel di tangannya. Maudy lalu duduk sejenak di depan toko. Ia membuka ponselnya yang bergetar. Dilayarnya tertera pesan dari grup Whatsapp “The Power Of My Fam(ily)” yang bertuliskan : Anda telah ditambahkan oleh Mas Rafiz. Maudy menautkan alisnya.

SFX : Bunyi pesan Whatsapp masuk.

BEGIN TEXT

RAFIZ : Maudy kalo ada perkembangan apa-apa tentang mamah bilang ke grup ini.

Maudy lalu mengecek nama-nama yang ada di grup itu. Di grup Whatsapp itu hanya ada Maudy, Rafiz, Refa dan Ayu. Maudy lalu mengetik.

MAUDY : Siapp Mas Rafiz..

END TEXT

Maudy kembali menghela nafasnya lalu membuka masker dan meminum bobanya, kemudian pergi dari toko. Langkah Maudy terhenti, di rumah makan seberang terlihat Yuni dan Seorang laki-laki di sana. Maudy sontak langsung memasang maskernya kembali dan bersembunyi di balik tempat sampah. Dia mengintip sedikit lalu mengeluarkan kacamata hitam dari tas kecilnya. Dia lalu berjalan lebih dekat lagi lalu memfoto mereka diam-diam dan mengirimkannya di grup Whatsapp sambil berjongkok, bersembunyi di balik motor yang terparkir.

BEGIN TEXT

REFA : Iyaa itu orangnyaa.. itu mereka makan dimana?

MAUDY : Itu yang namanya Prabu?

REFA : Iyaaa

MAUDY : Ihh ternyata orangnya serem ya.. ini mereka makan di rumah makan deket toko buku yang biasa Maudy datengin

RAFIZ : Parah..

END TEXT

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, Maudy sontak langsung menoleh ke belakangnya.

ORANG (20)

Motor saya mba..

MAUDY

Pinjem bentar ya mas..

ORANG

Jongkoknya di motor lain aja mba

Maudy melihat Yuni dan orang bernama Prabu itu beranjak. Maudy melihat Yuni membayar di kasir. Maudy mengepalkan tangannya lalu meninju telapak tangannya. Lalu dia melihat mereka berpisah di parkiran rumah makan. Maudy langsung berdiri dan dan berbalik menghadap orang tadi.

MAUDY

Makasih ya mas motornya

Maudy lalu pergi.

 

12. INT. RUMAH - KAMAR - SORE

Maudy melempar tasnya ke sembarang tempat dan menghempaskan dirinya di kasur.

MAUDY

Ternyata mamah beneran lagi deket sama orang..

Maudy menghela nafasnya lalu memejamkan matanya dan tertidur.

13. INT. RUMAH - DAPUR - MALAM

Maudy membuka pesan Whatsapp dari Mamah yang berisi : Maudy.. Mamah masih di rumah Bu Ratna, pertemuan sama petani.

Maudy kemudian pergi ke dapur mengambil makan. Maudy menautkan alisnya ketika membuka panci. Sayur asam yang tadi pagi sisa sedikit. Maudy lalu merogoh ponselnya nya dan menelfon Refa.

MAUDY

Halo, Assalamu'alaikum.. Kak Refa tadi ada makan lagi?

REFA (O.S)

Engga ada.. Kakak tadi setelah sarapan langsung siap-siap habis itu berangkat

Maudy mengernyit, lalu membuka tudung saji dan melihat lauk ayam dan tempe yang juga berkurang.

REFA (CONT’D, O.S)

Oh iya.. Kakak malam ini tidur di rumah mertua kakak. Jadi nanti rumahnya kunci aja, gak usah nunggu kakak.

MAUDY

Iya..

Sambungan telepon pun terputus. Maudy terdiam sejenak lalu membuka Whatsapp web milik Yuni. Maudy melihat pesan Mamah yang dikirim ke Prabu berisi : Kang mas, itu tadi aku bawain makanan ke rumah buat Kang Mas, aku titipin ke tetangga Kang Mas.

Maudy meletakkan kembali piring yang tadi di ambilnya lalu mengambil air putih dan kembali ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Yuni pulang, dia membuka kamar Maudy dan melihat Maudy sudah tertidur namun tidak mematikan lampu. Yuni mematikan lampu kamar Maudy, lalu menutupnya kembali.

 

14. INT. RUMAH - RUANG KELUARGA - PAGI

Maudy sedang menikmati kopi sembari membuka tugas kuliah di laptopnya. Yuni masuk lalu ikut duduk di sofa dan memainkan ponselnya.

MAUDY

Mah..

YUNI

Hmm?

MAUDY

Mamah jam berapa ke kantor?

YUNI

Sebentar lagi ini, kenapa?

MAUDY

Maudy ikut ya? Soalnya kuota Maudy habis, jam sembilan nanti Maudy ada kelas. Biar pake wifi kantor mamah.. Sekalian nanti beli kuota.

YUNI

Yaudah kalo gitu, kamu siap-siap dulu..

Maudy menidurkan laptopnya lalu menutupnya. Kemudian Maudy pergi ke kamarnya untuk siap-siap.

 

15. INT/EXT. KANTOR - GAZEBO - SIANG

Maudy sedang duduk di gazebo sambil mencatat hal penting yang disampaikan oleh dosennya.

DOSEN (O.S)

Baik, pertemuan untuk hari ini kita cukupkan sekian. Terimakasih atas perhatian teman-teman semuanya, sampai ketemu di pertemuan selanjutnya.

Maudy lalu melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 12.47 WIB. Maudy membereskan laptopnya, memasukkannya ke dalam tas lalu pergi mencari Yuni ke dalam ruangan kantor. Maudy bertemu dengan Tante Tias (55) dan langsung menghampirinya.

MAUDY

Tante, liat mamah gak?

TIAS

Tadi sih bilangnya mau ke warung makan depan kantor

MAUDY

Makasih tante..

TIAS

Sama-sama

Maudy pergi menyusul Yuni.

16. EXT. WARUNG MAKAN - SIANG

Terlihat Yuni sedang berbincang dengan rekan kerjanya. Maudy masuk.

YUNI

Udah selesai kuliahnya Dy?

MAUDY

Belum mah, jam 1 nanti ada kelas lagi

Maudy duduk di kursi depan Yuni

MAUDY (CONT'D)

Mah.. Maudy pesan soto ya

YUNI

Iya.. pesan aja

MAUDY

Mba Roh (28).. Soto 1 sama es tehnya 1 ya

Maudy menunggu sambil memainkan ponselnya. Beberapa saat kemudian pesanan Maudy datang, Maudy langsung menyantap pesanannya dengan lahap.

SFX : Suara deru motor berhenti di depan warung.

PRABU (O.S)

Kopi satu ya Mba Roh

Yuni berdiri sambil membawa segelas es tehnya menghampiri tempat duduk Prabu. Maudy menoleh dan tersedak melihat Prabu. Maudy lalu bergegas menghabiskan makanannya lalu berdiri dan duduk di samping Yuni untuk mendengar pembahasan mereka.

PRABU

Ini aku baru aja beli racun buat hama basmi hama di kebun ku. Bagus gak ya ini bu?

MAUDY

Bu? Ck..

Maudy memiringkan senyumnya. Kemudian Maudy sadar jika dirinya saat itu sedang di tatap oleh kedua orang di depannya.

MAUDY (CONT'D)

Eh? L.. Lanjutin.. Lanjutin

Maudy memukul dahinya pelan, Yuni lalu melihat botol racun yang tadi dikeluarkan oleh Prabu.

YUNI

Wah.. Bagus ini pak merknya.. Petani saya pernah pake ini

Maudy menatap Prabu dengan sinis.

BEGIN FLASBACK - TEXT

YUNI : Sayangku lagi dimana?

PRABU : Lagi di bengkel ini dek, motorku rantainya putus

YUNI : Kasiannyaa sayangku.. Nanti kalo udah selesai ke warung biasa ya Kang Mas..

END TEXT

MAUDY

(Tersenyum sinis)

Ckk..

YUNI

Oh iya.. ini anakku pak, yang bungsu. Dia kuliah di Jogja juga ini

PRABU

Oh.. kuliah di Jogja? Jurusan apa?

MAUDY

(Cuek)

S1 Psikologi

PRABU

Saya juga dulu pernah tinggal di Jogja, di daerah Gunung Kidul kalo gak salah..

Maudy sengaja bermain hp dan tidak menanggapi cerita dari Prabu.

 

17. INT. RUMAH - RUANG KELUARGA - MALAM

Maudy keluar dari kamar mandi dengan handuk di lehernya. Ia melihat Yuni sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Maudy pun duduk di sofa sambil memindah channel tv, mencari acara tv yang bagus.

MAUDY

Mah.. Bapak-bapak yang tadi di warung itu siapa ?

YUNI

Salah satu petani yang mamah bina, Pak Joko namanya.. kenapa?

MAUDY

Ya gak papa, Maudy cuma baru liat aja..

YUNI

Dia emang baru sih di sini.. Baru berapa bulan, awalnya tugasnya di Jawa. Tapi dipindahin ke sini.

MAUDY

Ooh.. Pantesan..

Maudy mengambil kue kering di meja dan memakannya.

MAUDY (CONT’D)

Udah punya istri?

YUNI

Udah.. Punya anak juga dua, tinggal di Jawa, Gak ikut ke sini. Kasian, dia ngajak istri sama anaknya tinggal di sini tapi istrinya gak mau.

MAUDY

Oooh..

YUNI

Kenapa kamu tiba-tiba nanyain itu?

MAUDY

Gak papa mah, serem aja liat orangnya

YUNI

Serem gimana maksud kamu? Baik kok itu orangnya

MAUDY

Hati manusia gak ada yang tau mah.. Pokoknya mamah hati-hati aja ya.. Maudy liat, tatapan dia ke mamah tuh beda.

YUNI

Mamah gak ngerti deh, beda gimana?

MAUDY

Beda aja... Keliatan kaya buaya yang lagi cari mangsa, padahal udah punya istri. Pokoknya Maudy cuma bisa ngingetin mamah buat hati-hati. Waspada itu penting. Kita gak tau orang yang di sekitar kita punya niat apa. Maudy tidur duluan ya mah.

Maudy beranjak dari duduknya lalu masuk ke kamarnya. Yuni menatap Maudy lalu mengangkat kedua bahunya, kemudian melanjutkan bermain ponselnya.

 

18. EXT. CAFE - SIANG

Maudy menghembuskan nafasnya kasar.

MAUDY

Tadi malam mamah bilang namanya Pak Joko

RAFIZ

Joko??

Maudy mengangguk sebagai jawabannya. Rafiz menyilangkan kedua tangannya.

RAFIZ (CONT'D)

Joko yang sudah tidak Prabu lagi

REFA

Banyak banget namanya.. Joko, Prabu, Kang Mas

RAFIZ

Kang Massyaitonnn

ARDAN

Hujat diaa..

Maudy mengubah posisi duduknya menjadi tegak.

MAUDY

Parahnya lagi udah punya Istri sama anak di Jawa.. Tapi istrinya gak mau di ajak tinggal di sini.

RAFIZ

Istri?? Wah.. Parahh.. Gak bisa dibiarin

AYU

Iya bener.. Kalo dibiarin apa bedanya mamah sama pelakor pelakor di luaran sana? Kita gak bisa biarin mamah ngerusak rumah tangga orang

MAUDY

Tapi.. Orang itu kayanya gak berniat mau nikahin mamah deh. Kayanya niatnya cuma manfaatin mamah aja

REFA

Manfaatin?

MAUDY

Selama ini yang Maudy liat, waktu makan di warung, atau apa itu di bayarin sama mamah. Maudy juga liat chattingan mereka, dia sering minjam uang sama dibeliin pulsa

AYU

Terus respon mamah gimana?

MAUDY

Respon mamah sih masih bagus, masih nolak kalo soal minjem uang, tapi kalo bayarin pas makan atau pulsa pasti mamah ladenin

REFA

Apa jangan-jangan mamah kena pelet lagi..

AYU

Husshh kak Refa apaan sih, jangan ngaco deh, mana mungkin mamah kena pelet

REFA

Loh siapa tau kan?

RAFIZ

Bisa jadi sih.. Soalnya kan selama ini mamah baik-baik aja. 10 tahun setelah cerai sama bapak hidupnya tenang-tenang aja. Gak ada tuh yang namanya mamah dekat sama orang atau suka sama orang. Tiba-tiba sekarang berubah drastis kaya gini. Kan aneh..

AYU

Iya juga sih..

MAUDY

Iya.. Mamah akhir-akhir ini kerasa banget bedanya, mamah sekarang tuh paling gak bisa banget lepas dari hp. Ke kamar mandi aja masa hp nya di bawa. Kemarin Maudy ngescan barcode Whatsappnya aja susah. Mamah sama hp tuh udah kaya di lem. Gak bisa di pisahin..

RAFIZ

Nah.. itu..

ARDAN

Orang itu juga pasti udah cari tau banyak tentang mamah, makanya bisa sampe deketin mamah. Dia pasti tau kalo mamah janda, jadinya mamah di jadiin sasaran deh

AYU

Trus? Kita harus gimana?

Mereka semua terdiam. Rafiz menghela nafasnya.

RAFIZ

Yang pasti, yang sekarang bisa kita lakuin itu cuma mantau mamah, terus kita anak-anaknya ini ngedekatin diri ke mamah. Karena Mas Rafiz sadar, kita semua ini tuh selama ini hidup masing-masing, sibuk masing-masing. Jadi mamah pasti juga ngerasain kesepian. Itu biar kita bisa ngejauhin mamah dari Kang Massyaiton itu.

Maudy mengangguk pelan lalu meminum jus alpukatnya.

 

19. INT. RUMAH - KAMAR MAUDY - MALAM

Maudy sedang menyelesaikan tugas kuliahnya di laptop. Kemudian dia mengecek whatsapp web milik Yuni. Prabu mengajak mamah ketemuan malam itu. Maudy langsung gerak cepat memberitahukan ke grup Whatsapp “The Power Of My Fam(ily)”.

BEGIN TEXT

MAUDY : Lampu darurat! Kang Massyaiton ngajakin mamah keluar sekarang

RAFIZ : Wah bahaya tuhh, sekarang mamah lagi ngapain?

Maudy sedikit mengintip keluar kamarnya. Terlihat Yuni sedang memainkan ponselnya di sofa. Kemudian Maudy berbalik membelakangi pintu.

MAUDY : Mamah masih santai di sofa, belum ada tanda-tanda mamah mau siap-siap keluar.

RAFIZ : Cari caraa Dy biar mamah gak keluar...

MAUDY : Gimanaaa?

REFA : Kamu ikut mamah aja kalo mamah udah mau siap-siap

MAUDY : Emangnya mamah mau ngajak kalo ketemuan-ketemuan gitu?

AYU : Tenang.. Tenang.. Ayu udah bilang ke mamah buat minta tolong cariin ijazah Ayu

END TEXT

YUNI (O.S)

(Setengah berteriak)

Maudy..

MAUDY

(Keluar kamar)

Iya mah?

YUNI

Ini Kak Ayu minta dicariin ijazahnya, katanya ketinggalan di sini

MAUDY

Kok bisa..

YUNI

Gak tau ini.. Padahal mamah bersih-bersih gak ada liat ijazahnya, Coba dicariin

MAUDY

Cari dimana?

YUNI

Ya cari dimana-mana dong Maudy.. Kok nanya.. Coba di lemari bawah tv mungkin ada di tumpukan berkas-berkas di situ keselip.

Maudy membuka lemari di bawah tv. Ada banyak sekali berkas-berkas kerja Yuni di sana. Maudy lalu membongkar satu per satu dan melihat-lihat berkasnya sambil sesekali melirik ke arah Yuni. Maudy juga mengecek ponselnya.

SFX : Pesan grup "The Power Of My Fam(ily)" masuk.

BEGIN TEXT

RAFIZ : Gimana Dy situasi di sana?

AYU : Bisa gak ijazah nahan mamah?

REFA : Maudy gimana?

MAUDY : Mamah malah nyuruh Maudy yang cari

AYU : Yah.. kayanya gak bisa nahan deh ini

END TEXT

YUNI

Ada gak?

MAUDY

Gak ada.. Gak ketemu

Yuni menghampiri Maudy.

YUNI

Kamu ini.. Mana sini.. Ambilin kacamata Mamah

Maudy mengambil kacamata Mamah di meja etalase dan memberikannya ke Yuni. Kemudian Maudy kembali mengecek Whatsapp Web Yuni.

BEGIN TEXT

YUNI : Maaf Kang Mas... aku gak bisa malam ini, anakku yang di Palangkaraya minta dicariin ijazahnya.

Maudy langsung mengirim Screenshot chattingannya dan mengirimnya ke grup.

MAUDY : Amann!!

END TEXT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar