Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sungai
Suka
Favorit
Bagikan
8. Act. 2 (Scane 24-27)

24.EXT. SUNGAI. DINI HARI

cast. maya, martin, faizal, reza, arka, petugas kepolisian

martin membriefing anggota timnya.

MARTIN

karena tim medis belum datang, kita berjaga-jaga dulu disekitaran sini. karena hujan lumayan deras, mungkin air sungai bisa naik, jadi hati-hati. faizal, arka dan tiga orang lainnya sisir daerah rumah-rumah pinggir tanggul, cari apa ada orang yang mencurigakan. maya, reza dan yang lainnya tetap berjaga di sini dan sisanya silahkan sisir perairan yang agak dalam. tetap waspada karena kita enggak tahu kapan air naik.

police line dan atap dari tenda sudah terpasang untuk menghalangi koper dari hujan.

arka memimpin penyisiran daerah tanggul.

faizal memisahkan diri dari arka kemudian berjalan diantara rumah-rumah tanpa penerangan.

maya dan reza berjaga sambil mengamati sekeliling.

REZA

(berbisik)

kamu tadi enggak lihat ada yang masuk atau keluar lewat jalan depan?

MAYA

kayaknya enggak mas..

REZA

kayaknya?

MAYA

maaf, mas. tadi aku ketiduran sekitar lima menit.

REZA

(mengangguk-angguk)

ahh, lima menit? kamu pikir lima menit itu satu detik? dalam lima menit itu bisa terjadi banyak hal may. dasar kamu ini. jangan sampai pak Martin tau, bisa habis kamu.

maya tersenyum kaku karena merasa bersalah. matanya melihat koper yang sudah terbuka kemudian beralih ke aliran air yang mulai naik ke tempat dia berdiri.

MAYA

(mengeratkan jaket)

beneran enggak dipindahin dulu mas?

REZA

(menoleh ke koper)

kita enggak tahu ada apa yang bakal berubah kalau kita pindahin gitu aja. biar tim medis yang tanggung jawab.

CUT TO

tim medis turun dari mobil kemudian naik tanggul dan menuruninya. langkahnya buru-buru dan akhirnya menghampiri tim reskrim.

KETUA TIM MEDIS memberi hormat kepada martin.

martin membalas hormat kemudian menunjukan lokasi koper yang telah terbuka.

tim medis membuka tas penuh peralatan. walaupun sudah ada penerangan, namun ketua tim tetap menyorotkan senter kecil untuk melihat detail mayat.

dua anggota tim medis memfoto mayat dan tkp.

ketua tim medis meneluarkan pinset dari saku rompinya kemudian mencapit kertas yang di laminating namun sudah usang kemudian memasukan ke plastik klip.

petugas yang ada di lokasi kejadian perkara tetap sibuk menyisir aliran sungai dan tanggul sampai langit mulai agak terang.

tim medis menutup kantung jenazah kemudian membawanya menggunakan tandu ke ambulance.

ketua tim medis menghampiri martin.

KETUA TIM MEDIS

(menenteng tas peralatan)

kita akan kirim jenazah ini ke lab. forensik. walaupun sekilas bisa disimpulkan kasus ini sama dengan yang sebelumnya, tapi kami perlu uji lab untuk benar-benar menyakinkan kalau kandungan dalam jenazah ini sama dengan jenazah sebelum-sebelumnya. kami akan menghubungi lagi kalau pemeriksaan sudah selesai.

MARTIN

siap. terima kasih, mohon kerja samanya.

martin dan ketua tim medis bersalaman.

ketua tim medis pergi menyusul anggotanya.

martin menatap ketua tim medis yang pergi kemudian memanggil seluruh anggota timnya untuk berkumpul.

MARTIN

(berbicara melalui hand talkie)

semuanya kumpul di titik awal.

semua anggota tim khusus mulai berkumpul.

faizal menjadi anggota tim terakhir yang berkumpul.

semua orang menoleh ke faizal yang baru datang dan kembali memperhatikan martin.

MARTIN

sekarang kita kembali ke kantor dan kita lanjutkan briefing di sana. terima kasih atas kerja kerasnya.

semua anggota tim bubar.

CUT TO

25.INT. MOBIL. DINI HARI

maya menyetir dengan diam. sesekali jari telunjuk kirinya memegang bibir.

martin duduk di sebelah maya. mengenakan kacamata dan membuka platform berita melalui hp.

MARTIN

(menatap layar ponsel)

mikirin apa sih, may?

maya buru-buru memegang stir menggunakan dua tangannya.

maya

(menegakkan badan)

enggak. enggak kok pak. enggak mikirin apa-apa.

martin berhenti membaca berita kemudian menatap maya dari atas kacamatanya.

faizal yang duduk di kursi belakang menatap maya curiga.

CUT TO

26.INT. RUMAH KELVIN. PAGI HARI

cast. kelvin, ibu kelvin

kelvin melepas sepatu dan meletakkannya di rak sepatu dekat pintu masuk.

kelvin melepaskan mantel hitamnya kemudian menggantungnya di penggantung baju.

kelvin berjalan ke depan pintu kamar ibunya kemudian mengetuknya tiga kali.

KELVIN

kelvin pulang bu.

kelvin berjalan ke rak kaset. jari kelvin menunjuk untuk memilik beberapa kaset pitah kemudian mengambil satu.

memasukan ke pemutar musik dan lantunan lagu lawas milik ratih purwasi dari album inginnya begini jadinya begitu terdengar.

kelvin mejamkan mata tiga detik untuk menikmati lantunan lagu kemudian berjalan ke sova.

KELVIN

(bersandar, menutup mata)

ibu, ini lagu favorit ibukan? dulu ibu sering muter lagu ini di kamar, sampe kelvin ikut hapal.

kelvin membuka mata, menatap langit-langit rumahnya kemudian tersenyum.

KELVIN

(membalikan badan, menatap pintu kamar ibunya)

dulu kita bahagia banget ya bu. ibu inget kan? jangan bilang ibu lupa! kelvin marah nanti, bu.

kelvin terkekeh kemudian menyeringai.

IBU KELVIN terbaring di kasur.

CUT TO

27.EXT. HALAMAN RUMAH #2. SIANG HARI

cast. Ayah Korban #2, Ibu korban #, arka, reza

reza berjalan di depan arka.

reza dan arka menuruni jalan yang terbuat dari tanah. mereka menatap rumah yang terbuat dari anyaman bambu rapuh.

arka mengetuk pintu. tidak ada balasan apapun.

ARKA

mereka enggak ngusir kita lagi kan, mas?

reza bergantian mengetuk pintu.

REZA

(mengetuk pintu)

permisi..

AYAH KORBAN #2 membuka pintu.

reza dan arka sedikit terkejut.

AYAH KORBAN #2

mau apa kalian? mau apa lagi? saya enggak ada hubungan sama anak sialan itu.. pergi, pergi!

ayah korban #2 menutup pintu.

REZA

(menahan pintu)

mohon maaf pak, kita hanya ingin tanya-tanya sedikit tentang pak Dwika.

ayah korban #2 melepaskan pintu dan masuk ke dalam rumah.

reza membuka pintu sedikit lebih lebar, mengintip ke dalam.

ayah korban #2 datang membawa baskom kemudian menyiramkan air ke reza dan arka.

IBU KORBAN #2 hanya duduk di dalam rumah dan menangis.

ayah korban #2 kemudian masuk rumah lagi dan kembali membawa segenggam garam.

AYAH KORBAN #2

(menabur garam)

pergi! kalian, sial yang kalian bawa. pergi, pergi!

reza dan arka mundur saat tubuhnya dilempar garam.

ayah korban #2 membanting pintu dan mengunci dari dalam.

ARKA

(menyeka wajah)

ahh..mana keluar jalan jauh lagi.

reza menatap sekeliling. matanya hanya melihat pepohonan.

reza menepuk perut arka dengan punggung tangan kemudian memberi kode untuk pergi.

arka dan reza jalan di jalan yang licin dan becek. tanah banyak menempel di sepatu.

reza jalan di belakang arka karena jalan hanya muat untuk satu orang.

REZA

Ka, kamu harus baik ke orang tua kamu. jangan sampe kamu enggak dianggep sama orang tua.

arka berhenti kemudian berbalik badan.

ARKA

maksudnya?

REZA

(menepuk pundak arka)

ck..udah jalan!

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar