Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Short Film Script Volume I
Suka
Favorit
Bagikan
3. Yang Tidak Orang Ketahui Tentang 3

EXT. DEPAN KAMAR TAMARA - SIANG

Kita melihat pintu kamar Tamara yang terbuka.

Kita melihat Tiara yang duduk didepan pintu kamar.

Didepannya, ada bekal makanan kemarin, bersebelahan dengan bekal makanan yang baru.

Ia melihat ke arah ujung koridor.

EXT. ROOFTOP KAMAR TAMARA - SORE

Tumpukan barang-barang bekas yang tidak dipakai terlihat di sudut.

Tamara duduk di sofa bekas yang menghadap matahari sore. Ia melamun.

Tamara menarik nafas dalam, ia memenjamkan mata.

Disebelah Tamara ada seseorang.

Kita melihat lebih dekat --

Tio.

Tamara masih memenjamkan mata. Tio melihat Tamara dengan lembut. Ia tersenyum.

Kemudian ia melihat ke arah depan, menikmati sore hari. Beberapa saat ia menikmati sebelum ia juga memenjamkan mata.

Tamara masih memenjamkan mata.

Kemudian --

TIO (O.S)

(pelan)
(lembut)
Itu bukan salah kamu.

Tamara membuka matanya.

Tamara sendirian disitu.

Ia melamun.

EXT. DEPAN KAMAR TAMARA - SORE

Langit sore menyinari koridor kamar. Lampu koridor kamar satu dua telah di hidupkan pemiliknya.

Tiara duduk di depan kamar Tamara.

Dari ujung koridor, Tamara berjalan menuju kamarnya.

Tiara berdiri melihat Tamara, ia berjalan pelan menghampirinya.

Tamara melihat Tiara, ia tidak bicara apa-apa, hanya diam.

TIARA

(khawatir)
Kamu dari mana? Aku khawatir.

Tamara tidak menjawab.

TIARA

Lihat kamu, aku bawa makanan, kamu makan ya.

Lagi, Tamara tidak menjawab.

TIARA

(memegang wajah Tamara)
Tamara, lihat aku, lihat aku, jawab. Aku mohon.

Tamara melihat Tiara, datar.

TAMARA

Aku gak apa-apa, aku mau sendiri.

Ada jeda diantara mereka.

TIARA

Kamu bohong. Kamu ada apa-apa.

Tiara memegang tangan Tamara dan membawanya ke kamarnya --

Tamara menahannya.

TAMARA

(memohon)
Aku mau sendiri.

Tiara melihat Tamara, ia kalah.

Tiara mengangguk.

Tamara berjalan dan ia membawa masuk bekal dari Tiara ke dalam kamarnya.

Tiara melihat pintu kamar yang di tutup. Datar.

INT. KAMAR TAMARA - SORE

Tamara duduk bersandar pintu kamarnya, ia masih memegang bekal dari Tiara.

Ia melamun.

Ia memenjamkan matanya. Menghembuskan nafas.

EXT. DEPAN KAMAR TAMARA - SORE

Tiara masih berdiri di depan kamar Tamara. Ia melihat kamarnya.

Ia berjalan menjauhi kamar Tamara, ia menghilang di ujung koridor.

INT. KAMAR TAMARA - MALAM

Kamar Tamara gelap. Hanya lampu kamar mandi yang di hidupkan.

Tamara duduk di meja belajar. Lampu meja belajar di hidupkan. Ia melihat sesuatu, dingin.

Di depannya ada Surat Tio. Lama ia melihatnya.

Tamara berteriak --

Ia berusaha mengendalikan dirinya.

CUT TO:

Kita melihat Tamara berada didepan meja belajar.

Tamara duduk dengan menekuk kakinya kedalam. Tangannya mengambil sesuatu --

Pisau.

Ia memegang pisau itu. Ia melihatnya dengan dingin. Ia memegang dengan dua tangan.

Ia mengarahkan pisau itu ke lehernya. Hal yang sama Tio lakukan.

Kita melihat ekspresi dingin Tamara. Ia tak takut.

Ia bersiap untuk menusuk --

TRANGGG --

Pisau itu dilantai.

Kita melihat Tamara yang menunduk. Ia menangis. Tangannya bergetar.

Tamara roboh ke samping.

Diatas meja, kita melihat Surat Tio yang belum dibuka.

Kita melihat bekal makanan dari Tiara yang berada di atas tempat tidur. Dalam keadaan rapi, tidak buka. Tamara tidak memakannya.

Ia melihat pisau di sampingya. Pandangan kosong.

INT. KAMAR TAMARA - SIANG

Cahaya matahari memasuki kamar Tamara melalui ventilasi dan pantulan dari tirai jendela kamar.

Terlihat lampu kamar mandi dan meja belajar yang tidak dimatikan.

Pisau kemarin masih di tempatnya. Tamara di sebelahnya, tertidur.

INT. KAMAR TAMARA - SORE

Tamara bangun dari tidurnya. Ia membuka mata tapi tidak bergerak. Ia melihat pisau itu.

Kita melihat wajah Tamara. Lelah, kurang tidur, mata bengkak dan terlihat kurus menjadi satu.

Tamara bangun dan berjalan ke kamar mandi. Terdengar suara percikan air dari sana.

EXT. KORIDOR KAMAR - SORE

Tiara berjalan di koridor. Kita melihat di tangannya ia membawa bekal. Lagi.

Ia berdiri didepan kamar Tamara, ia mengetok pintu.

Memanggilnya, tidak ada jawaban dari dalam.

Ia memanggil lagi.

Masih tidak ada jawaban.

INT. KOSAN TAMARA - SORE

Suara air terdengar di kamar Tamara, bersamaan dengan Tiara yang memanggilnya.

Tamara tidak keluar dari kamar mandi.

EXT. KORIDOR KAMAR - SORE

Tiara mendengar suara percikan air dari dalam.

Ia membuka pintu --

Pintu terbuka, ia masuk kedalam kamar.

INT. KAMAR TAMARA - SORE

Ia melihat kamar Tamara yang kosong. Suara percikan air terdengar lebih jelas.

Ia melangkah masuk kedalam. Ia berjalan dan ia berhenti. Ia melihat --

Pisau.

Tiara memanggil Tamara, tidak ada jawaban.

Tiara berjalan kearah kamar mandi.

Tiara melihat --

INT. KAMAR MANDI - KAMAR TAMARA - SORE

Tamara yang duduk di lantai kamar mandi. Pandangannya datar.

Kita melihat keran air yang dibuka, mengalir ke saluran.

Tiara ikut duduk didepan kamar mandi. Khawatir.

TIARA

(lembut)
Tamara?

Tidak ada jawaban dari Tamara.

TAMARA

Orang akan memiliki ide yang sama ketika kehilangan seseorang karena bunuh diri.
(melihat Tiara)
Percaya setiap masalah ada jalan keluar... alasan kenapa bunuh diri dibilang menular... padahal tidak.

Jeda diantara mereka.

TAMARA

Ketika kita harusnya bertanya kenapa orang ingin bunuh diri. Yang kita lakukan hanyalah menuduhnya.

Ada jeda diantara mereka.

TAMARA

(menggelengkan kepala)
Itu salah Tiara.

Tiara bersimpati.

TIARA

(lembut)
(memegang tangan Tamara)
Itu bukan salah kamu.

Tamara melihat tangan Tiara. Lama sekali.

TAMARA

(melihat Tiara)
(datar)
Tapi kenapa? Kenapa?

Tiara diam. Ia tidak bisa menjawab.

TAMARA

(melihat Tiara)
(memohon)
(frustasi)
Kenapa Tiara? kenapa?

Lagi. Tiara diam.

TAMARA

Yang aku temuin cuma kebohongan. Aku cuma mau tahu kenapa Tio bunuh diri, kenapa?
(dingin)
Aku harus temuin jawabannya.

Tiara menggelengkan kepala. Jangan. Memohon.

TAMARA

(datar)
Biarin aku Tiara.

Tamara berdiri, begitu juga Tiara.

TAMARA

(melangkah keluar)
Biarin aku Tiara.

Tiara menahannya. Menggeleng. Memohon.

TAMARA

(dingin)
Lepas, Tiara.

Tamara berusaha lepas dari Tiara. Tiara menahannya.

TIARA

(memohon)
Itu bukan salah kamu. Jangan sakiti diri kamu lagi. Jangan, Tamara.

TAMARA

(berontak)
Aku bilang biarin aku! Biarin! lepasin --

TIARA

(memegang Tamara)
(teriak)
Itu bukan salah kamu!

Tamara diam. Berhenti. Ia melihat tiara di matanya. Marah. Nyalang.

TIARA

(emosi)
Kalau kamu berani, kamu udah mati dari kemarin, kamu takut, kamu hanya belum bisa terima.

Tamara diam.

TIARA

(menahan tangis)
Jadi aku mohon jangan, itu bukan salah kamu. Tamara, aku mohon jangan --

BRAAAKKK --

Tamara mendorong Tiara ke dinding kamar mandi.

Tamara melihat Tiara. Dingin.

TAMARA

(teriak)
Tahu apa kamu tentang Tio... tau apa?!

Tiara tidak menjawab, ia hanya melihat Tamara.

TAMARA

(mencengkram baju Tiara)
Aku tanya tau apa... tau apa!

TIARA

(memohon)
Itu bukan salah kamu.

Tamara melihat Tiara. Marah. Matanya berair.

TIARA

(menggeleng)
Jangan... Tamara.

Cengkramannya melonggar. Tamara menunduk.

TAMARA

(pelan)
(lemah)
Aku mohon... kembaliin. Aku mohon... kembaliin.

Tamara jatuh ke lantai. Tangisannya meraung.

Tiara menahan tangisnya. Adrenalin didalam dirinya masih mengalir, membuat ia kaku. Ia hanya melihat Tamara.

TAMARA

(pelan)
Aku mohon... kembaliin... kembaliin.

Tiara memeluk Tamara. Tamara menangis. Kencang.

INT. KAMAR TAMARA - PAGI

Jendela dan tirai kamar Tamara terbuka. Tak ada kertas-kertas dan buku-buku di lantai. Cahaya matahari memasuki kamar Tamara.

Kita melihat boks Tio berada di bawah tempat tidur.

Tamara duduk menghadap jendela sambil memegang gelas. Bersandar pada tempat tidur.

Kita melihat bekal makanan di sebelah Tamara, terlihat kotak makanan yang sudah tidak ada isinya.

Wajahnya tenang. Meskipun terlihat kurang tidur.

Tiara keluar dari kamar mandi. Ia melihat Tamara.

Tiara duduk disebelah Tamara. Ia tersenyum kepadanya.

TAMARA

(melihat Tiara)
Kurang iman, pelaku, berhasil. Itu yang orang katakan. Mencap orang yang bunuh diri.

Tiara memandangi Tamara dengan lembut.

TAMARA

(datar)
Menganggap mereka tidak percaya tuhan. Melakukan kejahatan. Dan menganggap sebagai sebuah pencapaian.

TIARA

Kamu akan selalu bertanya kenapa, kenapa dan kenapa.

Ada jeda diantara mereka.

TIARA

Kamu akan mengalami penolakan, marah, penawaran, depresi dan penerimaan. Apa yang akan kamu alami gak berurutan dan bisa terjadi lebih dari sekali.

Ada jeda diantara mereka.

TIARA

Karena apa yang terjadi sama Tio, itu tanggung jawab kamu. Itu yang kamu rasakan. Sampai akhirnya kamu gak lagi bertanya kenapa.

Tamara melihat Tiara.

TIARA

(memegang tangan Tamara)
Kita hadapi semuanya sama-sama, kamu dan aku, kita.

Tamara tidak menjawab, ia hanya melihat tangan Tiara.

TIARA

(lembut)
(hati-hati)
Ada yang mau kamu ceritain tentang Tio?

Tamara hanya melihat Tiara.

DISSOLVE TO:

INT. KAMAR TAMARA - SIANG

Tamara duduk di meja belajar.

Tamara melihat Surat Tio. Ia berpikir sesuatu.

Tamara mengambilnya dan memasukkan semuanya kedalam laci meja belajarnya.

Ia melihatnya. Kemudian ia menutupnya.

Tamara melihat keluar kamarnya. Cahaya matahari menyinari kamarnya, hari ini langit cerah.

Tamara berjalan keluar.

Kita melihat punggung Tamara dari dalam kamar. Ia menikmati cahaya matahari. Hari ini.

FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar