Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Selepas Senja
Suka
Favorit
Bagikan
6. Dilema diatas kenyataan

Scene 35 diperjalanan menuju bogor

Dya: she, kita mampir sebentar kesini ya (menunjuk sebuah masjid, dan she bingung)

She: okei

Dya: ini milik keluaragaku, setiap lebaran kita selalu sholat ied disini

She: ooo (baru menyadari ternyata dia berasal dari keluarga kyai)

Prolog

She menunggu diluar menunggu dya menunaikan ibadahnya, sambil mulai berpikir di dalam hatinya.. diawal pertemuan dirumah dengan dya, kami bercakap-cakap, dia menanyakan asal usulku, dan ah aku baru sadar kalau raut wajahnya berubah ketika kuberi tahu jika aku berasal dari keluarga pendeta, yang mempunyai gereja keluarga.. dya sempat meminjam alkitabku kala itu, dan jam itu, seperti kode penanda..

Dya: yuk kita lanjut pulang

She: ya, ayo.

Scene 36 di sekolah jam istirahat

Dya: sayang!

She: hai sayang

Dya: aku mau mengajak kamu ikut band aku untuk main di pensi, ikut yaa..

She: wah mau banget

Dya: okei, nanti kita latihan ya, cuma satu minggu waktunya

She: siap sayang

Scene 37 menemui she untuk pergi dan tiba di studio musik milik keluarga She dan berlatih setiap hari selama satu minggu

Dya: sayang, yuk

She: yuk

Scene 38 sepulang sekolah dya menjemput she dikelasnya

Dya: sayang, happy birthday yaa (sambil membawa bunga), kadonya surprise nanti dimobil, pulang bareng aku ya..

She: (kaget) makasih banyak sayang.. oke aku bareng kamu.

Scene 39 dimobil

She: (membuka pintu dan melihat kadonya) sayang, ini kado untuk aku semua? Banyak banget

Dya: iya, gimana kamu suka? (Ada boneka besar, baju, tas, sepatu, dan gelang)

She: suka banget makasih banget sayang

Dya: yaudah sekarang kita lunch terus aku antar kamu pulang ya, soalnya besok pensinya, kita ga boleh terlalu cape

She: oke sayang

Scene 40 di restaurant dan diantar pulang

Scene 41 di hari pensi melantunkan lagu cinta putih kerispatih, dan sesudah manggung..

She: yah hujan deras..

Dya: tenang aja, sebentar ya.. (sambil melakukan gerakan melambatkan hujan)

Sayang, udah nih, udah ga deres, ayo kita ke mobil kita jalan.

She: kok bisa jadi ga deras ya sayang?

Dya: aku bisa sedikit lah pernah belajar gitu.

She: ooo, keren banget siihh..

Mereka pun selalu bersama, selalu mesra, nyaris tanpa ribut, dan tidak terasa sebentar lagi adalah perayaan tahun baru

Scene 42 sepulang sekolah di koridor sekolah

Dya: sayang, dua minggu lagi kan tahun baru, kita libur sekolah, kita tahun baruan bareng mau ngga?

She: hmm, yah kamu bilangnya telat, kirain aku, kamu mau sama teman-teman kamu, aku udah ada janji sams teman-teman aku..

Dya: oo gitu.. ya ngga apa-apa, kita kan bisa gabung bareng-bareng kan, malah lebih seru

She: iya juga sih, tapi acara aku dirumah temenku gitu, dia bikin private pool party gitu di villa nya, kamu mau?

Dya: yaudah nanti aku ajak teman aku juga buat datang kesana yaa, nanti kamu bareng sama aku aja datangnya.

She: siap sayang

Scene 43 dua minggu kemudian dirumah she menuju villa

Dya: she, aku udah di depan..

She: iya sebentar, kamu masuk aja dulu, aku pamit sama mama dulu

Dya: aku juga mau ketemu mama kamu dong supaya mama kamu tenang ada aku

She memanggil mamanya..

Mama: hai dy.. wah udah rapih.

Dya: halo tante, aku mau minta ijin jalan sama she ya

Mama: mau tahun baruan ya. Iya boleh, tapi tolong jaga she ya, terus kapanpun acaranya selesai, mau subuh, langsung pulang ya, jangan macam-macam

Dya: siap tante, aku pasti jaga she

She: aku udah siap, ma, aku pergi dulu ya

Dya: ijin pergi dulu tante

Mama: iya hati-hati ya kalian, salam dengan teman kamu

Scene 44 di villa, mereka berbaur satu dengan yang lain, berbaur dengan acara mereka. Dya dan she duduk di pojok kolam sambil menikmati pemandangan gunungnya.

Dya: she, aku senang banget bisa ngerayain tahun baru bareng kamu

She: aku juga seneng banget sayang.. makasih ya udah mau ikut, udah bikin mama jadi ga was-was

Dya: sayang, udah countdown nih

She: iya nih

Mereka menikmati acara kembang api, lagu-lagu sambil memandangi langit yang begitu berwarna di malam hari merekapun terbawa dengan suasana malam romantis itu

Dya: sayang

She: yaa (melihat mata indahnya dya)

Dya mencium bibir she dan she menyambutnya, mereka saling berpelukan

Dya: happy new year, she sayang

She: happy new year dyanno..

Mereka mengikuti acara hingga usai, dya mengantar she pulang kerumah

Disaat hari libur, mereka sesekali bertemu untuk melepas kangen mereka, sampai tiba saatnya kembali untuk bersekolah..

Scene 45 sepulang sekolah dya menjemput she

Dya: sayang

She: hai sayang, kita pulang bareng ya

Dya: iya, sekalian aku mau ngajak kamu ikut lomba lagi tapi sekarang kamu jadi vokalisnya, mau ngga?

She: mau dong sayang, kalo sama kamu, aku suka aja hehe..

Dya: yaudah siang ini kita latihan sekalian ya

Scene 46 berlatih selama satu minggu dan sampai dengan hari lomba tiba menyanyikan lagu evanesence - bring me to life dan kalah, lalu kami pulang

Scene 47 keesokan harinya, semua kebaikan, kemanisan, keromantisan itu berubah.. tidak ada kabar dari dya, she mencari tapi mendadak dya sulit ditemui dan dihubungi

She: kamu lihat dya ngga?

Orang 1: ngga aku ga lihat dya

She: kamu sempat ketemu atau ngobrol sama dya ngga?

Orang 2: aku sempat ketemu, tapi ngga ngobrol, dia kayaknya lagi banyak pikiran gitu, banyak diem, dan kayaknya langsung pulang

She: hah? Kenapa dia? Oke makasih ya.

She kemudian bergegas menuju ke rumah dya dan mengetuk pintunya

She: dy, dya, apa kamu ada dirumah? Tolong buka pintunya, ini she. Kamu kenapa? Jangan diem dong..

Namun tidak ada jawaban dari rumah dya yang terlihat sepi dan tertutup.

She kembali pulang dan curhat kepada temannya lewat telepon

She: halo ra, gw mau curhat nih (menangis sedih)

Dara: halo, lo nangis? Lo kenapa? Masih belum ketemu sama dya?

She: iya, gw bahkan udah samperin ke rumah, tapi ga ada yang bukain pintu, dya kenapa ya ra? Kenapa mendadak dia menjauh dari gw?

Dara: tenang dulu she, mungkin dia lagi ada pikiran dan belum bisa cerita ke lo, jadi dia nenangin diri dia dulu

She: (mulai curiga) apa karena kita beda ya ra..

Dara: udah, jangan mikir yang macem-macem dulu, lo tenangin pikiran lo ya, gw yakin, dya bakal hubungin lo kalau dia udah bisa cerita sama lo

She: hmm.. oke deh ra, nanti gw hubungi lo lagi ya

Dan pada malam hari, dya menghubungi lewat sms untuk bisa bertemu esok hari sepulang sekolah untuk bicara.

Scene 48 sepulang sekolah di taman dekat sekolah

Dya: she, maaf aku mendadak sulit ditemui dan dihubungi, maaf aku mendadak menjadi seperti ini

She: kamu kenapa dy? Aku bingung setengah mati nyari kamu kenapa berubah tiba-tiba gini

Dya: sebelumnya aku minta maaf she, aku suka kamu, aku sayang kamu, beberapa waktu ini, dan kemarin adalah puncaknya, aku berpikir, dan kamu juga tahu, bahwa kita ini berbeda, tapi perbedaan kita ini terlalu jauh, aku mencoba mengalir mengikuti perasaan aku, tapi semakin aku ikuti, semakin sulit aku mengendalikan diriku. Aku harap kamu bisa memahami, aku pengen coba untuk kita bisa break dulu satu minggu, untuk masing- masing kita berpikir jernih. Karena aku pengen serius sama kamu.

She: (menangis sedih) ga ada yang bisa aku omgongin lagi dy, semua omongan kamu itu benar, itu juga yang aku rasakan, tapi apa kamu ga inget masa-masa indah kita? Kita ga ada masalah dy, kamu jahat! (Sambil memukul pelan dada dya di pelukannya) kita bisa jalanin semuanya dulu kan apa adanya. Aku sayang kamu banget dyaaa..

Dya: justru itu she, kalo kita mau jalanin lebih jauh, ga bisa kita sama-sama di jalan yang beda gini. Kamu pasti ngerti maksud aku. Kita ketemu disini lagi minggu depan ya.

She: oke, aku setuju.

Scene 49 mereka berpisah dan tanpa kabar selama satu minggu, mereka saling berpapasan namun tidak saling sapa, semua teman-teman dya dan she bingung melihat sejoli yang sedang mengalami masalah pelik, sampai tiba hari itu

Scene 50 sepulang sekolah di taman dekat sekolah dengan perasaan tidak karuan

Dya: she, aku kangen kamu

She: aku juga kangen kamu, dya

Dya: tapi maaf, aku merasa yang terbaik untuk kita sekarang putus karena kita ga ada jalan keluar.

She: (menangis) tapi aku belum siap pisah sama kamu dyaaa..

Dya: aku pun belum siap she, tapi sampai kapan pun, kita ga akan pernah siap menghadapi kenyataan pahit ini. Aku pun sama pahitnya dengan kamu. (Menangis dan memeluk she)

She: oke aku coba bisa tanpa kamu walaupun seperti yang kamu itu sulit.

Mereka berpisah..

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar