Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
11 Int. Kamar Alesha - Malam
Sinar purnama mengisi gelapnya malam ditemani dengan bintang-bintang menghias cakrawala dengan cantiknya, belum lagi dengan suara angin malam berhembus membuat suasana kota Jakarta terasa sedikit sejuk malam itu.
Fx: Suara ketukan pintu balik kamar Alesha
bunyi ketukan itu menganggu masa rebahan seorang Alesha yang tengah fokus memandangi langit malam dengan gaya membaca buku yang kini terpaksa menghentikan ilusi dan membuka pintu kamar berwarna coklat itu.
Tampaklah Mariah, ibu yang selalu dirindukan oleh Alesha.
Alesha memasang wajah herannya sekaligus pikirannya tertuju pada kebiasaan keluarganya. Membiasakan berbincang ketimbang bersendiri bisa menghasilkan ikatan keluarga yang positif, sehingga mau tidka mau akhirnya Alesha menuruti permintaan sang ayah yakni ke ruang tengah atau ruang bincang keluarga.
Cut to:
12 Int. Ruang tengah - Malam
Sesuai perkataan Mariah, terlihatlah Husain duduk santai manis di ruang tengah ditemani secangkir teh hangat dan suara khas dari televisi yang di nyalakan.
Alesha menduduki pantatnya begitupun dengan Mariah yang duduk di sebelah Husain.
Apa ada yang aneh dari perbincangan mereka, seolah-olah mereka baru saja mengetahui kabar dari mulut Alesha.
Kini waktu malam itu mereka habiskan untuk berbincang, sampai waktu istirahat sesungguhnya pun tiba. Alesha bangkit dari duduknya dan pamit undur dari dua orang tuanya guna mengistirahatkan badan.
Cut to:
13 Int. Kamar Alesha - Malam
Duduk dipinggir ranjang dengan lampu gelap dan hanya sinar lampu tidur yang menemaninya sudah menjadi kebiasaan Alesha sebelum memejamkan mata, pikiran bercampur aduk seakan mengubah prinsip hidup seketika bercampur menjadi satu. Mulai dari khayalan bahwa besok di sekolahnya akan disambut meriah sampai pemerintah pun mengangkat dirinya menjadi duta pendidikan Internasional untuk tingkat menegah atas terbayang di pikirannya.
Ia mengambil ponsel yang tersimpan di atas nakas, menekan tombol hidup sampai layar utama pun terbuka. menekan tombol berwarna hijau, sampai menekan tombol pencarian menuliskan nama 'Abang' pun ia tekan.
Pesan yang ia kirim pun terkirim dan mendapatkan cetang satu, Alesha memaklumi itu. Ia yakin bahwa Ghani sedang sibuk sekarang.
Ia segera membenarkan posisinya, kini menjadi terlentang di tambah lagi dengan selimut agar tidak kedinginan.
Fade out:
Cut to:
Fade in:
14 Ext. Sekolah - Pagi
Establish: Tampilan Sekolah berserta para murid yang berbondong-bondong masuk kedalam sekolah menegah atas itu
Alesha berjalan menuju kelasnya, mata tajam Alesha memperhatikan gerak gerik para murid yang tengah berbisik.
Alesha juga tak lupa melihat Arka tengah berbincang asik dengan beberapa siswa yang merupakan temannya.
Inter cut:
Inter cut:
Alesha menurunkan tangannya ke semula, saat salah satu siswa menghampiri Arka duluan sebelum dirinya.
Cut to:
15 Int. Kelas Alesha - Pagi
Fx: Suara riuh siswa di dalam kelas MIPA 3
Alesha segera pergi ke tempat duduknya yang berada di paling depan, ia tak peduli lagi dengan teman sekelasnya untuk menyapa. Percuma menyapa kalau di abaikan buat apa gunanya, ia segera menyibukkan tangannya untuk mengambil buku bacaan.
Alesha tak menoleh tapi ia mendengar apa yang di bicarakan oleh teman satu kelasnya, ia membalas itu dengan senyum tipis.
Inter cut:
Caera (17) memperhatikan gerak gerik Alesha di depannya, membuat teman satu kelasnya bernama Laura (17) merasa heran dengan tingkah Caera.
Cut to:
16 Int. Ruang Kelas - Siang
Fx: Suara Bel sekolah berbunyi
Sesuai dengan waktu jadwal yang ditentukan, seketika semua siswa kelas MIPA 3 berbondong-bondong keluar guna mengisi hak cacing mereka. Hal itu, sangat berbeda bagi seorang Alesha, dirinya lebih memilih pergi ke ruangan yang penuh dengan buku bacaan, yang tak lain adalah perpustakaan.
Alesha mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya sembari membawa benda pipih dan meletakannya di saku.
Cut to:
17 Ext. Koridor sekolah - Siang
Berjalan menuju tujuannya yakni ke kantor mana bersendiri lagi, seketika di kejutkan dengan tangan Arka.
Arka terkekeh dengan watados (Wajah Tanpa Dosa) nya, ia segera berjalan secara berdampingan dengan Alesha.
Arka tersenyum geli.
Alesha hanya fokus berjalan tidak ada yang lebih, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Dua siswa peraih olimpiade berjalan bersama menuju kantor Retno, guna memenuhi panggilan itu.
Cut to:
18 Int. Kantor Retno - Siang
Sesampainya di kantor Retno, dua siswa itu tak lupa mengucapkan salam dan juga mendapatkan jawaban dari Retno, akhirnya mereka masuk.
Fx: Suara Retno dari tempat dia duduk di bangkunya
Mendengar itu, Arka dan ALesha mendudukan pantatnya di bangku yang disiapkan. Foto presiden terpajang di dinding. Ah, kantro khusus wakil kepala sekolah memang sangat berbeda dan membosankan.
Fx: Suara ledakan petasan dari luar kantor Retno
Alesha dan Arka seketika terkejut dengan kejadian barusan. Para guru berkumpul membawa beberapa hadiah dan alat pengaget saat ulang tahun seketika membuat dua siswa syok.
Retno keluar dari kantornya dengan membawa bingkisan kado berukuran lumayan besar.
Alesha dan Arka saling mandang satu sama lain.
Para guru tersenyum dengan tingkah dua muridnya, selain terkenal dengan IQ yang tinggi mereka juga punya EQ yang tak kalah dari IQ.
Lisna (40) tersenyum, ia menyerahkkan kado kecil istimewa untuk Alesha dan Alesha menerimanya.
Suasana keharmonisan antara guru dan murid pun terjadi, selama kurang lebih 30 menit di kantor Retno. Ia juga tak segan menghabiskan perbincangan tentang perlombaan mereka.
Cut to:
19 Ext. Lapangan sekolah - Siang
Menghabiskan waktu istirahat hanya untuk di beri kejutan dari gurunya, membuat dua siswa itu mendapatkan jam istirahat lebih sampai waktunya pulang oleh Retno karena di kelas keduanya sedang mempelajari Fisika dan Kimia, dan tentunya mereka sudah menguasai ilmu itu.
Arka duduk di kursi taman sekolah bersama Alesha, udara sedikit panas mencekam indra penciuman dan indra peraba.
Alesha memasang muka cemberutnya.
Alesha tidak menghiraukan pembicaraan Arka, ia mencoba berfikir positif.
Arka mengangguk kecil sembari menggaruk teguknya yang tak gatal.
Cut to:
20 Ext. Jalan - Sore
Sekitar delapan jam siswa menghabiskan waktunya dengan belajar, akhirnya waktu pulang pun tiba.
Fx: Bel Pulang dibunyikan
Satu persatu kelas mulai mengeluarkan siswa yang menampung, Alesha sudah lebih dulu keluar dari kelas karena ia bebas belajar setelah istirahat pertama.
Inter cut to:
Inter cut to:
Alesha menguping pembicaraan Caera dan Laura dari balik dalam kelas, di mana Caera dan Laura berada di luar kelas sedang berbincang.
Inter cut to:
Inter cut to:
Alesha semakin menguping pembicaraan yang tak berfaedah itu.
Inter cut to:
Caera dan Laura segera meninggalkan kelas setelah menunggu teman satunya.
Inter cut to:
Alesha memasangkan muka yang mengangkatkan satu bibirnya, karena kesal menguping pembicaraan unfaedah itu.
Cut to: