Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SEEN
Suka
Favorit
Bagikan
3. 3. ACT III #9-13

9. INT. KANTOR NADA – SIANG

Nada duduk di depan meja kerja. Ponselnya berbunyi, notifikasi dari DANIEL masuk. Ia buru-buru membuka.

DANIEL (TEXT)

Today I go to the beach with friends. Little break from work.

Nada tersenyum, membalas cepat.

NADA (TEXT)

Wow, sounds fun. Send me a picture?

Tak lama, sebuah foto masuk. Daniel berpose santai dengan kos putih dan celana putih, di latar belakang tampak pantai cerah. Nada menatap layar dengan rasa hangat.

CLOSE ON – FOTO

Wajah Daniel terlihat jelas. Tapi di sudut kiri belakang foto, samar-samar tampak batang pohon kelapa.

Nada mengerutkan kening. Ia zoom foto itu. Kelapa tropis menjulang di langit biru.

NADA

(pelan, bergumam)
Finland… punya pantai kayak gini?

Nada membuka laptopnya. Mengetik cepat: “Finland beach”. Hasil pencarian penuh dengan gambar pantai berbatu, dingin, tak ada kelapa sama sekali.

Nada kembali menatap foto Daniel. Raut wajahnya berubah: dari bahagia, ke bingung, lalu ke ragu.

DISSOLVE TO:

10. INT. RUANG TAMU – MALAM

Nada duduk termenung di sofa. Ponselnya masih di tangan. Pesan baru masuk.

DANIEL (TEXT)

Did you like the photo? Wish you were here.

Nada menatap layar lama, jempolnya menggantung di atas keyboard. Ia tidak langsung membalas.

Matanya berkaca-kaca. Perasaan yang tadi berbunga-bunga kini bercampur curiga.

NADA

Ah, lagi-lagi aku curiga berlebihan.

CUT TO:

11. INT. KAMAR NADA - MALAM

Nada berbaring di ranjang, lampu kamar redup. Ponsel ditangannya menyala, layar menyoroti wajah.

On Screen - Chat

DANIEL (TEXT)

How was your day?

NADA (TEXT)

Tiring. Sometimes I feel like I think too much.

DANIEL (TEXT)

About your sister?

NADA (TEXT)

About us. This is my first time with long distance. Sometimes I get too clingy, too worried.

DANIEL (TEXT)

Hey… that’s okay. It means you care. I don’t see it as a problem.

Nada tersenyum. Ada rasa lega.

DANIEL (TEXT)

You don’t have to fight it alone. Even far away, I’m here.

Nada memejamkan mata. Menimati kata-kata itu.

CUT TO:

MONTAGE (HARI BERIKUTNYA)

- Nada duduk di kafe, menatap layar ponsel. Pesan belum dibalas.

- Malam hari, ia berbaring sambil menatap “last seen” di chat Daniel. Wajahnya cemas.

- Suara notifikasi yang ditunggu tak kunjung datang.

12. INT. KAMAR NADA – MALAM LAIN

Nada gelisah. Ia membuka chat lama, scroll ke atas. Tangan gemetar, mata fokus.

ON SCREEN – FOTO PROFIL WHATSAPP

Daniel berpose di depan pesawat putih. Di ekor pesawat ada kode huruf jelas.

Nada menatap lama. Alisnya berkerut. Ia buka laptop, ketik kode itu di Google.

ON SCREEN – HASIL PENCARIAN

Logo maskapai Myanmar muncul.

Nada terpaku. Nafasnya memburu. Ia menoleh lagi ke ponsel, wajahnya setengah tak percaya.

Close-up pada layar ponsel yang menampilkan senyum Daniel di foto, kontras dengan ekspresi kebingungan Nada.

Nada menghela napas panjang. Ia membuka galeri foto Daniel di chat.

MONTAGE – INVESTIGASI NADA

- Nada kembali membuka foto Daniel di “pantai Finlandia”. Nada zoom-in, meyakinkan pohon kelapa samar di belakangnya.

- Nada buka Google Maps, search: “Finland beach.” Semua foto pantai Finlandia tanpa pohon kelapa.

- Nada ketik lagi: “Palm tree beach Asia.” Hasilnya mirip dengan background foto Daniel.

- Nada dengarkan ulang voice note dari Daniel. Wajahnya bingung.

DANIEL (V.O.)

I’m walking by the sea... the sun is really bright here.

Nada perhatikan aksen yang terdengar janggal, seperti bukan native speaker. Seperti yang dikatakan Cika saat membandingkan dengan suara orang Thailand.

Nada makin cemas. Ia buka profil WhatsApp Daniel, scroll.

ON SCREEN – INFO KONTAK

Tidak ada link Instagram. Tidak ada akun sosial media. Hanya nomor.

Nada berbisik pada dirinya sendiri.

NADA

(berbisik)
No Facebook, no Instagram… nothing?
(menghela nafas)
Dia benar-benar tidak punya social media.

Nada kembali scroll chat dari awal.

FLASH CUT – MEMORY VISUAL DARI CHAT

– Daniel bilang ia arsitek independen.

– Daniel bilang ia tinggal di Helsinki.

– Daniel bilang tak punya sosial media karena terlalu sibuk kerja.

KEMBALI KE KAMAR NADA

Nada menatap kosong ke layar laptop, tubuhnya tegang. Antara ingin berhenti tapi tangannya terus mencari.

Matanya berkaca-kaca. Ia ambil ponsel, menatap foto profil Daniel lama sekali.

Close-up wajah Nada, penuh keraguan dan sakit hati.

CUT TO:

12. INT. KAMAR NADA - MALAM

Jari-jari Nada bergetar saat mencoba menyusun kata-kata untuk berbicara kepada Daniel.

NADA

Daniel... Do you have time?

DANIEL (TEXT)

Yes, dear. Why you ask?

NADA (TEXT)

There's something I want to ask you about something. It's making me overthink.

DANIEL (TEXT)

What’s wrong?

NADA (TEXT)

The photo you sent me… you said it was in Finland. But… there’s a palm tree behind you. There are no palm trees in Finland.

Nada menggigit bibir. Menunggu.

“Sedang mengetik...” lama sekali muncul. Lalu menghilang.

DANIEL (TEXT)

Sometimes, the truth is what you choose to believe.

NADA (TEXT)

Daniel, please. Don’t play with me. I’m asking you directly. I want you to clear this up.

Nada menunggu lagi. Hening. Hanya layar dengan centang biru.

ON SCREEN – CHAT

Daniel tidak membalas apa pun. Status “online” berubah menjadi “Terakhir baru saja terlihat.”

Close-up wajah Nada. Air mata jatuh perlahan. Tangannya masih menggenggam ponsel erat.

NADA

(berbisik)
Kenapa kamu tidak jawab yang sebenarnya...

CUT TO:

MONTAGE – BINGKAI EMOSI NADA

- Nada berjalan ke dapur, menuang segelas air tapi tangannya gemetar.

- Ia berdiri di depan cermin, menatap dirinya sendiri.

- Flash cut: senyum-senyum Nada saat pertama kali dapat chat dari Daniel.

- Flash cut: pesan manis Daniel yang membuatnya merasa dicintai.

- Flash cut: kata-kata ambigu Daniel barusan, “Sometimes, the truth is what you choose to believe.”

Nada kembali melihat dirinya sendiri yang terlihat kacau.

Nada berbisik pada dirinya sendiri.

NADA

(tenang tapi getir)
Aku tidak pantas untuk terjebak dalam situasi ini. Aku harus menggunakan logika untuk menyelamatkan mentalku. 

Nada memegang dada kanannya seakan memeras kesakitan. Air mata jatuh, tapi Nada menghapusnya cepat. Ada kekuatan baru di matanya.

CUT TO:

13. INT. KAMAR NADA – PAGI

Nada duduk dipinggiran kasur, melihat ponsel dan tidak ada notifikasi pesan dari Daniel. Melihat status obrolan terakhir belum dibalas. Nada mencoba mengambil keputusan besar.

ON SCREEN – CHAT

NADA (TEXT)

Daniel, if you can’t be honest with me… then block me. Please. Don’t keep me hanging like this.

Nada menatap layar. Menunggu.

Titik tiga “typing…” muncul sebentar, lalu hilang.

ON SCREEN – CHAT

Pesan terakhir Nada hanya berstatus centang satu.

Nada terdiam. Nafasnya panjang, berat. Tapi kali ini wajahnya lebih lega daripada sedih.

Ia letakkan ponsel di meja. Kamera perlahan mendekat ke wajah Nada enang, walau mata masih basah.

FADE OUT.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)