Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sebelum Tengah Malam
Suka
Favorit
Bagikan
1. Scene 1-4

1. EXT. DEPAN RUMAH IRWAN — SIANG

Adegan ini dimulai saat matahari bersinar terik. Truk pengangkut barang berhenti di depan rumah bergaya scandinavian dua lantai. ALTINO mengangkat sebuah kardus besar ke dalam rumah dibantu kernet yang baru saja turun dari truk, lalu kembali mengangkat kardus lain yang masih menumpuk. Close Up: Kardusnya jebol, isinya jatuh semua.

Altino mengambil kardus kosong lain, memunguti,dan memasukkan kembali barang yang jatuh ke dalam kardus, kemudian masuk ke dalam rumah.


CUT TO:


2. INT. EXT. KAMAR — MALAM

Berjalan hanya memakai handuk, Altino menggosok rambutnya yang basah dengan tangan. Mengambil setelan baju di dalam kardus, memakai kaus membiarkan handuk jatuh ke lantai. (Jeda)

Duduk di pinggiran tempat tidur, pasang muka paling keren. Mengusap-usap rambutnya dengan handuk kemudian berhenti, dan menatap.


ALTINO (V.O)

Namaku Altino, kalau bukan gara-gara dipindah ke kantor cabang, aku tidak mau tinggal di rumah ini. Rumah ini.. rumah pamanku, Irwan (muka sedih). Ia meninggal sebulan yang lalu karena sakit. Sebenarnya alasanku tinggal di sini bukan cuma itu saja, tapi lebih karena Mama yang memaksaku.


SFX Perut Altino berbunyi.

Altino segera pergi ke dapur, mengambil panci, mengisinya dengan air. Masak sambil bersiul lirih.

SFX Suara ponsel bergetar di atas meja makan.

Altino mengambil, dan mengangkatnya.


ALTINO (INTO PHONE)

Ya, Ma..


ALTINO (INTO PHONE)

Udah, Ma. Ini mau makan. Iya, Ma. Mama juga, jaga kesehatan, jangan lupa ingetin Papa buat minum obatnya.(Jeda)


Senyum simpul, Altino menelepon dengan wajah senang sambil menuang mi ke dalam piring. Tiba-tiba saja sesuatu meniup daun telinga Altino, air panas terciprat ke tangannya, panci terpental jatuh ke lantai. Dengan muka kaget Altino menoleh mencari tahu, matanya menatap awas, melihat sekeliling. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya berdiri sendirian.

SFX Suara Mama di telepon memanggil namanya.


ALTINO (INTO PHONE)

Iya, Ma.. Waalaikumsalam.


Selesai makan, Altino naik tangga ke kamar. Tiba-tiba terdengar suara gemericik air di depan kamar mandi sebelah kamar.

SFX Lagu seram.


ALTINO

Perasaan tadi dah kumatiin.

(muka heran)


Bergerak ke pintu kamar mandi, memutar gagang pintu, masuk ke dalam. Air mengucur pelan, Altino memutar mematikan keran.

SFX Berhenti.

Altino buru-buru keluar dari dalam kamar mandi, menutup pintu menuju kamar. Berdiri di belakang pintu kamar, melihat seisi kamar dengan muka tak percaya.


ALTINO

Masa.. ada hantu


ALTINO

Ah, nggak mungkin. Paling cuma perasaanku aja.


Altino menguap lebar, bergerak ke tempat tidur, lalu tidur.


CUT TO:


3. INT. KAMAR — PAGI

Sinar matahari masuk dari jendela dengan tirai yang terbuka. Cahaya matahari mengenai pelupuk mata Altino, dengan mata setengah terpejam duduk terbangun, melihat dadanya telanjang tanpa baju. Menoleh samping kiri.

CLOSE ON Rambut panjang.

Ada orang tidur di sebelahnya. Altino segera melompat turun, menjauh dari tempat tidur, wajahnya ketakutan.


ALTINO (V.O)

 Apa itu? Hantu.. Hii...
(Muka takut)


Altino mengambil tongkat bisbol, pelan-pelan bergerak maju.

SLOW MOTION Kedua tangannya mengangkat tongkat bisbol ke atas, bergerak memukul. Tiba-tiba sosok berambut panjang membalikkan badan. Wajahnya terlihat jelas. Cantik.

 

ALTINO

Hei! Kamu siapa! Bangun!


Altino mengacungkan ujung bisbol ke depan gadis itu. Gadis itu (Fanny) mengerjap, membuka mata, melihat Altino sambil menggaruk pantat. Lalu, kaget melihat Altino. Gadis itu (Fanny) melempar selimut, melompat dari tempat tidur, lari keluar. Altino berlari mengejar.

CUT TO:


4. EXT. DEPAN PAGAR RUMAH — PAGI

Altino melihat ke jalan, matanya mencari gadis itu (Fanny). Ada pembantu seberang rumah sedang menyapu.


ALTINO

Mbak, lihat cewek rambut panjang?


Pembantu tetangga melihat Altino dengan wajah tanpa ekspresi. Menoleh kanan, kiri, melihat ke jalan yang sepi.


PEMBANTU TETANGGA

Nggak ada orang, Mas..


ALTINO

Barusan keluar dari rumah saya

 

PEMBANTU TETANGGA

Berantem, Mas.. makanya yang peka sama pacar, biar nggak ditinggal.


Pembantu tetangga membalikkan badan, berjalan ganjen sambil membawa sapu. Memperlihatkan muka sinis, menutup pagar rumah sambil menggerutu sendiri,

Altino menggaruk kepalanya dengan tangan kanan, mukanya terlihat bingung.


FADE IN:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ceritanya bagus, semangat
2 tahun 1 bulan lalu