Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
14. EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG
CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, RAMONA, DAN SELURUH ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI
Semua berjejer mendengarkan Mbak Sonya yang sedang berbicara di depan.
MBAK SONYA
Selamat siang semuanya, Mbak Sonya mau ngucapin terima kasih untuk kalian yang udah mau bergabung di tim futsal. Kalian bisa perkenalkan diri satu per satu silakan.
Abel maju pertama ke depan, sebagai kapten tim putri.
ABEL
Halo temen-temen semuanya, baik anggota lama maupun anggota baru. Namaku Abel, aku di sini ditunjuk sebagai kapten, jadi kalau kalian ada perlu sesuatu yang berkaitan dengan futsal silakan bilang sama aku atau Mbak Sonya.
Anggota tim yang lainnya melanjutkan dengan perkenalan masing-masing.
MARINA
(Nada centil)
Halo Mbak Sonya, kakak-kakak kelas, dan temen-temenku semuanya. Aku Marina, M-A-R-I-N-A ... MARINA. Aku kelas X-2. Suka warna kuning, suka kulineran juga. Motivasi aku ikut futsal ... mmm ... biar bisa deket sama pacar aku di tim cowok. Salam kenal semuanya.
CARLA
Hai ... aku Carla, anak kelas X-2 juga sama kayak Marina dan Diaz. Motivasi aku ikut futsal, karena suka nonton sepak bola. Aku harap kita bisa jadi tim yang kompak nantinya. Terima kasih.
DIAZ
(Logat Sumba)
Halo ... Sa Diaz, asal Sumba. Sa ikut tim ini karena sa suka main bola di kampung. Kapan-kapan, ku ajak semua ke Sumba. Kita main bola di sana. Sa pu kakak di tim futsal putra. Namanya Kakak Beno. Mungkin kakak-kakak kenal. Sa belum bisa bahasa Jawa. Jadi tolong pakai bahasa Indonesia saja kalo ngobrol. Terima kasih.
RAMONA
Namaku Ramona, aku dari kelas XI IPS 3. Salam kenal.
Melihat cara perkenalan Ramona yang singkat, membuat Diaz terheran-heran dan berbisik pada Carla.
DIAZ
(Berbisik pada Carla sambil menggaruk-garuk kepala)
Singkat sekali kakak itu ... pasti orangnya sombong. Aku udah ngomong panjang lebar. Dia cuma sedikit.
CARLA
(Berbisik pada Diaz)
Udah, nggak usah cerewet. Biarin aja, tiap orang kan karakternya beda-beda. Mungkin dia sedikit bicara, tapi waktu di lapangan, dia salah satu yang paling hebat. Daripada banyak bicara, tapi di lapangan biasa aja ....
DIAZ
(Nada semakin meninggi)
Ko nyindir aku?
Semua terdiam dan menengok ke arah Diaz dan Carla. Diaz dan Carla berdua hanya meringis menatap satu per satu orang yang menatap mereka.
CARLA
(Berbisik)
Ssstttttt ... udah ah diem. CEREWET.
DIAZ
(Berbisik)
Ko belum tahu saja kehebatanku.
CUT TO :
15. EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG
CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, RAMONA, DAN SELURUH ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI
Ketika sesi perkenalan selesai. Latihan futsal dimulai dengan latihan-latihan ringan seperti teknik menendang bola,mengoper bola.
Abel mengoper bola ke Marina, Marina mengoper lagi ke Abel. Diaz berpasangan dengan Carla dan saling mengoper bola. Ramona dengan Mbak Sonya. Anna dan Nandya. Dan anggota tim futsal putri yang lain.
FADE IN
16. EXT. LAPANGAN FUTSAL – SIANG
CAST : PAK RAYHAN, MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, MARINA, ABEL, DAN ANGGOTA TIM FUTSAL PUTRI YANG LAIN
Latihan 2 minggu kemudian ...
Salah seorang guru datang memanggil Mbak Sonya ke pinggir lapangan, ia adalah Pak Rayhan (51), seorang guru yang ditugaskan untuk mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan ekstrakulikuler.
Abel mengamati pembicaraan mereka dari tengah lapangan.
Pak Rayhan lalu pergi, dan Mbak Sonya kembali untuk menghentikan permainan.
MBAK SONYA
Semuanya kumpul .... (Meniup peluitnya agar semua bisa mendengar suaranya.)
Semua mendekat ke Mbak Sonya.
MBAK SONYA
Latihan hari ini kita sudahi dulu. Sebelum kalian pulang, kita kumpul dulu di ruang ganti. Ada yang perlu kita bicarakan. Aku tunggu 10 menit lagi di sana. Kalau ada yang mau istirahat dulu silakan.
Mereka lalu membubarkan diri.
Diaz mendekati Carla.
DIAZ
(Berbisik)
Menurut ko, kenapa Mbak Sonya tiba-tiba minta kita untuk berhenti?
CARLA
Nggak tahu juga. Menurutmu kenapa?
DIAZ
Yeeee, kan aku tanya ko duluan. Tapi kelihatannya serius.
CARLA
Ahhh ... kamu ini ... kirain tahu.
DIAZ
Tapi ko sendiri lihat tidak? Pak Rayhan tadi kulihat sempat bicara serius dengan Mbak Sonya.
CARLA
Masa sih?
DIAZ
Iya. Lalu aku lihat juga tuh Kak Abel yang serius mengamati percakapan Mbak Sonya dan Pak Rayhan.
CARLA
Ahhh, udahlah ... nggak usah terlalu dipikirin.
CUT TO :
17. INT. RUANG GANTI – SORE
CAST : MBAK SONYA, CARLA, DIAZ, ABEL, MARINA, SELURUH TIM FUTSAL PUTRI
Mbak Sonya menampakkan raut wajah yang serius. Abel, Marina, dan beberapa dari mereka yang sudah ada di sana juga tampak serius.
Diaz dan Carla yang baru saja masuk berinisiatif untuk menanyakan permasalahan apa yang terjadi kepada Marina.
DIAZ
Sebenarnya ada apa? Kenapa semua pada serius sekali?
MARINA
Pak Rayhan nyuruh kita berhenti karena lapangan mau dipakai tim putra.
DIAZ
Kan tim putra tidak ada jadwal hari ini?
MARINA
Untuk lebih lengkapnya ... biar Mbak Sonya aja deh yang jelasin. (mengeluarkan kipas kuningnya.)
Mbak Sonya melihat satu per satu wajah anggotanya. Dan mulai menjelaskan apa yang terjadi.
MBAK SONYA
Ok semua, sebelumnya aku mau ucapin terima kasih karena kalian udah sempetin untuk kumpul di sini. (beat) Sebenarnya, hal ini udah sering terjadi di sekolah kita di mana tim putra memang selalu lebih diutamakan daripada tim putri.
ABEL
Maksud Pak Rayhan apa sih sebenernya? kenapa kita selalu diminta untuk ngalah. Tiap minggu kan udah ada jadwalnya masing-masing.
ANNA
Ya begitulah Pak Rayhan. Diskriminasi ke tim putri. Semua fasilitas selalu diutamain ke tim putra. Minta sponsor untuk jersey aja nggak pernah di kasih sama dia. Sedangkan kalau tim putra yang minta, selalu diturutin.
ABEL
Masih ada aja orang seksis kayak dia di sekolahan ini.
DIAZ
Apa?
ABEL
Iya ... seksis. Diskriminasi tim futsal putri karena dia selalu nganggap kalau perempuan cocoknya ngelakuin hal yang lebih feminin.
CARLA
Bukannya semua orang itu berhak ya main futsal?
ABEL
Iyalah, siapapun berhak main futsal. Lama-lama aku demo juga tuh orang.
CARLA
Demo? Yakin mau demo?
ABEL
Yakin. Dia udah sering kayak gini. Hal ini udah nggak bisa dibiarin.
MBAK SONYA
Mbak Sonya ikut ya. Kesel juga lama-lama sama orang kayak Pak Rayhan.
CUT TO :
18. EXT./INT. KORIDOR SEKOLAH - SORE
CAST : CARLA, DIAZ, RAKA, PAK RAYHAN
Carla dan Diaz berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke parkiran. Mereka melihat Pak Rayhan yang sudah terlebih dahulu berada di tempat parkir bersama dengan Raka (17). Raka adalah anak Pak Rayhan yang merupakan anggota dari tim futsal putra.
Pak Rayhan yang menyadari keberadaan Carla dan Diaz, berbalik menatap mereka dengan tatapan sinisnya karena kondisi mereka yang penuh keringat.
Diaz pun berbisik pada Carla.
DIAZ
Lihat Pak Rayhan lama-lama kesal juga aku.
CARLA
Bukan cuma kamu yang kesel. Aku juga kesel ngelihatnya. Mentang-mentang anaknya masuk tim putra.
DIAZ
Oh ... jadi itu anaknya?
CARLA
Hmmm katanya sih gitu ... udah ah, males daritadi bahas Pak Rayhan terus.
CUT TO :
19. EXT./INT. PERJALANAN PULANG DI DALAM MOBIL – SORE
CAST : PAK RAYHAN, RAKA
ESTABLISH : JALANAN
Pak Rayhan memandang remeh penari jalanan.
PAK RAYHAN
Wong lanang kok nari-nari kayak ngono. Banci!
RAKA
Lha emange napa pak? Mbok ya wes ben wae ....
PAK RAYHAN
Ya wong lanang ki kudune orak kayak ngono kuwi.
RAKA
Karepe to pak ... ora usah ngurusi kesenengane wong liya. Urusi wae kesenengane dhewe-dhewe.
PAK RAYHAN
Kuwi, delok kuwi gerakane kayak wedok.
RAKA
Ah, biasa wae ah Pak ... ora kayak wedok juga. Pancen kayak ngono kuwi gerakane.
PAK RAYHAN
Hih ... nggilani ...
RAKA
Ora nggilani nek menurutku. Apik-apik wae.
FADE IN
20. EXT. LAPANGAN FUTSAL – PAGI
CAST : MBAK SONYA, TIM FUTSAL PUTRI
Tim futsal putri berkumpul di lapangan sambil membawa spanduk bertuliskan “Hilangkan diskriminasi di sekolah ini.” , “Jangan jadikan gender kami sebagai alasan agar kami tidak bisa bermain futsal.” , “Kami menuntut hak kesetaraan kami.” , “Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.”
ABEL
Kami memiliki hak yang sama di sekolah ini!
MBAK SONYA
Perempuan juga berhak bermain futsal ....
CARLA
Kami menginginkan fasilitas yang sama dengan laki-laki.
ANNA
Kami akan tetap memperjuangkan hak-hak perempuan.
DIAZ
Diskriminasi tidak membuat bapak menjadi lebih baik dari kami.
Anggota tim futsal putri terus melontarkan kalimat-kalimatnya untuk menuntut perlakuan Pak Rayhan yang selalu bersikap tidak adil terhadap tim futsal putri.
CUT TO :
21. EXT./INT. KORIDOR SEKOLAH – PAGI
CAST : PAK RAYHAN, MURID-MURID SMA NUSANTARA
Para murid yang berada di dalam kelas langsung keluar karena penasaran dengan apa yang terjadi.
CARLA (OS)
Kami akan tetap bermain futsal ...
NANDYA (OS)
Perempuan juga boleh bermain futsal ...
Pak Samsul (54) sebagai kepala sekolah mencoba menenangkan situasi, tetapi keriuhan tetap belum berhenti.
PAK SAMSUL
Semuanya tenang ... tenang ... kita bicarakan baik-baik .... Tenang semuanya.
Beberapa siswa yang menonton kejadian tersebut, mengeluarkan handphone masing-masing untuk merekamnya.
PAK RAYHAN
(Senyum remeh)
Kalian pada ngapain pagi-pagi kok sudah membuat keributan? Apa berandalan-berandalan seperti ini yang dihasilkan oleh tim futsal putri? Sekarang mana prestasi kalian selama ini?
Pak Rayhan langsung kembali ke ruang guru.
CUT BACK TO :
22. EXT. LAPANGAN FUTSAL – PAGI
CAST : MBAK SONYA, TIM FUTSAL PUTRI
Mereka memutuskan untuk menghentikan aksinya.
MBAK SONYA
Sial ... itu orang ngeselin banget.
ABEL
Mana nggak mempan lagi.
ANNA
Kita harus buktiin sendiri.
CARLA
Gimana kalau kita daftar aja pertandingan futsal antar sekolah?
ABEL
Eh bentar .... (Abel mengeluarkan handphonenya) Kemarin aku lihat di instagram, ada pertandingan futsal putri lagi tahun ini.
MBAK SONYA
SPORTSKUL? Kalian yakin mau ikut itu lagi? Lawannya berat-berat kan itu? Kalian yakin?
ABEL
Yah Mbak Sonya kenapa jadi pesimis gitu sih. Tahun ini kita harus menang.
DIAZ
Kita harus buktiin ke Pak Rayhan.
Semua saling melemparkan senyumnya masing-masing.
CUT TO :