Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Romeo Bukan Anak Jalanan
Suka
Favorit
Bagikan
3. SCENE #3

1. INT. SMA PELITA MENTENG – RUANG KELAS 2B – PAGI HARI

CAST:

ROMEO (17), ASRUL (16), FRISKA (17), ALMIRA (17)

ROMEO
(tersenyum)
Pagi, Asrul!

MONTAGE:

A.Jam dinding di ruang kelas menunjukan waktu pukul 7.

B.Suasana sekolah masih sepi.

C.Ruangan kelas ramai seperti pasar.

D.Banyak siswa yang sibuk mengerjakan PR.

E.Sebagian siswa bergerombol di pojok ruang kelas.

 

ASRUL
(berbisik)
Pagi juga! Romeo, ngomong-ngomong Almira sudah datang belum, dari tadi kok belum kelihatan batang hidungnya, jangan-jangan dia tidak masuk ya hari ini?
ROMEO
Seharusnya sudah, tadi dia berangkat lebih dulu, bahkan lebih pagi tidak seperti biasanya.
ASRUL
(mengerutkan kening)
Romeo, kenapa sih kalian sepertinya saling membenci padahal kalian berada dalam satu rumah, tapi hubungan kalian terkesan dingin banget? Parah kamu ini!
(terkekeh sambil geleng-geleng kepala)
ROMEO
(menghembuskan nafas berat)
Asrul, aku tidak membencinya. Kamu harus tahu itu, justru mulai awal aku datang ke rumahnya, Almira sudah sangat tidak menyukaiku. Bahkan dia seringkali marah padaku bahkan untuk masalah sepele... hmmm.
ASRUL
(sumringah, cengar-cengir)
Sssst...
(berbisik)
Romeo, apa selama ini kamu tidak memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh Almira? Siapapun laki-laki pasti akan terbakar libidonya dan membuatnya tidak bisa berfikir sehat.
(terkekeh dengan mimik wajah nakal)
ROMEO
(berbisik)
O iya, laki-laki itu pasti kamu. Ayo ngaku… dasar otak mesum.
ASRUL
Kok kamu tahu.
(tertawa)
Romeo, aku tidak habis fikir denganmu, bagaimana bisa kamu tidak peka terhadap hal ini, apalagi kamu ini tinggal satu rumah dengan Almira. Kalau aku jadi kamu, sudah kupacari dia.
(terkekeh)
ROMEO
Husss.. dasar otak mesum. Dipikiranmu itu hanya ada tubuh seksi perempuan. Hampir tiap hari ini itu saja yang kamu omongkan, bosan aku mendengarnya. Rul, ingat kamu ini masih kecil.
(tertawa)
ASRUL
Aku jadi curiga, kamu ini laki-laki atau bukan sih, masa sama kemolekan tubuh perempuan kamu tidak tertarik, wah... wah... jangan-jangan kamu ini laki-laki jadian.
(tertawa keras dengan mimik wajah lucu)
ROMEO
(wajah datar)
Sudah, nggak lucu… tahu!
(tersenyum)

INSERT:

A.Romeo melirik ke bangku Almira

B.Terlihat tas milik Almira di bangkunya.

C.Romeo memandang sekeliling ruang kelas.

 

ROMEO (CONT’D)
Aku baru ingat kalau sekarang hari Rabu.
(Romeo masih tetap duduk di bangkunya)
ROMEO
Asrul, kamu di sini saja, aku mau menyusul Almira dulu ya.. sebentar lagi kan pelajaran di kelas sudah di mulai. (meletakkan tas di bangku dan pergi)
ASRUL
Hei tunggu, kamu mau kemana?
ROMEO
Aku mau cari Almira!
ASRUL
(mengejar Romeo)
Romeo, aku ikut! Tunggu sebentar...!

CUT TO


2. EXT. KORIDOR SEKOLAH – LAPANGAN BASKET – PAGI HARI

INSERT:

A.Romeo dan Asrul berjalan menyusuri koridor sekolah.

B.Mereka sampai di sebuah lapangan bola basket.

C.Romeo menghentikan langkahnya.

D.Romeo mengendap-ngendap di antara rerimbunan tanaman.

E.Asrul mengikuti Romeo dari belakang.

ASRUL
(berbisik)
Romeo, ada apa, kenapa berhenti dan mnegndap-ngendap di sini, banyak nyamuk tahu di sini!
ROMEO
(berbisik)
Jangan keras-keras, nanti ketahuan. Asrul, tuh lihat siapa di sana?
(menunjuk ke arah lapangan basket)
ASRUL
(terkesima)
Almira
(berbisik)
wow perfect!
ROMEO
(berbisik)
Asrul, jangan berisik, nanti ketahuan!
(mengancungkan jari telunjuk di depan bibirnya)
(Romeo menatap tanpa kedip)

INSERT:

A.Almira memainkan bola basket.

B.Berpasang-pasang mata siswa laki-laki memperhatikan Almira secara sembunyi.

ASRUL
Romeo, Almira cantik sekali ya…
(terkesima)
kalau seperti ini siapa sih yang nggak ingin menjadi pacarnya Almira. Aku pun juga mau.
(tertawa)
(Romeo melamun tidak memperdulikan Asrul)
ASRUL
(dongkol)
Hei Romeo, kok hanya diam saja!
ROMEO
(gugup)
E iya, ada apa?
(terbatah)
ASRUL
(tersenyum)
Aku tahu, kamu pasti sedang terpesona oleh kecantikan Almira
(tertawa)
Baru sadar ya lalu kemana saja kamu selama ini
(terkekeh)
ROMEO
(gugup)
Asrul, apaan sih kamu ini (tersipu)
Sudahlah, ayo kita kembali ke kelas!
(bergegas pergi)
 

CUT TO

 

3.INT. RUMAH HARRY – KAMAR ROMEO – SORE HARI

A. Romeo sibuk memilih pakaian.

B. Ponselnya berdering.

INSERT:

Ada notifikasi 2 pesan baru masuk di layar ponsel milik Romeo.

ROMEO
(menelpon)
Halo Asrul, ada apa?
ASRUL
Ngng.. nggak ada apa-apa, cuma iseng saja. Kukira kamu sudah tidur, kok pesanku nggak dibalas.
ROMEO
Hei Asrul, kamu sendiri lagi ngapain pasti lagi berfantasi.
(tertawa)
Membayangkan Almira.
(tertawa)
ASRUL
Nggak sebegitunya kali.
(tertawa)
Tunggu dulu, tapi boleh juga, tak bayangkan dulu
(tertawa)
Romeo, aku nih masih heran, memangnya kamu tidak tertarik sama Almira?
ROMEO
Ya nggak juga sih, aku juga masih laki-laki normal
(tertawa)
tapi kan Almira masih saudaraku, dia anak pamanku. Masa saudara sendiri di embat juga.
ASRUL
Wah payah kamu ini! Almira kan masih saudara jauh, jadi nggak apa-apa, sayang kalau dilewatkan (terkekeh)
Romeo, jika kamu nggak mau sama Almira, gimana kalau Friska saja. Dia juga tak kalah cantik dari Almira.
ROMEO
Nggak, kenapa pula harus Friska, nggak ada yang lainkah atau yang mirip-mirip Madona gitu lho.. (tertawa)
ASRUL
Romeo, kamu ini jangan bermimpi, Almira saja nggak suka sama kamu, apalagi Madona, ke laut saja.
(tertawa)
Ngomong-ngomong Almira sekarang ada di rumah apa nggak?
ROMEO
Dia ada di rumah, eit tunggu memangnya kalau dia ada di rumah, kamu mau apa?
ASRUL
(berbisik)
Sssst.. Romeo, jangan keras-keras, dia lagi ngapain?
ROMEO
Tanya saja sendiri, memangnya aku ini pengawalnya gitu.
(tertawa)
ASRUL
Romeo, apa dia sedang.. ?
ROMEO
(nyeletuk)
Aku nggak tahu! Sudah dulu, aku masih ke kamar mandi dulu.
(Romeo menutup ponselnya)

CUT TO


3.INT. RUMAH HARRY - DAPUR - SORE HARI

CAST : ROMEO (17), ALMIRA (17)

INSERT:

A.Romeo melangkah keluar kamar menuju dapur hendak mengambil minuman.

B.Romeo lewat kamar mandi.

C.Romeo tahu Almira sedang mandi.

D.Romeo gelisah, jantungnya berdegub kencang.

ROMEO (CONT'D)
Mungkin benar seperti yang dikatakan Asrul, tapi kenapa harus Almira.

INSERT:

A. Romeo mengambil minuman dari dalam lemari es.

B. Romeo duduk di kursi meja makan yang berada tidak jauh dari kamar mandi.

C. Romeo berpura-pura membaca buku.

D. Almira keluar kamar mandi.

E. Dari balik buku Romeo memperhatikan Almira.


ALMIRA (CONT'D)
Nggak biasanya Romeo duduk di situ, ada yang nggak beres, atau jangan-jangan.
ALMIRA
(marah)
Romeo, apa yang sedang kamu lakukan? Mengintipku ya?! Ayo ngaku!
ROMEO
(kaget, gugup)
Aku tidak mengintipmu mandi.
ALMIRA
(marah)
Kalau nggak mengintipku, lalu untuk apa kamu duduk disitu dan menatapku seperti itu. Dasar cabul! Mesum! Kurang ajar!
ROMEO
(terbatah)
Aku hanya mengambil minuman dan duduk di sini sambil baca, nggak seperti yang kamu katakan, kebapa pula kamu harus marah padaku?
ALMIRA
(marah)
Bohong! Pasti kamu mengintipku mandi. Enak saja kau ngomong seperti itu. Sudah jelas-jelas tertangkap basah masih saja terus mengelak, dasar laki-laki cabul!
ALMIRA
(emosi)
Almira, aku tidak melakukan seperti yang kamu tuduhkan itu. Aku tidak bohong. Kenapa kamu selalu saja buat gara-gara, memangnya kesalahan apa yang kuperbuat hingga kamu masih saja membenciku.
ALMIRA
(marah)
Jangan banyak alasan. Dasar anak pemerkosa. Kamu ini sama saja dengan ayahmu.. cabul, mesum, pemerkosa, kriminal!
Kamu masih ingat saat ayahmu ditangkap polisi!
(teriak)
ROMEO
(teriak)
Almira, diam!
ALMIRA
(marah, mencaci maki)
Romeo, kamu juga harus tahu, kamu ini adalah anak haram. Ibumu hamil dengan seorang laki-laki mesum. Sebenarnya kamu ini dilahirkan oleh seorang wanita murahan. Dasar anak haram. Anak pemerkosa!

CUT TO


4. INT. RUMAH HARRY - RUANG TAMU - SORE HARI

CAST: HARRY (49), ELLEN (43)

 

ELLEN
Har, apa kamu mendengar keributan di dapur, sepertinya mereka lagi cekcok.
HARRY
(lirih)
Siapa?
ELLEN
Siapa lagi kalau bukan Romeo dan Almira. Kapan mereka bisa rukun.
HARRY
Biarkan saja, sebentar lagi mereka akan berhenti sendiri.
ELLEN
Iya, entah apa yang mereka ributkan, seperti Tom dan Jerry saja, dari dulu selalu saja ribut!
(menggerutu)
Kalau nggak Almira yang cari gara-gara, ya Romeo lah yang mencari perkara. Begitu terus, kapan mereka bisa saling menghargai satu sama lain?
(mengambil nafas dalam-dalam)
HARRY
(khawatir)
Tapi tunggu dulu, sepertinya mereka bertengkar tidak seperti biasanya. Pasti ada apa-apa ini!
ELLEN
(penasaran)
Ayo kita lihat ke belakang, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sedang mereka ributkan?

CUT TO


5. INT. RUMAH HARRY - DAPUR - SORE HARI

CAST:

HARRY (49), ELLEN (43), ALMIRA (17), ROMEO (17)

INSERT:

Mereka berdua melangkah mendekat menuju dapur.

FX: Kata-kata kasar dari mulut Almira.


ELLEN
(emosi)
Almira tutup mulutmu! Jangan asal bicara! Kamu ini tahu apa?! Kamu masih kecil, belum tahu apa-apa tentang semua ini Jadi jaga bicaramu! Kamu sudah sangat keterlaluan!
ALMIRA
Tapi memang kenyataannya seperti itu. Kamu ini wanita murahan!
ELLEN
(marah)
Tutup mulutmu Almira! Kamu sudah sangat keterlaluan! Jangan kamu teruskan! Atau aku akan..
(berhenti bicara, bibir bergetar, tangan diangkat)
ALMIRA
(congkak)
Bibi mau menamparku, silahkan, ayo! Lho.. kenapa nggak jadi? Ayo!
HARRY
(marah)
Almira, diam! Jaga sikapmu! Hormati Bibimu!
ALMIRA
Tapi Yah..!
HARRY
(marah)
Sudah diam!
(menampar pipi Almira)
ALMIRA
(kaget, menangis)
Ayah, kenapa ayah menamparku? (memegangi pipi kanannya)
HARRY
Almira, bagaimanapun keadaan bibimu, dia juga harus kamu hormati!
ALMIRA
(menangis)
Kenapa ayah menamparku. Aku tidak salah. Dia biangkeroknya. (mengacungkan jari telunjuknya ke Romeo)
HARRY
(terbatah)
Almira, ayah tidak bermaksud...
ALMIRA
(masih menangis)
Ayah pilih kasih! Ayah lebih sayang pada Romeo. Ayah jahat!
ROMEO
Paman, ini hanya salah paham saja. Tapi aku tidak melakukan seperti yang dikatakan Almira.
HARRY
Almira, ayah tidak pilih kasih, hanya saja seharusnya tidak seperti itu perlakuanmu pada orang yang lebih tua. Ayah tidak pernah mengajarimu seperti ini!
ALMIRA
(menangis, teriak)
Ayah jahat!
(berlari keluar rumah)
HARRY
(panik)
Almira! Kamu mau kemana?
ROMEO
(berteriak)
Almira!
ALMIRA
(menangis)
Bukan urusanmu!
(terus berlari)
ELLEN
(cemas)
Almira, Almira kembalilah!
HARRY
Sudah biarkan saja dia. Dasar anak manja!
ELLEN
Har, kamu jangan terlalu keras pada Almira, dia kan anak perempuan, kasihan dia.
(menoleh ke arah Romeo)
Romeo, sebenarnya apa yang telah kamu lakukan hingga membuat Almira sampai marah seperti itu?
ROMEO
(terbatah)
Ngng.. ngng.. Almira menuduhku telah mengintipnya saat dia mandi. Bu, aku benar-benar tidak melakukannya, percayalah padaku.
ELLEN
Romeo, ibu percaya padamu tapi seharusnya kamu pandai menjaga sikap. Semestinya kamu ini menjaga Almira bukan justru sebaliknya kamu melukai hatinya. Pamanmu dan Almira sudah sangat baik sama kita. Mengerti!
ROMEO
Baik Bu, maafkan saya. Tapi aku tidak bermaksud seperti itu.
(menoleh ke arah Harry)
Paman, maafkan aku.
(Harry pergi tanpa berkata-kata)

CUT TO


6. EXT. PERUMAHAN DEKAT MENTENG - TROTOAR - SORE HARI

MONTAGE:

Gerimis, kilat menyambar-nyambar, sesekali guntur menggelegar di langit yang kian menghitam.

INSERT:

A.Almira berlari menyusuri jalanan di perumahan.

B.Sebuah mobil sedan hitam mendadak mengerem, nyaris menghantam tubuh Almira di belokan perempatan pintu masuk gerbang perumahan.

C.Sandal milik Almira putus.

D.Almira berhenti di depan mobil sedan hitam, menoleh ke belakang dan terus berjalan.

CUT TO


7. EXT. KOMPLEKS PERUMAHAN - JALANAN PERUMAHAN - SORE HARI

CAST:

ALMIRA (17), FRISKA (17), HAMDAN (50)


HAMDAN
(jengkel)
Hei nona, kamu mau mati ya! Kalau jalan hati-hati! Jangan melamun!
(berteriak)
(Almira tak peduli)
(Almira terus berjalan di depan mobil sedan warna hitam)

FX : Suara klakson mobil.

HAMDAN
Hei nona, minggir! Kamu tuli ya!

INSERT:

A.Almira menghentikan langkahnya, lalu mundur selangkah lagi.

B.Mobil sedan warna hitam memutar di hadapan Almira.

FX: Suara makian sopir.

C.Almira berjalan dengan gontai.

MONTAGE:

Hujan deras.

FRISKA
(berteriak)
Almira! Almira! Tunggu!
(keluar dari dalam mobil berwarna putih)
ALMIRA (CONT'D)
(Almira menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke belakang)
Friska..!
FRISKA
Almira tunggu!
(berlari menghampiri Almira)
Hei Almira, kamu mau kemana? Lihat pakaianmu basah kuyub begini.
ALMIRA
Entahlah Fris, aku sendiri tidak tahu. Tinggalkan aku sendirian. Jangan perdulikan aku, biarkan aku pergi.
(melangkahkan pergi)
FRISKA
(termangu)
Almira tunggu!

INSERT:

A.Almira terus melangkah tak menghiraukan teriakan Friska.

B.Almira terduduk lunglai, bersimpuh sambil terisak-isak.

FRISKA
(Berlari)
Almira tungggu! Almira!

INSERT:

Almira mendekap dan memeluk Friska.

FRISKA
(khawatir)
Almira, apa yang telah terjadi padamu? Lihat dirimu, kok bisa sampai seperti ini? Ayo ceritakan padaku, siapa tahu aku bisa membantu.
ALMIRA
Fris, ceritanya panjang (terisak), Romeo.. Romeo..
FRISKA
Ada apa dengan Romeo?
ALMIRA
(lirih)
Romeo telah melukai hatiku, aku benci dia.
FRISKA
Ceritanya nanti saja, ayo masuk ke dalam mobil dulu, lihat pakaianmu basah kuyub seperti ini, nanti kamu jatuh sakit lho.. sudah nanti saja ceritanya, kamu harus segera ganti pakaian.
(Almira dan Friska masuk ke dalam mobil)
ALMIRA
Terimakasih, kamu memang sahabat yang baik.
FRISKA
Sudahlah yang penting sekarang kaMu tidak kehujanan. Kamu mau kuantar pulang atau ikut ke rumahku?
ALMIRA
(lirih)
Fris, aku ikut ke rumahmu saja, malam ini aku tidak ingin pulang ke rumah.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar