Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 1
ESTABLISHING SHOT:
1 EXT. PUSAT KOTA - KOTA KUMBANG API - AFTERNOON
EAGLE EYE SHOT: Pusat Kota Kumbang Api dengan gedung-gedung tinggi memperlihatkan kesibukan dengan nuansa dingin.
SUPERIMPOSE: 100 tahun mendatang.
SHOT: Lampu-lampu di Kota Kumbang Api hari itu dengan cepat menyala seiring dengan pergeseran matahari yang menghilang sebelum sore menjelang.
2 INT. LABORATORIUM - PUSAT STUDI KUMBANG API MULTINETRA - KOTA KUMBANG API - SAME
Beberapa ignis melitolog atau ilmuwan pengembang kumbang api sedang menyedot cairan darah kumbang api. Di background, tampak kota-kotak kaca tempat penyimpanan apis melliferrarignis dengan bolongan-bolongan kecil ventilasi pada dua sisinya.
3 EXT. PETERNAKAN KUMBANG API - PUSAT STUDI KUMBANG API MULTINETRA - KOTA KUMBANG API - SAME
SHOT: Sebuah peternakan kumbang api di sisi kanan pesisir Kota Kumbang Api, di mana ribuan lebah-lebah yang mengeluarkan lampu merah seperti api itu meliuk-liuk melawan arah angin terlihat dari dedaunan yang tertiup seperti gelombang berbentuk spiral.
BACK TO:
4 EXT. MAISONETTE "CINCIN PANGERAN" - KOTA KUMBANG API - AFTERNOON
Di serambi Maisonette Cincin Pangeran, sebuah bangunan tempat tinggal yang tinggi, melalui teropong binokularnya, AMADEO (43) melihat pemandangan Telaga Kembang di balik kota megapolitan Kumbang Api.
P.O.V AMADEO: Tampak seorang anak perempuan di atas kano 'super-pesat' mengayuh sampan 'cepat-sampai' dari pesisir Telaga Kembang di kaki Gunung Purapura, yang lebih dikenal dengan Gunung Apiapi oleh warga Kota Kumbang Api itu, menuju pesisir Kota Kumbang Api.
AMADEO:
Di samping Amadeo berdiri, MIDEO a.k.a MIDO (13), putra sulungnya juga memegang teropong binokular yang sama, hanya saja lebih kecil.
AMADEO:
Mideo menggeser fokus obyek teropongnya sedikit ke kiri.
P.O.V MIDEO: Anak perempuan itu menepikan kanonya ke pesisir.
5 EXT. KAKI GUNUNG - GUNUNG PURAPURA - EVENING
Kaki gunung merapi yang hijau itu, sangat kontras dengan Kota Kumbang Api yang gloomy. Tak jauh dari pesisir Telaga Kembang, terbentang rumput safron yang subur. Pemukiman di gunung itu mulai bertambah, hanya orang-orang kaya dan orang-orang beruntung mendapat warisan leluhur saja yang tinggal di sana.
SHOT: Pemukiman gunung yang asri, di tengah-tengahnya terdapat sebuah bangunan rumah mewah mirip kastil dengan halaman rumah ditanami dengan safron. Di sudut taman itu, tumbuh tanaman buat bit yang subur.
CLOSER SHOT: Halaman rumput safron, rumput berwarna merah yang cantik. MAHAGURU DAW'SARIE a.k.a MAHAGURU (101), seorang laki-laki berjanggut putih, berjubah serba putih dengan kerah kuning emas tengah memetik buah bit. Di sampingnya terdapat keranjang berisi setumpuk safron yang sudan dipetik. Menurut warga setempat, beliau adalah keturunan dari SHEIKH 'ABYAD AL-DOUSARY, seorang farmasi dunia dari kota Bacca yang hijrah ke Iobadua demi terinspirasi oleh buatan-buatan Mahaguru, yang bisa meneropong ke masa depan dan juga masa lalu. Namun, Mahaguru sendiri mengklaim bahwa daw' diambil dari kata 'obat', dan sarie diambil dari kata 'cahaya'.
6 EXT. PETERNAKAN KUMBANG API - KUMBANG API - AFTERNOON
Kumbang-kumbang api itu terbang dengan kecepatan tinggi melalui badai angin.
CLOSER SHOT: Sebuah kumbang api terbang hampir menabrak kamera, sehingga tampak bentuknya yang elegan seperti mobil Ferrari.
SHOT: Kumbang yang memakan cabe rawit dengan bulb-bulb merah di tubuh mereka yang semakin membulat cerah seperti cherry itu, semakin terang seperti bola lampu.
AMADEO:
Mideo mengangguk paham.
CUT TO:
7 EXT. DAERAH GHETTO - KOTA KUMBANG API - EVENING
Pelataran toko menjelang sore itu sudah sepi, hanya dikunjungi oleh dedaunan yang hilir mudik terhembus angin. Dari jauh tampak seorang anak remaja melesat dengan floatroller-nya.
Seorang anak perempuan bergaun panjang, bertopi runcing, dengan senada warna dark olive, dirangkap jubah ber-train panjang warna dark violet peninggalan mendiang ibunya, menjejakkan kaki bersepatu lancipnya di atas konkret yang becek.
SFX: Terdengar suara BATUK-BATUK dan MENGGIGIL perempuan tua, lalu ANGIN MELIUK.
ZIPPY AURELIUS (9), bergegas langkah menuju sebuah pintu gang berjeruji menuju dapur sihirnya. Jeruji itu berdekorasi hiasan sapuan kuas mirip huruf Z yang lagi take-off ke atas. Mirip gambar petir dengan flipped mirror.
BRENG! JEKLEK! Suara pintu jeruji yang berat itu tertutup, diselot oleh si Zippy dari dalam. Suara kas ketokan sepatunya itu dikenali langsung oleh pintu highly-secured dapur canggih si Zippy, yang langsung berdenyit ZZZP, DENYITTT! Terbuka.
Zippy melenggang masuk dapur. Ketika lampu menyala secara otomatis, ia berhenti di ambang pintu, dan langsung berteriak.
Sebuah kepala berambut kribo menjulur dari lubang loteng. Itu adalah HYMAN AURELIUS (42), Papahnya.
HYMAN:
Kepala Hyman menghilang.
Terdengar GERAMAN kesal Zippy.
FADE TO: