15INT. STUDIO MELUKIS - SIANG
Zippy meneleng dengan mata kelilipan.
ZAC:
Mata elo kenapa?
ZIPPY:
Zac? Menurut elo, gue cakep, nggak?
ZAC:
Cakap dalam bercakap-cakap, sih, iya. Apalagi kalau udah ngaca di depan cermin ajaib elo itu.
ZIPPY:
Ini gue nggak lagi banyak cakap, Zac... Serius...
ZAC:
Gue juga nggak bilang elo banyak cakap. Cuman, gue nggak tahu aja apa yang bikin elo berbinar-binar tiap ngaca.
ZIPPY:
Itu kaca buat masuk jejaring dunia persihiran. Dari sana, gue bisa liat siapa aja yang perlu bantuan gue. Ayo, ngaku aja... Elo demen, nggak ama gue?
Zac meneliti penampilan Zippy yang berbaju ungu tua senada lama warna abu-abu itu dengan gelagat siap nyinyirin si Zippy.
ZIPPY:
Ya, ya, ya... Oke, oke, oke... Gue emang laen dari temen-temen elo. Tapi, nggak ada yang salah ama penampilan gue, kan?
ZAC:
(menukas)
Gue nggak suka anak dekil.
ZIPPY:
De Kill? Maksud elo karena gue ngebunuh bao gue sendiri?
ZAC:
Gue nggak tahu apa elo ngebunuh bao elo atau nggak. Gue nggak kenal siapa itu Kinara dan gue nggak percaya elo datang dari masa depan. Penyihir di zaman sekarang udah pada jago, koq. Buatan-buatan elo itu masih kurang OK menurut gue. Kecuali, penampilan elo yang dark banget itu emang cringy. Tapi, masa elo nggak tahu apa artinya dekil? Dekil itu anak yang berdaki! Awas, bukan mendaki gunung, tapi daki di leher sendiri, tuh!
(ketawa miris)
ZIPPY:
Heh! Penampilan penyihir itu emang dark kayak gue gini! Enak aja, bilang gue berdaki! Gue ini mandi air kembang tujuh rupa tiap hari!
ZAC:
Alah, kembang apa?
Pada saat itu, Zippy cemberut, dia mencoba mengeluarkan beberapa jenis kembang di tangannya. Kembang-kembang itu berganti rupa, sesuai dengan gerak-gerik dan ekspresi Zippy yang bingung. Awalnya kembang mawar. ZIP!
ZIPPY:
Mawar merah! Zip!
Tapi, Zac meledeknya.
ZAC:
Kembang bangkai, kali?
(mencibir)
ZIPPY:
Idih, enak aja! Kembang melati, nih. Zip!
Zippy pun menambahkan dengan kembang melati. Tapi, Zac menebak lagi dengan asal.
ZAC:
Apa, dong? Kembang kol?
ZIPPY:
Sotoy, lo!
(sambil menambah dengan kembang tulip)
ZAC:
Oooh, kembang tahu?!
Zippy mulai bingung.
ZIPPY:
Kembang tahu? Apaan, tuh? Kembang kota Sumedang? Nih, lavender! Zip!
Alih-alih bunga lavender, Zippy malah menambah bunga matahari. Zac tertawa terbahak-bahak.
ZAC:
Baru tahu gue, ada bunga lavender warnanya kuning. Bisa dipake bikin kuaci lagi.
Hidung Zippy mulai kembang kempis, marah.
ZAC:
Kenapa, elo marah? Pasti mau kembang gula!
(nahan tawa)
Tiba-tiba kembang-kembang di tangan Zippy menghilang jadi kembang gula.
ZIPPY:
Ya, udah deh ini kembang gula buat elo!
(mengalah)
Senang karena triknya berhasil mengubah sihir Zippy, Zac mengecohnya lagi.
ZAC:
Mana? Ah, itu mah kembang api!
Tiba-tiba, kembang gula di tangan Zippy berubah cepat jadi kembang api. Zac tertawa terpingkal-pingkal. Kembang api di tangan Zippy menghilang. Zippy menepuk hidungnya sendiri karena kesal. Tangannya yang kotor dari kembang api bikin mukanya jadi cemong.
ZAC:
Coba aja liat, masa yang suka mandi kembang tujuh rupa tapi mukanya cemong gitu?
(mencemooh)
Zippy mengeluarkan cermin ajaibnya, lalu ngaca. Dia kesal, menghilangkan cemong itu dalam sekejap dari mukanya.