Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 102
Suka
Favorit
Bagikan
5. Bagian 5

45. INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - SIANG

Hayley keluar kamar sambil memakai Tas Bass. Ia berjalan melewati Suci dan Haris di ruang tengah.

HARIS

Kalau uangnya kurang kasih tahu Ayah. Biar Ayah tambahin.

HAYLEY

Gak usah. Ini salah Hay gak kunci pintu.

Hayley berjalan menuju depan. Haris dan Suci hanya melihatnya.

HARIS

Padahal Ibu yang suruh gak usah kunci pintu kamar, kan?

SUCI

Ayah tahu dia gak mau nyusahin kita.

Haris hanya diam.

SUCI

Ayah udah bicara sama Hay?

HARIS

Belum.

SUCI

Kalian Anak Bapak suka banget diam-diaman. Karena Ayah diam makanya Hayley salah paham.

HARIS

Tapi Ayah gak bisa ngomong sama dia. Dia sekarang kayak benci Ayah.

SUCI

Kalau itu Ibu gak ikut campur. Kadang-kadang Ibu juga benci lihat Ayah.

Haris hanya menghela nafas, panjang.

SUCI

Ayah harus ngomong saya Hay cepat. Kalau gak beneran dia berhenti main musik.

HARIS

Iyaaa...

Haris melihat ke arah Pintu, datar.

46. INT. RESTORAN CEPAT SAJI - SIANG

Terlihat Tas Bass terbuka di atas Kursi. Terlihat Gelas Minuman di atas Meja, di sebelahnya ada Tempat Makanan yang kosong.

Bass Hayley bersandar di dinding. Terdengar bunyi kamera.

Hayley memfoto Bass itu dari sudut atas. Hayley memfoto lagi Bass itu dari sudut bawah. Kiran memfoto bagian Fret Bass dari jarak dekat.

Hayley memencet handphonenya. Hayley mengetik di Handphoneya. Selesai.

Hayley meletakan Handphonenya di atas Meja. Ia memasukan Bass itu ke dalam Tas Bass.

Terlihat di layar handphone Hayley. Sebuah tulisan, bertuliskan:

DI JUAL BASS SECONDHAND, NEGO

47. INT. TOKO MUSIK - SIANG

Sivia, Luna dan Bunga sedang memakan Es Krim. Mereka terlihat menikmatinya.

Hayley berjalan masuk ke dalam Toko Musik.

HAYLEY

Kak. Aku mau perbaiki Bass.

Mereka bertiga melihat Hayley. Bunga dan Hayley saling melihat.

CUT TO:

Sivia melihat Bass itu. Hayley menunggu.

SIVIA

Gak parah. Cuma retak dikit. Aku kabarin kalau udah selesai.

Bunga berdiri di sebelah Sivia, melihat Bass itu. Ia melihat Hayley.

HAYLEY

Aku bayar setengahnya dulu gak apa-apa?

SIVIA

Gak apa-apa.

HAYLEY

Makasih, Kak.

BUNGA

Kamu mau langsung pulang?

HAYLEY

Gak.

Hayley berjalan ke depan Toko Musik. Bunga ikut berjalan.

48. EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE

Hayley dan Bunga duduk di depan Toko Musik.

HAYLEY

Lutfi sama Chiko yang rusakin. Dia marah sama aku karena aku bilang main musik itu perlu bakat.

BUNGA

Pantes dia marah kalau keluar dari mulut kamu.

Halyey tersenyum mendengarnya.

HAYLEY

Dia juga pikir aku berhenti main bass.

BUNGA

Emang gak jadi?

Hayley tidak menjawab.

BUNGA

Kamu ingat waktu kamu bilang mau berhenti ngeband. Lupain semua rencana kita?

Hayley mengangguk.

BUNGA

Aku bener-bener marah waktu.

Hayley melihat Bunga, datar.

CUT TO:

49. EXT. TAMAN - SORE - FLASHBACK

Hayley dan Bunga duduk di Taman.

BUNGA

Apa? kamu mau berhenti? kamu ingat janji kita.

HAYLEY

Aku gak bisa buang-buang uang buat yang gak pasti.

BUNGA

Siapa bilang gak pasti? kita pasti dapat kontrak dari label. Semua yang kita lakuin gak sia-sia.

HAYLEY

Kapan? kamu bisa pastiiin?

Bunga tidak menjawab, ia hanya diam.

HAYLEY

Nama aku aja Hayley. Tapi gak ada sama sekali bakat Hayley di diri aku.

BUNGA

Tiap orang pasti beda-beda.

HAYLEY

Setidaknya mereka udah punya album. Dapat kontak dari label. Dia rekaman waktu umurnya lima belas tahun. Aku? tujuhbelas tahun juga tapi main kayak ampas.

BUNGA

Kenapa kamu selalu gak percaya diri kamu sendiri.

HAYLEY

Memang itu kenyataanya, kan.

BUNGA

Apa yang kamu hadapin itu juga aku hadapin sekarang.

HAYLEY

Kamu beda, Bunga. Kamu ada bakat. Kak Sivia sama Kak Luna juga ngakui itu.

BUNGA

Apa bedanya sama kamu?

HAYLEY (V.O)

Aku juga berharap bisa mikir kayak kamu dan sepercaya diri kayak kamu, Bunga. Tapi aku gak bisa.

50. INT. RUANG TENGAH - RUMAH BUNGA - SORE

Hayley berjalan masuk ke dalam Rumah. Ia melihat Suci dan Haris bicara serius.

SUCI

DUA MILIAR?! AYAH DI TIPU DUA MILIAR?!

Hayley terkejut mendengarnya. Ia menutup Mulutnya dengan tangan.

SUCI

Itu semua simpanan kita, Yah. Uang asuransi pendidikan Anak-anak di situ semua.

Haris hanya menunduk. Suci terduru di Sofa, lemas.

SUCI

Gimana kita sekarang?

Hayley bersandar di Pintu Rumah, terduduk. Ia melihat ke arah depan, datar.

HAYLEY (V.O)

Dan apa yang aku pikirin pertama kali?

51. EXT. TAMAN - SORE

Bunga tidak menjawab, ia hanya diam.

HAYLEY

Aku harus sekolah yang bener biar bisa dapat beasiswa. Dan gimana aku bisa dapatinnya? Oh ya aku harus berhenti ngeband dan fokus belajar.

BUNGA

Aku udah ajak kamu buat kerja di Toko Bos. Kak Luna juga sering minta di bantuiin.

HAYLEY

Aku gak bisa. Semakin aku dekat sama musik. Fokus aku hilang. Bisa-bisa aku kepikiran ngeband lagi.

BUNGA

Bagus dong. Kamu bisa dapat uang bantuiin Kak Luna terus dapat uang dari Kerja di Toko Musik. Kita bisa ngeband lagi dan yang paling penting. Kamu bisa bantuiin Ayah buat bayar hutangnya.

HAYLEY

Tapi sampai kapan? oke kita ngeband lagi. Kita usaha buat dapetin kontak dari label. Tapi berapa lama? setahun, tiga tahun atau lima tahun?

BUNGA

Kita ada Kak Luna. Dia pasti banutiin kita.

HAYLEY

Mau sampai kapan kita di bantuiin Kak Luna? kamu mau dikenal karena band kamu atau karena hubungan kamu sama Kak Luna? oh Band itu? yang di bantu Luna? kamu mau orang-orang lihat Band kita gitu?

Bunga tidak menjawab.

HAYLEY

Kenapa gak sekalian kamu bilang sama Om David? minta dia kenalin ke Label. Udah pasti jalur ordal lebih cepat.

BUNGA

Sampai kapanpun aku gak mau bilang Bapak aku ngeband.

HAYLEY

Tapi kamu mau minta di bantuiin Kak Luna? kamu tahu mereka itu satu label, kan?

BUNGA

Gak harus satu label sama dia. Yang mana aja.

HAYLEY

Dan kita kembali ke pertanyaan aku. Kamu mau di kenal jadi band karena usaha sendiri atau band yang di bantu Kak Luna?

Ada jeda di antara mereka.

HAYLEY

Oke kita dapat label. Tapi apa Album kita laku di pasar? kalau gak gimana? yang ada kita cuma jadi band gak jelas. Sekarang orang lebih banyak jadi penyanyi daripada jadi anak band. Kamu tahu kenapa, kan, Bunga?

Bunga tidak menjawab.

HAYLEY

Banyak pencarian bakat penyanyi. Tiap tahun ada aja. Tiap tahun banyak orang yang jadi penyanyi dadakan karena dia viral. Tapi aku hampir gak pernah dengar ada band yang debut tahun ini. Kalaupun ada mereka lebih suka promo di online daripada tampil di acara musik dengan kedok acara masak-masak sama lawak. Orang udah gak peduli lagi sama Band. Mereka peduli sama penyanyi viral yang gak tahu siapa, termasuk idol. Aku gak ada masalah sama mereka. Tapi mereka saingan aku dan aku gak mau kalah dari mereka. Tapi kenyatannya sekarang Idol sama penyanyi lebih populer di Indonesia di banding ngeband. Ngeband jadi barang langka sekarang di sini. Dan aku harus mikirin matang-matang keputusan aku.

Bunga hanya diam.

HAYLEY

Belum lagi dangdut sama koplo.

BUNGA

Tapi kita bisa ngeband buat senang-senang.

HAYLEY

Mau sampai kapan kita ngeband buat senang-senang? Kita makin tua. Kamu mungkin lanjutin warteg Ibu kamu. Tapi aku? harus cari kerja kayak kebanyakan orang. Harus bayar hutang dan aku masih ada adik-adik yang harus di sekolahin.

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Tapi berhenti main musik itu bukan caranya.

HAYLEY

Mungkin buat kamu gak. Tapi buat aku iya. Kalau kamu punya dua miliar sekarang. Aku mau ngeband lagi.

Hayley bangun dan berjalan pergi. Bunga hanya diam di tempatnya, melihat ke arah lain.

BUNGA

Sial.

Hayley berhenti setelah jauh dari Taman.

HAYLEY

Sial.

Hayley hanya diam di tempatnya.

52. EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE - MASA SEKARANG

Hayley dan Bunga melihat ke sembarangan arah.

HAYLEY

Aku marah sama kamu karena kamu bisa ngeband lagi.

BUNGA

Ikut aku, Hay. Kita ngeband lagi.

Hayley tidak menjawab.

BUNGA

Apa yang bikin kamu gak yakin?

HAYLEY

Semuanya.

BUNGA

Aku yakin keluarga kamu pasti setuju kamu ngeband lagi.

HAYLEY

Tapi aku gak yakin sama diri aku sendiri. Dibandingin kamu, aku gak bakat sama sekali.

BUNGA

Berapa kali aku bilang. Main musik itu gak ada hubungannya sama bakat.

HAYLEY

Tapi Bakat perlu di musik.

BUNGA

Sial. Kamu balikin omongan aku lagi. Awas.

Hayley menutup mulutnya rapat-rapat.

BUNGA

Oke. Perlu bakat, tapi sedikit. Yang di perluiin orang yang kerja keras. Dan kamu, orang terpintar yang pernah aku tahu. Kalau soal musik, aku berani jamin.

Hayley hanya diam.

BUNGA

Aku gatel mau ajakin kamu ngeband tiap hari. Aku mau cuci otak kamu biar gak neting lagi. Benci aku lihat kamu yang gak pede. Sumpah. Aku benci.

Hayley tersenyum mendengarnya.

BUNGA

Aku tahu kamu banyak yang di pikirin. Apalagi masalah keluarga kamu. Tapi percaya aku, percuma aku main band tapi gak ada kamu. Kata Bos gak masalah aku naif, kalau itu memang prinsip aku. Aku harus ngeband sama kamu.

Hayley tersenyum, mereka berpelukan.

BUNGA

Lega aku ngomong sama kamu.

HAYLEY

Waktu Bass aku di rusakin Lutfi. Aku lega. Ternyata gak ada alasan lagi aku ngeband.

Bunga melihat Hayley, serius.

HAYLEY

Aku sempet foto bass aku. Aku mau jual di bjb.

Bunga terkejut mendengarnya. Ia langsung mencari Handphone Hayley di dalam tas --

HAYLEY

Tapi begitu ngomong sama kamu. Entah kenapa aku lega.

Bunga berhenti, ia melihat Hayley.

HAYLEY

Aku gak tahu ngeband lagi atau gak. Jadi jangan berharap.

BUNGA

Aku tahu kamu, Hay. Luar dalam.

Hayley menyilangkan tangannya di dadanya. Bunga tersenyum.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar