Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Independent Marriage (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bag. 2

1. INT. ADYATHAMA PROPERTI - RUANG DIREKTUR - DAY

 

Di meja ada KARTU NAMA ALENA, MAP DATABASE KARYAWAN, lalu ada PAPAN ACRYLIC JONATHAN ADYATHAMA - DIREKTUR UTAMA.

 

JONATHAN berdiri di dekat jendela memegang beberapa lembar kertas dan tersenyum.

 

PAK ADYATHAMA (70) (O.S)

Ngapain kamu ketawa sendiri?

 

JONATHAN sangat terkejut.

 

JONATHAN

(kaget) Sejak kapan kakek disitu?!

 

PAK ADYHATHAMA duduk di sofa. Didepannya ada tumpukan map warna warni.

 

PAK ADYATHAMA

Sejak ruanganmu masih kosong.

 

JONATHAN mengembalikan kertas di meja. Menekan tombol di telepon.

 

JONATHAN

Tolong siapkan 2 cangkir teh.

 

JONATHAN duduk di hadapan kakeknya. JONATHAN melirik ke tumpukan map dan berekspresi lelah.

 

Sfx : Ketukan pintu dan pintu terbuka

 

SEKERTARIS A masuk membawa nampan berisi 2 cangkir teh dan meletakannya di meja.

 

PAK ADYATHAMA diam sambil menatap JONATHAN. Sedangkan JONATHAN hanya diam sambil meminum teh.

 

JONATHAN

Seingatku, map itu tidak sebanyak itu.

 

PAK ADYATHAMA

(menepuk map dengan kesal) Ini karena kamu ga pernah dengerin kakek! Kamu temui dulu, 25 calon ini. Setelah itu putuskan siapa yang akan kamu nikahi!

 

JONATHAN bersandar di sofa sambil memegang kepala dengan ekspresi lelah.

 

JONATHAN

Semuanya pilihan kakek kan?

 

PAK ADYATHAMA

Iya.

 

JONATHAN

Sudah kuputuskan. Aku akan menikahi tumpukan paling atas!

 

PAK ADYATHAMA

(kesal) Jonathan! Jangan main-main!!

 

JONATHAN

Aku tidak main-main. Kakek pasti memilih yang terbaik kan? Set saja waktu pertemuannya. 

 

PAK ADYATHAMA

(menghela nafas) Baiklah. Kakek akan atur pertemuannya.

 

2. INT. CAFFE DEKAT KANTOR - NIGHT

 

ALENA menyeruput minuman dengan ekspresi bosan. Didepannya ada CALON 2 yang sibuk berbicara.

 

CALON 2

… Kerjaanmu memang keren. Tapi aku pengen setelah kita nikah nanti kamu keluar. Aku lebih suka kamu di rumah untuk rawat anak.

 

ALENA

Aku suka kerjaanku. Dan juga belum tentu aku mau nikah sama kamu(senyum)

 

Sfx : Byurr!

 

CALON 2 menyiram air putih pada ALENA.

 

CALON 2

Memangnya aku mau nikah sama perawan tua sok jual mahal kayak kamu!

 

CALON 2 pergi. ALENA terlihat bingung.

 

ALENA

(tertawa sinis) Ha! Salah apa gue sampe kena siram dua kali.

 

Alena menyisir rambut kebelakang dengan ekspresi kesal.

 

CUT TO

 

3. INT. CAFFE DEKAT KANTOR - THE DAY AFTER - NIGHT

 

ALENA masuk ke dalam caffe, memesan minuman.

 

PELAYAN

Selamat datang! Hari ini pesan Americano Hot Coffee lagi, kak?

 

ALENA

Um, engga, aku pesen Ice Caramel Moccaito aja.

 

PELAYAN

Oke, ditunggu ya kak.

 

ALENA membayar dan PELAYAN memberi kembalian.

 

PELAYAN

(memberikan pesanan) Kakak kelihatan cape banget. Um,(ragu) Semangat ya kak!

 

ALENA

(tersenyum) Iya, Makasih..

 

ALENA berjalan menuju tempat biasa dia duduk.

 

ALENA (CONT’D) (V.O)

Kayaknya dia liat kejadian kemarin. (senyum mengejek) Yah, siapa juga yang bakal lupa sama cewe yang selalu dateng ganti pasangan setiap harinya.

 

ALENA melihat sudah ada yang duduk di tempat langganannya. Disana ada JONATHAN. Mereka bertatapan sejenak.

 

JONATHAN (V.O)

Oh, Itu dia. Siapa namanya tadi? Alena ya?

 

ALENA mengecek HP.

 

ALENA (V.O)

Bukan dia. Harusnya sih belum dateng.

ALENA menunggu setengah jam. Tapi CALON KE 3 belum datang juga. ALENA melihat jam tangan lalu mengeluarkan laptop.

 

ALENA CONT’D (V.O)

Kayaknya ga dateng. Untunglah. Ada laporan yang perlu di garap.

 

JONATHAN masih ditempat, dia memperhatikan ALENA.

 

 

CUT TO

 

4. INT. KAMAR ALENA - DAY

Di kamar ALENA ada JAM DIGITAL : SATURDAY - 07.00. ALENA masih tidur. HP yang ada di bufet atas kasurnya menyala.

 

Sfx : Dering Telepon

 

ALENA

Mm, Halo?

 

TANTE RENI O.S

(heboh) ALENA.. ALENA.. ALENA!! Sekarang cepet kamu bangun. Mandi. Dandan yang cantik.

 

ALENA

Apaan sih tante..(ngantuk)

 

TANTE RENI O.S

Apanya gimana! Daftar dari tante kan masih banyak. Hari ini kamu libur kan? Tante udah buat jadwal biar hari ini kamu bisa kenal banyak calon yang tante saranin.

 

ALENA

(malas)Hah.. Aku cape banget! Besok aja.

 

TANTE RENI O.S

No. No No! Besok juga udah di buat jadwal. Kalau hari ini nolak, semuanya bakal tante atur semuanya di hari minggu!

 

ALENA

HAH?! Oke. Oke. Aku bangun sekarang. (Ngeluh sambil bangun dari kasur) Ck. Ada aja yang ganggu weekend. Padahalkan waktunya buat mager sepuasnya.

 

BEGIN MONTAGE

 

A. DAPUR - ALENA menyalakan teko listrik

B. KAMAR MANDI - ALENA gosok gigi di depan kaca, lalu memakai perawatan wajah.

C. DAPUR - ALENA memakai kaus santai, menyeduh kopi, membuat roti bakar.

D. KAMAR - ALENA menggigit roti, berdiri di depan lemari mencari baju.

E. DEKAT PINTU - ALENA sudah siap keluar rumah.

 

END MONTAGE

 

5. INT. CAFFE DEKAT KANTOR - DAY

 

ALENA menatap luar jendela, berpangku dagu.

 

ALENA

(gumam) Serius. Di sini lagi? (menutup mata) bahkan pegawai shift pagipun kenal gue. (pasrah) Semoga ga ada orang iseng buat gue viral di sosmed.

 

JONATHAN berdiri di dekat ALENA. ALENA masih belum menyadarinya.

 

JONATHAN

(terdengar formal) Nona Alena?

 

ALENA menoleh, beraut bingung.

 

ALENA

Ya? Saya Alena.

 

JONATHAN mengulurkan tangan, gesturnya terlihat sopan dan formal. ALENA masih terlihat bingung tapi tetap menjabat tangannya.

 

JONATHAN

Saya Jonathan. Boleh saya duduk?

 

ALENA berdiri dan memberi gesture mempersilahkan kemudian dia duduk. ALENA mengira Jonathan klien yang kenal dengan dia.

 

JONATHAN (CONT’D)

(senyum kecil) Anda tidak perlu terlalu sopan. Saya pasangan anda hari ini.

 

ALENA

Ya? (bingung)

 

Mereka berdua diam. ALENA melihat JONATHAN dari atas ke bawah. Kemudian menatap ke luar jendela menghembuskan nafas.

 

ALENA V.O

Tante pinter banget milih cowo. Ganteng-ganteng tapi ga ada yg bener. Sekarang apalagi? Udah cape nanggepinnya.. Mana masih ada 4 pertemuan lagi.

 

ALENA (CONT’D)

Nama

 

JONATHAN

Ya?

 

ALENA

(menoleh malas) Na-ma-mu

 

JONATHAN

Jonathan Adyathama.

 

ALENA

Tinggi? Berat?

 

JONATHAN diam, hanya memandang ALENA.

 

ALENA

Jawab saja.

 

JONATHAN

(menghela nafas) 186, 80

 

ALENA

Riwayat kesehatan?

 

JONATHAN diam memandang ALENA lagi. Mulai kesal. ALENA memandang balik membuat gerakan mulut ‘kenapa? Jawab saja’

 

JONATHAN

(menutup mata sejenak) Sangat sehat tanpa ada riwayat penyakit apapun. (kesal) Kalau tidak percaya ayo kita ke rumah sakit untuk check up.

 

JONATHAN memandang ALENA yang sedang memanggil pelayan.

 

JONATHAN (CONT’D)

Sebenarnya, apa yang sedang kau coba katakan?!

 

ALENA

(Menoleh) Huh? Apalagi? Tentu saja wawancara pernikahan!

 

PELAYAN mendekat, ALENA memilih menu kemudian menoleh ke Jonathan.

 

ALENA

Ameriano? Ekspreso?

 

JONATHAN

Ekspreso.

 

ALENA menghadap JONATHAN wajahnya terlihat serius.

 

ALENA

… Maaf atas ketidaksopanan saya. Saya memang sengaja menguji kesabaran anda. Saya tidak menyangka anda menahannya dan tidak pergi dari sini.

 

ALENA mengeluarkan kartu nama dan mengesernya ke arah JONATHAN.

 

ALENA

Perkenalkan lagi, nama saya ALENA DWIATMAJA.

 

JONATHAN mengeluarkan kartu nama ALENA dari kantung.

 

JONATHAN

Sebenarnya saya sudah punya. Anda ingat? Kita bertemu tiga hari yang lalu?

 

ALENA

Oh! Ice Coffee? Biar saya ganti hari ini.

 

JONATHAN

No problem, anda bisa menggantinya lain hari. Hari ini kita bertemu bukan untuk itu kan?

 

ALENA

O-oke.

 

Mereka berdua diam saat pelayan datang mengantarkan pesanan.

 

JONATHAN

(memegang cangkir)Sepertinya anda tidak terlalu tertarik dengan perjodohan ya.

 

ALENA

Jika ditanya tertarik atau tidak.(beat) Memang tidak tertarik. Tapi saya sudah janji akan menikah. Ibu saya khawatir karena saya tidak memiliki minat pada pernikahan.

 

ALENA menatap JONATHAN.

 

ALENA

Bagaimana dengan anda? Sepertinya anda juga bukan karakter yang suka kegiatan seperti ini.

 

JONATHAN

Tidak jauh berbeda denganmu. Kakek ingin saya menikah, jika mau menerima warisannya. (beat) sayangnya saya tidak bisa mengabaikan warisannya begitu saja.

 

ALENA

(Tertawa kecil) Saya paham, Di sisi tertentu saya merasa kita berdua cukup mirip.

 

JONATHAN

(tersenyum kecil) Apa itu cukup?

 

ALENA

Mm, Sorry? (mendongak)

 

JONATHAN

Apa kemiripan itu cukup (beat) untuk melanjutkan pertemuan ini ke jenjang pernikahan?

 

ALENA

(Kaget) Ya?!

 

CUT TO COMERCIAL BREAK

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar