Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Independent Marriage (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
1. Bag. 1

INDEPENDENT MARRIAGE

Written By Sweet Story

 

 

1. INT. ADYATHAMA PROPERTI - DIVISI PERENCANAAN - DAY

 

ALENA (27) masuk melewati pintu otomatis. NALITA (23) menghampiri dengan wajah sedikit panik sambil menyerahkan berkas. ALENA berwajah tegas, membuka file dengan cepat sambil berjalan ke ruang rapat. NALITA mengikuti ALENA sambil menghembuskan nafas lega.

 

CUT TO

 

2. INT. ADYATHAMA PROPERTI - RUANG KERJA ALENA - DAY

 

ALENA bersandar di meja kerja sambil melihat file presentasinya. Di dalam kantornya terdapat SET SOFA, RAK BUKU, dan PAPAN GAMBAR. NAME TAG yang dipakai ALENA bertuliskan ALENA ADHYATAMA - HEAD ARCHITECTUR

 

ALENA

(Menghela nafas) Kacau. Untung saja berhasil diselesaikan sebelum rapat.

 

Sfx : Ketukan Pintu

 

ALENA menoleh melihat NALITA masuk perlahan.

 

NALITA

(bicara perlahan) Bu, ini hasil rapat konsep dan contoh desain untuk proyek berikutnya.

 

NALITA menyerahkan beberapa berkas kemudian pergi, namun sebelum mencapai pintu ALENA memanggil. NALITA berbalik dengan sedikit kaku.

 

ALENA

Terimakasih atas kerjsamanya, sampaikan pada team hari ini ke Zodiac. Saya yang traktir.

 

NALITA

(Raut wajah berubah cerah) Baik, Bu!

 

CUT TO

 

3. INT. ADYATHAMA PROPERTI - RUANG KERJA UNIT DESAIN - DAY

 

NALITA

GUYS!! HARI INI MAKAN-MAKAN, BU ALENA YANG TRAKTIR!!

 

TEAM DESAIN 

YEAY!!

Sfx : Gaduh

 

CUT TO CREDITS TITLE

 

4. INT. RUANG TAMU ALENA - NIGHT

 

ALENA duduk di sofa dengan lemas. Masih memakai pakaian kerja, JAKET, TAS dan HEELS yang dipakai kerja tidak disimpan rapi.

 

ALENA melihat jam, Pukul 23.05

 

ALENA

Oh, Aku lupa cek HP!

 

ALENA kaget saat melihat HP, ada 12 panggilan tak terjawab dan satu pesan.

 

Pesan dari TANTE RENI : Na, mamahmu masuk rumah sakit. Cepat pulang!

 

ALENA (CONT’D)

(Ngomel-ngomel) Kan aku udah bilang tinggal di jakarta bareng aku biar ada yang jaga.

 

ALENA memakai jaket, mengambil tas dan memakai sepatu flat di dekat pintu sambil menelpon TANTE RENI(50), ALENA membuka dan menutup pintu.

 

CUT TO

 

5. INT. MOBIl ALENA - NIGHT

 

ALENA meletakan HP di dashboard mobil, masih memanggil TANTE RENI. Menyalakan mobil dan menyetting maps. Tak lama panggilan terhubung.

 

TANTE RENI (O.S)

ALENA, kamu kemana aja. Dari tadi ga bisa dihubungi.

 

ALENA

Maaf tan, tadi abis keluar sama anak-anak. (Beat) Mamah gimana?

 

TANTE RENI (O.S)

... Um, kita bahas pas kamu udah nyampe aja. Yang penting kamu jangan panik. Naik mobilnya ati-ati. Tante tunggu di rumah sakit ya.

 

ALENA

Oke.

CUT TO

 

6. INT. RUMAH SAKIT - KORIDOR - NIGHT

ALENA berlari kecil menghampiri TANTE RENI.

 

ALENA

Mamah gimana, tan?

 

TANTE RENI

(sedih) Tante ga nyangka, Rere sakit itu. Harusnya tante jangan biarin mamahmu tinggal sendiri selama NATHAN di luar negeri.

 

ALENA

(Panik) Mamah sakit apa tan?

 

TANTE RENI

Sekarang udah malem, lebih baik kamu istirahat dulu. Kita bahas itu besok sama dokter.

 

TANTE RENI memeluk ALENA dan menepuk punggingnya pelan.

 

TANTE RENI (CONT’D)

Kamu yang sabar ya.. Kalau RERE minta apa di turuti aja. Sekarang cuma kamu yang dia punya. Adik kamu juga masih di Inggris. (beat) Tante juga belum ngabarin NATHAN kalau RERE sakit.

 

REINA melepas pelukannya menatap TANTE RENI memaksa.

 

ALENA

Sebenernya mamah sakit apa, tan? Aku takut mamah punya sakit yang engga aku tau!

 

TANTE RENI

Dokter bilang ada sedikit masalah di jantungnya.

 

ALENA

(menghela nafas) Oke. Tante tenang. Besok aku tanya dokter separah apa keadaannya. (beat) Aku kabarin Nathan dulu.

 

TANTE RENI menahan ALENA untuk tidak menelpon adiknya.

 

TANTE RENI

(panik) NO! Jangan. Nathan bisa khawatir. Tante ga mau NATHAN kepikiran.

 

ALENA memasukan HP ke tas sambil menatap TANTE RENI curiga.

 

ALENA

(memandang dengan intens) Jadi,(beat)ada apa tante? Ngomong aja yang jujur sebenarnya mamah kenapa!

 

TANTE RENI

Ya.. Jadi.. (panik, tidak berani menatap ALENA) Um, kamu ngomong aja sama RERE besok.

 

TANTE RENI tersenyum canggung pada ALENA

 

TANTE RENI (V.O)

Sorry, RE. Anakmu susah dibohongi. TT

 

7. INT. RUMAH SAKIT - RUANG INAP MAMAH RERE - DAY

 

TANTE RENI sibuk merapikan buah, menghindari tatapan tajam adiknya. RERE (48).

 

ALENA

(melipat tangan dengan raut kesal) Mamah kenapa sih? Ini ga lucu tau! Tengah malem aku buru-buru ke bandung karena panik.

 

MAMAH RERE

(gumam) Harusnya kan kamu dateng kemarin sore. Jadi akting kita pasti cukup buat bohongin kamu. Lagian ga sepenuhnya bohong kok, mamah emang sakit.

 

ALENA

(menghela nafas) Sekarang jelasin ke ALENA! Mamah mau apa?!

 

MAMAH RERE

Nikah! Mamah pengen kamu cepet nikah!! Mamah udah tua, pengen punya cucu. Masa punya dua anak udah hampir kepala 3 ga ada yang berkeinginan buat nikah?!

 

ALENA diam sesaat. Memandang Mamah RERE. Kemudian pergi.

 

MAMAH RERE (CONT’D)

Na! Kamu mau kemana?!

 

ALENA

(malas) Pulang. Di kantor banyak kerjaan.

 

MAMAH RERE tampak marah, wajahnya berubah serius. Melihat suasana makin serius TANTE RENI keluar dari ruangan inap itu.

 

MAMAH RERE

(marah) ALENA ! BERHENTI !

 

ALENA berbalik dengan raut kesal.

 

ALENA

Udah berapa kali aku bilang, aku ga mau nikah! Kenapa mamah paksa aku buat nikah. Sekarang udah bukan jamannya selalu bergantung sama cowo!

 

MAMAH RERE

ALENA stop! Mamah ga suka kamu ngomong gitu. Denger nak, (beat) Jangan jadikan kisah mamah yang gagal menjadi hambatan untuk menjalin asmaramu.  

 

ALENA menatap arah lain selain MAMAH RERE. Matanya sedikit berkaca-kaca.

 

MAMAH RERE (CONT’D)

Semua orang memiliki kisahnya masing-masing. Mamah selalu berdoa supaya tuhan memberkatimu dan memberimu kebahagiaan. Kamu harus bahagia. Pasti bahagia.

 

ALENA masih tidak mau menatap MAMAH RERE. Dia berbalik keluar ruangan. Air matanya menetes.

 

ALENA

Aku akan memikirkannya. Aku pergi dulu.

 

CUT TO

 

8. INT. ADYATHAMA PROPERTYI - RUANG KERJA ALENA - DAY

 

ALENA duduk di depan komputer.

 

ALENA

(gumam) Padahal belum ada sehari.

 

ALENA menghela nafas sambil melihat komputer dan men-scroll mouse. Tampilan komputer : File yang berisi foto dan biodata.

 

ALENA (CONT’D)

Bisa-bisanya tante dapet ini semua.

 

Sfx : Dering telepon

Layar Telepon : TANTE RENE. 

 

ALENA mengangkat HP malas.

 

TANTE RENI (O.S)

Gimana? Udah buka email tante?

 

ALENA

Ini.. maksudnya apa tante?

 

TANTE RENI (O.S)

Apa lagi kalau bukan calon kamu. Nih, tante pilih anak dari kenalan tante. Ganteng-ganteng kan?

 

ALENA bersandar sambil memijat dahi.

 

ALENA

Tante.. (pasrah) Ck. Oke deh, set aja waktunya.

 

TANTE RENI (O.S)

Siaap!

 

CUT TO

 

9. INT. CAFFE DEKAT KANTOR - NIGHT

 

ALENA duduk di salah satu kursi dekat jendela. Didepannya ada pria bersetelan pakaian santai. ALENA memaksa senyum menjawab semua pertanyaan.

 

CALON 1

Wah, keren banget kerja disana. Gajinya pasti gede ya. Kira-kira syarat masuk di sana apa? Aku titip CV ke kamu ya.

 

ALENA

Ha Ha Ha(tertawa garing). Kamu bisa aja.

CUT TO

 

10. INT. ADYATHAMA PROPERTI - RUANG KERJA ALENA - DAY

 

ALENA tampak kesal. ALENA meletakan amplop cokelat di meja kemudian menggebrak meja.

 

Sfx : Brakk!

 

Masih bertumpu pada meja.

 

ALENA

Ha Ha Ha(kesal). Padahal baru satu. Ngeselin juga ya.

 

CUT TO FLAHBACK

 

11. INT. CAFFE DEKAT KANTOR - NIGHT - MONTAGE

 

- ALENA menerangkan sesuatu pada CALON A. CALON A mengangguk dan menulis catatan.

 

-CALON A bertanya dan ALENA menjawab sambil menunjuk-nunjuk kertas.

 

-CALON A mengeluarkan laptop mengetik sesuatu. ALENA pindah duduk disebelahnya dan memberikan saran.

 

END MONTAGE

FADE TO

 

12. INT. ADYATHAMA PROPERTI - RUANG KERJA ALENA - DAY - MONTAGE

 

-ALENA memulai pekerjaannya, membaca dan menandatangani file.

 

-Membuka komputer melihat desain. Berdiskusi dengan NALITA.

 

-ALENA sudah melepas blazer, menggulung lengan dan menggulung rambut dengan pulpen. Melihat pada papan gambar sesekali memberi garis lalu melihatnya.

 

END MONTAGE

 

Sfx : Dering HP

Tampilan Layar : TANTE RENI

 

ALENA mengangkat panggilan dengan ekspresi kesal.

 

ALENA

TANTE!

 

TANTE RENI (O.S)

Riaanaa.. kabar baik, dia cocok sama kamu. Gimana kalau lanjut serius?

 

ALENA

Yang bener aja tante! Dia masih sekolah. Umurnya aja baru 23 tahun!! Gak! Gak! Yang ada aku jadi guru les dibanding istri!

 

TANTE RENI (O.S)

Mana ada.. Kamu ini! Jadi, ga cocok nih?(beat) ya udah. Tante buat janji lagi malem ini.

 

ALENA

Jangan yang lebih muda lagi! (memperingatkan)

 

TANTE RENI (O.S)

Iya. Iyaa!

 

ALENA meletakan HP di meja setelah menyelesaikan panggilan.

 

Sfx : Ketukan pintu dan pintu terbuka.

 

NALITA

Bu! Gawat! (panik) ada masalah di pembangunan. Pak Kuntoro minta ibu segera kelapangan!

 

ALENA mencoba tenang walau panik

 

ALENA

Oke. Tolong siapkan blueprintnya.

 

NALITA

Baik bu!

 

Nalita buru-buru pergi. ALENA melihat jam tangan pukul 12.30.

 

ALENA

Mobil masih di bengkel. Ck. Daripada bermasalah sama si pak tua itu, mending naik busway aja.

 

NALITA masuk sambil membawa berkas yang diminta ALENA. ALENA bersiap, memakai jaket panjang, merapihkan rambut, memasukan HP dan berkas ke dalam tas.

 

13. EXT. JALAN DEKAT KANTOR - DAY

 

ALENA jalan buru-buru sambil menjawab telepon.

 

ALENA

Iya. Iya pak. Saya sedang menuju lokasi.

 

Sfx : Brakk!! Pyur!

 

ALENA menabrak seseorang. ALENA jatuh terduduk. Kepala ALENA tertumpahan ICE COFFEE.

 

PAK KUNTORO (O.S)

Halo. Halo? ALENA.. Ada apa? Jangan menunda-nunda. Cepat kesini!

 

JONATHAN (O.S)

Sorry.. (terdengar samar)

 

ALENA masih terduduk. Rambutnya lepek. Menutupi wajah.

 

ALENA

(Menjawab telepon) Maaf, ada sedikit insiden. Saya sedang dalam perjalanan.

 

Pria itu adalah JONATHAN (32). JONATHAN merogoh saku mencari sapu tangan.

 

JONATHAN

Sorry, saya-

 

ALENA

Its okay.. Saya yang salah.

 

ALENA mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya tanpa melihat.

 

ALENA (CONT’D)

Hubungi saya nanti. Saya akan ganti kopi anda.

 

ALENA berjalan menjauh. HEELSnya goyang karena terjatuh. JONATHAN masih menatapnya dan tangannya seperti hendak meraih.

 

JONATHAN

Biar saya ban-

 

ALENA berhenti. ALENA terlihat kesal. ALENA menengok melihat kran yang biasa ada di dekat taman.

 

ALENA mengetuk HEELSnya hingga keduanya patah. Menyalakan kran dan mengguyur rambutnya dengan air. Mengibas rambut. Melepas jaket. Kemudian berlari menuju halte.

 

JONATHAN (CONT’D)

Ha.. (kaget) Hahaha (tertawa kecil)

 

JONATHAN melihat kartu namanya kemudian melihat punggung ALENA sekali lagi. JONATHAN tersenyum tipis.

 

FREEZE

CUT TO COMERCIAL BREAK

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar