Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
33. INT. KOST RAMA (PAGI - RAMA, LASKAR)
Rama sedang bermain alat musik, lalu Laskar bangun dari belakangnya.
Rama menyimpan gitarnya, kemudian ia menghampiri Laskar. Laskar mengeluarkan rokoknya.
Laskar menyalakan rokoknya.
Rama mengusap pundak Laskar sambil menghela napas panjang, ia melirik ke arah jendela beberapa detik.
Laskar menelpon ibunya dan menanyakan kalo angga ada di rumahnya.
Rama dan Laskar saling tatap panik, akhirnya Laskar berangkat pergi. ia diantar Rama ke terminal.
JUMP CUT TO:
34. EXT. TERMINAL (PAGI - LASKAR, RAMA)
Laskar tiba di terminal dengan dibonceng Rama, kemudian ia bergegas mencari bis ke arah tujuan.
JUMP CUT TO:
LASKAR GUNDAH DIDALAM BIS
Laskar menenggak air minum.
JUMP CUT TO:
Laskar sampai di terminal tujuan, ia memesan ojek untuk mengantarkannya.
JUMP CUT TO:
35. EXT. HUTAN PERBUKITAN (SIANG - LASKAR)
Begitu sampai di tepi hutan Laskar langsung bergegas mencari Angga, ia panik dan berteriak - teriak memanggil Angga. Laskar bolak balik kesana kemari, ia menyusuri jalur yang dilewati mereka tempo hari. Saat sudah beberapa waktu dan Laskar mulai kelelahan, ia istirahat tanpa duduk, lalu ia melihat sebuah baju yang sedang dijemur. Ia menghampiri tempat itu dan disana terdapat Angga yang sedang meringkuk memeluk sketsa keluarga yang digambarnya.
Angga terkejut, sayangnya ia tidak berdaya, mukanya sangat pucat, tatapannya kosong, suaranya lirih, batuk-batuk. Maka dirinya hanya bergumam.
Angga hanya menggeleng sambil senyum. Lalu laskar memberikan sisa air minumnya untuk Angga minum, sayangnya Angga batuk batuk. Laskar panik dan berkeringat.
CUT TO:
Ditengah hutan, Angga batuk-batuk, dirinya lemas dan terjatuh. Laskar dengan sigap memanggulnya di belakang.
(laskar ngos-ngosan)
Ditengah tengah perjalanan, Laskar oleng dan menyebabkan mereka berdua terperosok ke sebuah jurang yang tidak terlalu dalam. Alhasil Angga terbentur dibagian kepalanya. Laskar segera bangkit setelah mengaduh, ia berlari ke arah Angga.
Laskar menyadari kepala belakang Angga berdarah, ia resah. Namun yang ia perlihatkan adalah wajah optimis, sedikit demi sedikit ia mulai meneteskan air mata.
Laskar melihat dan menengok ke atas, curamnya jurang itu tidak mungkin menggendong Angga, walaupun tidak tinggi. Namun, Laskar keukeuh dan melingkarkan lengannnya ke leher Angga. Angga sempat menolak, tapi tetap Laskar usahakan. Saat hendak mendakinya. Laskar terperosok lagi, kini Angga dalam posisi duduk dan terlihat jauh lebih pucat. Laskar Jauh lebih panik, dirinya menangis dalam balutan wajah yang kotor.
Angga mengangkat kepala Laskar, ia menggeleng sembari senyum. Matanya sudah sedikit menutup. Angga sangat lemas.
Saat Angga menghembuskan nafas terakhir, posisi kepala Laskar tidak melihat wajah Angga, hanya ia melihat tangan Angga yang tiba-tiba terkulai.
FADE TO BLACK.