Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Kisah kakak beradik yang salah satunya mengidap autisme dan kerap menjadi beban kakaknya, bahkan selalu menjadi alasan dibalik hancurnya momen-momen menyenangkan. Bagaimanapun juga, ia adalah adik, salah satu bagian dari keluarga yang harus dijaga.
Premis
Dua orang saudara (kakak-beradik) yang salah satunya mengidap autisme. Keduanya sudah berjanji untuk saling menjaga dari sejak kecil. Sayangnya, sang adik yang mengidap autisme selalu saja merusak momen yang tengah dijalani oleh kakaknya. Hingga suatu saat, sang kakak muak dengan apa yang dilakukan adiknya
Pengenalan Tokoh
Laskar dan Angga merupakan dua bersaudara, Laskar yang menjadi anak pertama terlahir tanpa memiliki kekurangan mental, namun sang adik yaitu Angga terlahir dengan autisme. Sejak kecil, Laskar berkomitmen untuk terus menjaga Angga kapan pun dimana pun. Hal tersebut terus ia lakukan hingga keduanya beranjak remaja. Ketika masa remaja yang seharusnya dialami dengan momen-momen menyenangkan, lain halnya dengan Laskar yang kebanyakan momen indahnya dirusak oleh sang adik yang mengidap autisme, Laskar lalui itu dengan sabar. Suatu saat, Ketika Laskar mengabulkan keinginan adiknya untuk berkemah disuatu bukit, Angga terus saja berulah yang mengakibatkan Laskar Lelah dengan tingkahnya dan marah serta merta meninggalkannya sendirian di hutan untuk pulang ke kost temannya karena merasa sangat kesal. Laskar berfikiran kalau adiknya yang autis itu dapat pulang sendiri. Setelah berhari-hari meninggalkan Angga dihutan, Laskar memutuskan untuk pulang ke rumahnya untuk menemui ibu,ayah, dan juga Angga untuk meminta maaf. Sayangnya Angga tidak ada di rumah. Laskar yang kebingungan bertanya kepada ayah dan ibunya, namun mereka malah bertanya balik kepada Laskar. Dengan begitu panik, Laskar segera berangkat menjemput Angga di hutan. Berjam-jam ia mencari sampai akhirnya ia menemukan Angga yang tengah terduduk sendiri disebuah gua kecil sambil menangis, kelaparan, ketakutan dan lemas. Segeralah Laskar meminta maaf dan mengajak Angga pulang sesaat setelah Angga maafkan dengan dramatis. Saat mereka pulang, Angga tidak sengaja terperosok kesisi tebing curam yang dibawahnya penuh batu, untungnya ia memegang pada sudut tebing itu. Laskar menariknya ke atas, sayangnya pijakan Laskar licin sehingga Laskar ikut terperosok ke sisi tebing dan langsung berpengangan kepada Angga. Laskar segera meraih tali karabiner untuk ia kaitkan pada sebuah batang pohon yang ternyata rapuh. Dalam keadan mendesak itu, Angga mengorbankan dirinya dengan cara melepas pegangan tanganya dan melepas eratan karabiner sehingga ia terjatuh kedalam tebing tersebut. Alhasil Laskar selamat dan berhasil naik ke atas dengan kesusahan, sedangkan Angga terjatuh dengan keras kebawah dan menyebabkannya sekarat. Saat Angga sekarat, ia menarik jari kelingking Laskar sebagai bentuk perjanjian untuk saling menjaga yang pernah Laskar lakukan kepada Angga saat mereka masih kecil. Setelah mereka mengingat hal itu, Angga langsung meninggal yang menyebabkan Laskar sangat sedih dan merasa sangat bersalah. Berhari-hari setelah kematian Angga, kedua orang tua Laskar terus-terusan bersedih. Setiap kali melihat itu, Laskar dihantui oleh rasa bersalah yang luar biasa mencekam. Karena saking tidak kuatnya oleh rasa bersalah yang menghantuinya, Laskar memutuskan untuk bunuh diri dengan maksud lari dari perasaan bersalah sekaligus menebus kesalahannya.