Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Home Run
Suka
Favorit
Bagikan
1. Ravi....sahabat?
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. EXT. DI DEPAN RUMAH AMELIA – PAGI

Amel menutup pagarnya dari luar. Dia jongkok dan memperbaiki tali sepatunya. Tiba-tiba dia mendengar suara gaduh dari rumah di sebelahnya, yang baru ditempati orang baru. Amel mundur, bersembunyi di balik tembok, menguping pembicaraan mereka.

Ayah Ravi:

Pikirin baik-baik omongan Ayah, atau kamu akan menyesal nanti. Jangan bikin masalah, ini hari pertamamu di SMA!

Ravi:

Oke…

Ayah Ravi:

Kamu harus siapin semuanya dari kelas 10, Ravi. Ayah udah siapin semuanya buat kamu, jurusan dan kampus serta perusahaan.

Ravi:

Yah! Ini baru hari pertama, aku mau nikmatin dulu! Daaaah!

Ayah Ravi:

RAVI! AYAH BELUM SELESAI!

Amel kaget dengan kemunculan Ravi di depannya yang kabur dari Ayahnya. Mereka berdua beradu tatap. Ayah Ravi berteriak. Spontan, Amel menarik Ravi masuk ke dalam rumahnya untuk sembunyi.

Ravi:

(berbisik)

Thanks. Besok gue traktir.

 

Amelia:

Ssssst.

Amelia mengintip dari balik keranjang sampah besar. Ayah Ravi berada persis di depan rumahnya.

Ayah Ravi:

Haaah! Dasar anak bandel!!

Amel dan Ravi menunggu sampai ayah Ravi masuk kembali ke dalam rumah.

Ravi:

Mantap, makasih. Ayah gue serem banget, kan?

Amel:

Hm… lumayan…

Ravi menatap Amel dari atas sampai bawah.

Ravi:

Mantap, nih… lo tetangga gue, kita satu sekolah, satu angkatan… lo juga bantuin gue sembunyi… kayaknya kita…

Amel membuka pagarnya kembali, mereka keluar.

Amel:

Udah, ya, gue udah te–

Ravi meletakkan telunjuknya di bibir Amel.

Ravi:

Sst. Kita berangkat bareng ke sekolah pakai motor gue yang mahal. Ayo.

Ravi berjalan, Amel mengikuti di sampingnya.

Amel:

Motor lo dimana? Bukan di rumah?

Ravi:

Ada, deh, gue sembunyiin soalnya dilarang naik motor. Alay banget emang.

Amel:

Hm…

Ravi:

Ayah gue tuh, ya, dari semalem udah ngajak diskusi jurusan kuliah gue. Padahal gue masih kelas 10. Nilai gue harus stabil dan lain-lain. Gue bakal kerja di perusahaan gitu ceritanya…

Amel:

Bagus, dong?

Ravi:

Bagus apanya, bukan passion gue.

Amel:

Lo tahu darimana kalau kerja di perusahaan bukan passion lo?

Ravi berhenti berjalan setelah pertanyaan Amel. Dia berpikir sejenak, lalu berjalan lagi.

Ravi:

Bener juga, sih… ya, tahu aja gitu. pokoknya yang bakalan berhubungan sama pelajaran dan memimpin sesuatu, tuh… enggak, gue enggak bisa.

Amel:

Tahu darimana?

Ravi:

Gue bego, tukang bolos, nakal. Passion gue lari dari pelajaran dan ngajak gelut.

Amel tersenyum.

Amel:

Passion itu ketika lo senang dengan apa yang lo kerjakan.

Ravi:

Gue enggak suka kerja di perusahaan.

Amel:

Tahu darimana?

Ravi:

Hadeuh… kapan-kapan kita cerita, deh. Itu motor gue.

Ravi menyimpan motornya di samping sebuah kios kecil. sebuah motor vespa yang bunyi mesinnya bisa membangunkan semua orang dari tidur. Ravi memberikannya sebuah helm.

CUT TO:

2. EXT. GERBANG SEKOLAH – SORE

Ravi bersandar di pos satpam. Dia melirik semua murid yang baru pulang sekolah. wajahnya langsung sumringah ketika Amel muncul. Dia mencegat Amel.

Ravi:

WOI, SAHABAT!

Amel:

Kita?

Ravi:

Gimana, sih… kita tetanggaan! Jadi, harus pulang bareng, dong.

Amel:

Ng… enggak ngerepotin, kan?

Ravi:

Enggak! Enggak sama sekali! Not at all!

Amel sedikit enggan dan bingung dengan Ravi, namun dia menerima kebaikan tetangganya dengan senang hati. Mereka berjalan menuju parkiran kendaraan. Ravi melirik jahitan nama di seragam Amel.

Ravi:

Amelia.

Amel:

Jahitan nama lo enggak ada, pantesan dihukum pas upacara.

Ravi:

Ih, lo liatin gue pas upacara…

Amel:

Ya iyalah, lo kelihatan dari barisan belakang, tinggi banget.

Ravi mengukur tinggi badan Amel dengan tangannya. Dia kemudian meletakkan tangan kirinya di atas kepala Amel. Amel tidak protes. Ravi kemudian menuju tempat motornya diparkir, menyalakan motornya, kemudian menghampiri Amel. Amel naik setelah memasang helmnya.

CUT TO:

3. EXT. DI TENGAH JALAN – SORE

Motor Ravi berhenti ketika lampu lalu lintas berpindah warna.

Amel:

Anterin sampai toko buku aja, nanti gue pulang sendiri.

Ravi:

Nanti gue tungguin…

Amel:

Enggak usah.

Ravi:

Gue juga mau beli buku.

CUT TO:

4. INT. TOKO BUKU – SORE

Amel berjalan cepat menuju rak buku SMA. Amel melihat-lihat buku mana yang akan dia ambil. Beberapa kali dia membuka buku, melihat isi materinya. Ravi mengikutinya di belakang. Amel menoleh.

Amel:

Lo mau beli buku apa?

Ravi:

Hah? Oh… lo sendiri?

Amel:

Buku SBMPTN.

Ravi:

Oh, gue juga, kok.

Amel mengangguk, lalu kembali mencari buku. Dia mengambil berbagai macam buku dan melihat label harga di belakangnya. Amel membuang nafas, dia menoleh pada Ravi.

Amel:

Udah dapat?

Ravi:

Lo sendiri?

Amel:

(menggeleng)

Enggak, buku-bukunya mahal. Uang gue belum cukup.

Ravi:

Enggak apa-apa. Sini gue bayarin.

Amel menggigit bibirnya. Dia menggeleng. Tapi, Ravi sudah mengambil buku soal yang sebelumnya dia tatap lama. Ravi berjalan cepat sembari tersenyum menuju kasir, Amel mengikutinya dengan gugup. Dia mencoba menghentikan Ravi, namun cowok itu mengabaikannya.

CUT TO:

5. INT. DI DEPAN RUMAH AMEL – MALAM

Amel melepas helmnya setelah turun dari motor Ravi.

Ravi:

Helmnya lo simpan aja. Kan, kita bakal berangkat bareng tiap hari.

Amel:

Oke…

Ravi:

Oke! Bye!

Amel:

Makasih! Makasih… Ravi. Besok gue ganti uangnya.

Ravi:

Besok? Besok udah berbunga, hahahahha! Mampus lo!!

Ravi menertawai Amel dengan menampilkan wajah konyolnya. Amel hanya bisa mendengus dan segera masuk ke dalam rumah. Ravi masih menertawainya.

Ravi:

Jangan lupa, utaaaang! Utang bayar!!

CUT TO:

START OF MONTAGES

6. EXT. DI DEPAN RUMAH RAVI – PAGI

Amel menekan bel rumah Ravi. Ravi keluar dengan seragam berantakan dan helm yang sudah terpasang di kepalanya. Amel menertawai penampilan Ravi yang kacau.

CUT TO:

7. INT. DI DEPAN RUMAH AMEL – PAGI

Ravi menekan klakson motornya berkali-kali di depan rumah Amel, karena cewek itu tak kunjung keluar. Ravi kemudian menekan gas motornya saat Amel keluar. Amel berlari mengejar motor Ravi sambil memasang dasi di lehernya.

CUT TO:

8. INT/EXT. KELAS AMEL – SIANG

Amel baru saja akan melahap somai terakhirnya, namun direbut oleh Ravi yang entah datang darimana. Amel langsung berdiri dan mengejar Ravi sampai keluar kelas.

Amel:

Jangan kabur lo, Raaav!

CUT TO:

9. EXT. LAPANGAN SEPAK BOLA – SIANG

Ravi mencetak gol. Murid-murid di pinggir lapangan bersorak. Sekelompok cewek-cewek membawakan Ravi minum. Ravi ke pinggir lapangan dan menangkap sebuah botol minuman, ternyata dari Amel. Amel mengedipkan sebelah matanya pada Ravi. Kelompok cewek-cewek tadi langsung menatap kesal pada Amel.

END OF MONTAGE


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar