Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
HEMLOCK
Suka
Favorit
Bagikan
3. Bunga

INT-PEMAKAMAN-SIANG

Billy, tessa, detektif bersama pelayat yang lain menghadiri pemakaman dimas, detektif dengan kaca matanya menunduk dengan sangat dalam, ibu dimas memeluk nisan anaknya dan menangis, bapak dimas mencoba menenangkan ibu dimas dengan memegang pundaknya.

 

IBU DIMAS

waktu kecil, Dia sangat takut gelap, dia tidak bisa tidur kalau ibu matiin lampu kamarnya, dimas selalu minta ibu nunggu di pintu kamarnya sampai dia tidur.

BAPAK DIMAS

Sudah bu, dimas sudah tenang disana, kita ikhlasin ya.

Ibu dimas melihat kepada bapak dimas dengan wajah marah.

IBU DIMAS

Dimas belum tenang, ibu nggak akan ikhlasin dia sebelum orang itu mati.

BAPAK DIMAS

Istigfar bu, jangan seperti itu.

Bapak dimas membantu ibu dimas berdiri tetapi dia tetap di posisinya.

BAPAK DIMAS

Bu, kita pulang sekarang ya.

Ibu Dimas menggeleng keras, dia tetap memeluk nisan dimas.

DETEKTIF AGUS

Bapak duluan saja, saya yang akan anterin ibuk pulang.

Ibu dimas mendongak dan melihat detektif yang berdiri di seberang kuburan dimas. Ibu dimas langsung berdiri dan berlari ke arah detektif, ibu dimas memegang jas detektf dengan sangat kuat.

IBU DIMAS (BERTERIAK)

Kata anda, anak saya akan baik-baik saja, kata anda, anda akan menyelamatkannya, lihat disana, anda hanya membawa nisannya, di dalam sana dimas sendirian, dimas takut gelap.

 

Ayah dimas mencoba melepaskan cengkeraman keras tangan ibu dimas ke jas detektif. Detektif membuang muka, dia membuka kacamata hitamnya dan dia menangis. Detektif melihat di dekat pohon di tepi jalan seseorang dengan baju hitam dan topi hitam yang persis seperti CCTV. Orang tersebut lari, detektif melepaskan cengkeraman ibu dimas dan berlari mengejarnya, detektif dihalangi oleh para pelayat yang lain, orang tersebut masih berlari, detektif tersandung dan bajunya terkena lumpur, dia berdiri dan berlari dengan kondisi kaki yang sakit. Sampai di jalan detektif tidak melihat orang itu lagi. Detektif memegang kepalanya. Dia berputar, melihat ke sekelilingnya.

DETEKTIF AGUS

Ini nyata, dia nyata.

 

CUT TO:

scene expektasi

BEGIN MONTAGE

-nanda keluar dari kantor polisi dengan banyak wartawan yang meliputnya dan beberapa polisi yang menjaganya

-nanda membuka pintu rumahnya, ada tessa yang berdiri di dapur yang sedang menelpon, mengangkat tangan menyambut nanda, dhea yang duduk di sofa berlari memeluk nanda, dhea menarik tangan nanda menuju piano dan dhea duduk di kursi piano menunjukan perkembangannya, tessa memeluk pinggang nanda dan memberikan secangkir kopi. nanda mencium tessa dengan mesra.

-nanda mandi dengan shower air panas, rambutnya yang panjang mengembang.

-nanda memakai jas hitam dengan dalaman putih dan tessa yang memeluknya dari belakang dengan dress panjang. terlihat mereka berdua dari cermin besar di kamar.

-nanda duduk di ruang makan dengan berbagai macam makanan di meja makan, tessa duduk di sebelah kirinya dan dhea duduk di sebelah kanannya, mereka bertiga saling memegang tangan dan berdoa untuk makan malam.

scene realita

BEGIN MONTAGE

-nanda keluar dari kantor polisi dengan banyak wartawan meliputnya dan polisi yang menjaganya

-nanda membuka pintu pondokan untuk reka ulang kejadian pembunuhan, nanda membuka pintu dikejutkan oleh dimas yang berlari menyerangnya dengan botol miras, nanda berhasil menghindar terkena bajunya dan pangkal tanganya yang robek, dimas menyerang sekali lagi, nanda mendorong tubuh dimas dan tubuhnya ke dinding. Botol miras tersebut menusuk dada dimas. Nanda terduduk memegang kepala di depan mayat dimas yang tergenangi oleh darah.

-nanda mandi dengan gayung, rambutnya sekarang sudah botak.

-nanda memakai seragam tahanan melihat wajahnya di cermin

-nanda duduk di tengah ruang pengadilan. dengan menunduk dalam.

END MONTAGE

CUT TO:

INT-RUANG PENGADILAN- SIANG

Nanda duduk di ruang pengadilan, dia duduk dengan tenang, terlihat ada billy duduk di belakangnya, tessa dan ibunya duduk di seberang billy.

HAKIM KETUA

Tok... (membuka sidang), Saudara nanda, narapidana kasus penculikan dan pembunuhan terhadap saudara Dimas laksa. Jaksa menjatuhkan hukuman kepada anda kurungan selama 30 tahun, setelah kami meninjau dan menimbang kembali terhadap bukti dan keterangan yang anda berikan. Saya sebagai hakim ketua menjatuhkan hukuman 7 tahun penjara tanpa pengurangan dan denda 20 juta yang dibayarkan selama masa hukuman berlangsung kepada keluarga korban. Tok.. Tok.. Tok..

 

Bunyi teriakan kurang puas dari keluarga korban, hakim ketua menyalami hakim 2 dan hakim 3, nanda dibawa kembali oleh polisi keluar ruangan sidang, billy menunduk kedua tangannya memegang mukanya.

KAMERA BERGERAK LAMBAT KE BELAKANG.

Bagian paling belakang duduk jamil dengan seorang perempuan dengan rambut rambut panjang bewarna pirang, memakai bendana dan kaca mata hitam, dia tersenyum puas, dia membuka kacamatanya (itu adalah dhea) berdiri bersama dengan jamil, berjalan keluar dari ruang pengadilan. Ketika pintu di tutup ruangan, tessa melihat ke belakang dan tersenyum.

CUT TO:

 

INT-KANTOR POLISI- SIANG

Detektif berjalan ke dalam kantor polisi dengan wajah yang murung, polisi memanggil detektif dengan isyarat tangan menyuruh masuk, detektif duduk di kursi dan polisi berdiri melihat ke jendela.

 

POLISI

Wajahmu sepanjang hari kusut sekali gus? Sudah berapa hari kamu tidak tidur?

DETEKTIF AGUS

Sejak dimas meninggal, saya tidak bisa tidur.

POLISI

Sudah toh gus, hidup harus berlanjut, karir kamu masih panjang.

 

DETEKTIF AGUS

Ini sudah sebulan sejak dhea hilang, saya selalu buntu, selalu saja ada tembok yang menghambat saya. Tidak ada lagi bukti setelah kematian dimas.

Detektif mengacak-ngacak rambutnya frustasi, detektif mendekat dan duduk didekat detektif.

POLISI

Kadang gak semua kasus yang bisa kamu pecahkan gus, kadang ada juga yang tetap dibiarkan.

Setelah ayahnya di penjara, wartawan tidak peduli lagi dengan hilangnya gadis itu.

DETEKTIF AGUS

Mereka memang selalu begitu.

Pintu berdecit muncul muka anak buah polisi di balik pintu.

ANAK BUAH

Saya sudah keliling mencari bapak, ternyata di sini.

POLISI

Ada apa?

ANAK BUAH

Ada kiriman kado untuk bapak, sudah saya letakan di meja

POLISI

Akhirnya kamu bertemu perempuan juga gus.

DETEKTIF AGUS

Tidak pak, saya belum bertemu siapa-siapa, saya pamit dulu pak.

Detektif keluar dan berjalan ke ruangannya, detektif mengambil gunting dan berhati-hati membuka kado tersebut, di dalam kado tersebut terdapat satu buah handycam dan di bawahnya terdapat surat dan 3 ranting bunga hemlock, detektif duduk di kursinya dan membaca surat tersebut.

TEXT

Saya berakhir dengan orang-orang baik. (Hemlock)

Handycam berisi adalah pencarian dari detektif, video malam terakhir dhea menghilang dan perusakan rumah nanda terekam di sana, detektif memegangi kepalanya dan berteriak membuang handycam tersebut ke lantai, dengan layar yang masih memutarkan video

SLOW FADE TO BLACK

 

ROLL CREDIT

END

MID CREDIT SCENE INT-BAR-MALAM

Billy duduk di kursi yang biasanya di duduki oleh nanda, di depannya terdapat laptop dan billy memulai membuat naskah filmya.

 

TEXT

(belum diketahui)

Billy khaiva

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, tempat, kejadian, ataupun cerita itu adalah takdir kita dan terdapat unsur kesengajaan di dalamnya kesengajaan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar