SEGMEN 7
64.EXT – PEMAKAMAN – PAGI
Upacara pemakaman Arya telah usai, Isabella menerima ucapan belasungkawa dari rekan-rekan yang hadir di pemakaman, tampak Doni yang hadir bersama bu Sulis dan hadir pula Yohan bersama Tamara, Doni dan Tamara saling memandang dengan perasaan yang agak canggung. Mereka mulai berjalan meninggalkan pemakaman, Doni Yohan dan Tamara berjalan didepan bu Sulis dan Isabella. Yohan berusaha menjembatani percakapan diantara Doni dan Tamara.
YOHAN
Don, sengaja saya ajak Tamara kesini agar kalian bisa bertemu lagi.
Sejak saya memberitahukan tentang pertemuan kita, dia masih terus berharap bisa kembali bersamamu.
Doni menatap Tamara dan Tamara mulai salah tingkah sambil tersenyum menyapa Doni.
TAMARA
Hai Don, long time no see!
(sambil melambaikan tangannya ke arah Doni).
DONI
Tamara, tolong beri saya waktu untuk berpikir ya.
Apakah besok kamu ada waktu untuk kita bisa bicara berdua kah?
TAMARA
Iya, bisa Don.
DONI
Oke, sampai ketemu besok Tamara.
Yohan dan Tamara berpisah dengan Doni, lalu Doni pulang bersama bu Sulis dan Isabella.
CUT TO
65.INT – RUMAH DONI – MALAM
Di teras belakang, Doni terlihat termenung memandangi kegelapan malam, tiba-tiba bu Sulis muncul dengan membawa secangkir kopi hangat untuk Doni dan duduk menemani Doni.
SULIS
Don, apakah ada sesuatu yang mengganjal dihatimu yang sedang kau pikirkan?
DONI
Oh, tak ada apa-apa inang.
(sambil menyeruput kopi)
SULIS
Don, sedari tadi inang sudah memperhatikanmu, dan sepertinya ada sesuatu yang sangat menggelisahkanmu, barangkali inang bisa membantumu?
DONI
Iya benar dugaan inang, saya bingung dengan kehidupan yang sedang saya jalani ini inang.
SULIS
Apa yang membuatmu bingung Don?
DONI
Mungkin sudah saatnya saya harus memberitahukan kepada inang bahwa Tamara itu adalah istri pertama saya sebelum saya menikahi Anita.
Karena ayah Tamara ingin membunuh saya, maka Yohanlah orang yang mendukung saya untuk kabur dari keluarganya, akhirnya saya bertemu dengan inang waktu itu.
Setelah sekian lama tak pernah kontak dengan Yohan, sepertinya Tuhan masih mengijinkan saya untuk bertemu dengannya kembali di rumah sakit Singapura karena Yohan adalah dokter yang menangani Tabita.
Sekarang Arya telah tiada dan diakhir hidupnya dia telah berpesan agar saya menjaga Isabella, tapi tiba-tiba Tamara muncul dan ingin kembali kepada saya disaat keadaan saya seperti ini, lalu menurut inang saya harus bagaimana?
SULIS
Inang bisa memahami keadaanmu Don!
Memang hidup ini seringkali diperhadapkan dengan banyak pilihan. Dan siapapun yang nanti akan menjadi pilihanmu, inang akan tetap mendukungmu sepenuhnya Don.
Hanya saja jika inang boleh memberikan sedikit masukan untukmu, selama ini hubungan kita dengan Isabella sudah sangat dekat dan dia telah menjadi bagian dari kehidupan Ardo, mungkin jika kamu bersedia menerima Isabella, inang akan lebih senang.
Tetapi keputusan tetap ada ditanganmu Don, mintalah hikmat Tuhan agar kamu bisa memilih dengan bijaksana.
DONI
Iya inang, saya mengerti.
SULIS
Baiklah, inang tinggal masuk dulu ya Don, doa inang menyertaimu selalu.
Sebelum meninggalkan Doni, bu Sulis memegang pundak Doni dan Doni membalasnya dengan menepuk tangan inang pertanda mengerti atas keputusan yang harus diambilnya.
DONI V.O
Sekarang aku tahu, siapa wanita yang tepat untuk menjadi pendamping hidupku saat ini.
Mungkin Tuhan memang sedang menjodohkanku dengan Isabella, aku siap untuk menerimanya!
FADE IN
66.INT – RESTO – SIANG
Pertemuan Doni dan Tamara akhirnya terealisasi dengan perbincangan yang sangat serius.
DONI
Tamara, please forgive me!
Sejak aku pergi dari kehidupanmu, aku tak pernah menghubungimu sama sekali.
TAMARA
Iya, aku bisa memahami kondisimu saat itu Don, Yohan sudah menceritakan semuanya dan semenjak kamu pergi itu hanya Yohan yang selalu berusaha menenangkan aku.
Don, kamu adalah cinta pertamaku, saat kita dijodohkan aku sangat berharap bisa membangun keluarga bersamamu seumur hidupku, namun realitanya terlalu singkat bagiku Don.
DONI
Yah, aku mengerti!
Tamara, saat ini hidupku sudah tak sama lagi dengan yang dulu, banyak hal yang terjadi dalam hidupku selama ini dan banyak orang yang silih berganti masuk dalam kehidupanku.
TAMARA
Yes I see, same like me Don!
Sejak dokter memvonisku kanker hati, kemungkinan aku hanya bisa bertahan hidup untuk beberapa tahun kedepan saja, Don.
DONI
Apaaa??? Kanker hati? Oh my God!!
Doni terkaget dan hatinya makin galau lalu terdiam sejenak.
TAMARA
Don, please give me one more time!
Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu Don (nada suara memelas).
DONI
Hmm....okay, dulu saat kita dijodohkan, aku memang pernah berjanji dengan Yohan dan mendiang ayahmu untuk membahagiakanmu Tamara, mungkin sekarang waktu yang tepat untukku memenuhi janji itu.
TAMARA
Thank you Don, kamu masih mau menerimaku kembali.
(sambil tersenyum Tamara memegang tangan Doni).
CUT TO
67.INT – APARTEMEN YOHAN – MALAM
Tamara sedang mempacking barang-barang miliknya yang akan dibawanya ke rumah Doni sambil memberitahukan berita baik tersebut kepada Yohan.
TAMARA
Kak Han, mulai besok aku akan tinggal bersama Doni lagi.
(ekspresi Tamara bahagia sekali sambil memeluk Yohan).
YOHAN
Really? Finally, you got him again!
(sambil bersorak senang)
TAMARA
Kau kutinggal sendirian tak apa-apa kan?
YOHAN
Hahaha….kau pikir aku bocil?!
(sambil mencubit pelan pipi Tamara)
TAMARA
Hmm....aku hanya kasian kalau nanti kamu merasa kesepian, gimana kak?
YOHAN
Take it easy!
Tinggal samperin aja dirimu, beres kan?! hahaha....
TAMARA
I’ll hope you found someone soon!
Kalau sudah ada yang menemanimu, aku akan lebih tenang kak.
YOHAN
Don't ever think about me! Yang terpenting kamu bahagia, that’s enough!
(sambil merangkul Tamara dan Tamara menyandarkan kepalanya ke Yohan).
FADE IN
68.INT – RUMAH DONI – SIANG
Tamara tiba dirumah Doni yang disambut hangat oleh seisi rumah Doni terutama bu Sulis.
SULIS
Selamat datang Tamara.
Senang sekali akhirnya ada penghuni baru yang akan meramaikan rumah ini.
(sambil tersenyum dan mempersilahkan masuk).
TAMARA
Ahh…bu Sulis bisa ajah hehehe....
SULIS
Ini juga rumahmu Tamara, kita ini sudah jadi satu keluarga besar lhooo, betul kan Don?
DONI
Betul sekali kata inang, sebagai satu keluarga sudah seharusnya kita saling mengasihi dan melengkapi.
Kalau ada yang kamu enggak tau, kamu bisa tanya langsung ke inang ya Tamara.
Kalau begitu saya tinggal dulu karena ada urusan kantor yang harus saya selesaikan.
Doni meninggalkan bu Sulis dan Tamara, sedangkan bu Sulis dan Tamara mulai sibuk mengeluarkan dan menata barang-barang bawaan Tamara sambil bercakap-cakap, tak lama kemudian datanglah Isabella seperti biasanya yang tiap hari datang untuk menerapi Ardo, tok tok tok (pintu diketuk).
SULIS
Sebentar ya, saya bukakan pintunya dulu.
TAMARA
Oh, Isabella rupanya yang datang, halloo!
ISABELLA
Hai Tamara!
SULIS
Tamara, Isabella setiap hari selalu akan datang kesini, dia adalah guru terapinya Ardo.
TAMARA
Oh begitu, asik deh kita bisa sering ketemu.
ISABELLA
Maappkan saya bu Sulis, hari ini saya datang agak kesiangan karena tadi masih mengurus surat kematian mas Arya dulu.
SULIS
Ahhh enggak apa-apa Bella, yang terpenting kamu tetap kuat dan tabah ya.
ISABELLA
Iya bu Sulis, baiklah saya tinggal keruangan Ardo dulu yah.
Isabella menuju keruangan Ardo, sementara bu Sulis dan Tamara melanjutkan aktivitasnya kembali.
CUT TO
69.INT – RUMAH DONI/APARTMEN YOHAN – SORE (SPLIT)
Tamara dan Yohan saling berkomunikasi lewat telepon selulernya.
TAMARA
Kak, saya udah punya ide calon untukmu.
I think she is better for you!
YOHAN
Who do you mean?
TAMARA
Isabella!
She is beautiful and smart, sangat cocok untukmu kak.
YOHAN
What? Isabella istri alm. Arya?
TAMARA
That’s right, see?!
YOHAN
Hmm...aku dan alm. Arya adalah 2 pribadi yang sangat berbeda, belum tentu juga dia mau menerima aku, this’s a choice!
TAMARA
Yang terpenting ada niatan dulu darimu, kalau belum apa-apa kamu udah pesimis, gimana caranya aku bisa membantumu untuk mendekatkanmu dengan Isabella, kak?
What’s wrong with us trying? Siapatau setelah pendekatan, kamu bisa cocok dengannya kak?!
YOHAN
Yeah, okay, let’s try hahahaha....
TAMARA
Nah, gitu donk yang semangat kak, jadi mak comblangnya juga ikut semangat nih hahaha....
See you brother, bye!
Setelah menutup telponnya, tampak ekspresi Tamara yang sedang memikirkan ide agar Yohan dapat mendekati Isabella.
FADE IN
70.INT – RUMAH DONI – PAGI
Seperti biasa, Isabella datang ke rumah Doni setiap pagi, saat itu Tamara dan bu Sulis sedang asik memasak bersama didapur, tok….tok…..tok (pintu diketuk)
SULIS
Sepertinya itu yang datang Isabella, saya bukain pintu dulu ya.
TAMARA
Oh, jangan bu Sulis, biar saya aja yang membukakannya, bu Sulis selesaikan masakannya dulu.
(sambil lari menuju ke pintu meninggalkan bu Sulis).
TAMARA
Morning miss Bella hehehe...
ISABELLA
Haii Tamara, kok tumben kamu yang bukain pintunya?
TAMARA
Iya, bu Sulis sedang sibuk didapur, si mbok juga lagi nyuci baju.
Oya Bella, nanti setelah selesai mengajar, apa bisa kamu temanin saya ke mall ada sesuatu yang ingin saya cari nih, bisa kan Bella? Please!
ISABELLA
Hmmm….oke deh Tamara.
TAMARA
Thank you so much Bella.
Oke, saya tinggal ke dapur dulu yah, selamat mengajar bu guru syantekkk (menggoda).
ISABELLA
Ahhh….kamu bisa ajah Tamara hahaha....
Isabella menuju ke ruangan Ardo, sementara Tamara kembali menemui bu Sulis di dapur.
TAMARA
Gimana, udah selesai semua masakannya bu Sulis?
SULIS
Beres! Sekarang tinggal menghidangkannya hehehe...
TAMARA
Asekkk!!!
FADE IN