24. INT. LOKASI SUTING FILM ACTION - SORE
Terlihat set film dengan sutradara, crew, dan pemain standby.
TIMO
Kamera?
KAMERAMEN
Roll!
TIMO
Action!
Aldo memukuli Oji. Ia tergeletak di lantai, ditendangi oleh para figuran.
TIMO
Lebih keras! Totalitas!
Para figuran semakin semangat menendangi Oji.
Cut To
25. INT. LOKASI SUTING FILM ACTION - SORE
Oji menekan pinggangnya dengan bungkusan es batu.
ALDO
Keren, bro! Om Soni nggak salah milih lo!
OJI
(Meringis)
Makasih, Bang.
ALDO
Kalau nggak ada figuran yang kuat kaya lo, aktor kaya aku ini ngga bisa total.
OJI
(Mengangguk, menahan nyeri)
ALDO
Elo punya ilmu kebal, bro?
OJI
Nggak, bang. Kalau punya, nggak bakal biru gini juga.
ALDO
Oh, iya. Biasa itu bro, namanya film action. Aku dulu sampai muntah-muntah!
OJI
Adegan dipukulin, Bang?
ALDO
Mabuk darat! Jalan ke lokasi bulak-belok. Pusing aku!
SONI
Mas Oji, jangan lupa besok jam delapan udah standby.
ALDO
Beneran jam delapan, Om? Tadi saya nyampe sini jam tujuh pagi, baru digebukin jam empat sore.
SONI
(Menepuk bahu Oji)
Mas Oji. Itu hal biasa buat figuran. Saya dulu tiga hari sebelum scene sudah di lokasi.
ALDO
Betul itu, Bro! Kita harus mau nunggu, lah. Terlambat itu haram hukumnya buat figuran. Peribahasanya, lebih baik terlalu cepat satu abad dari pada telat satu frame! Satu frame, bro! Seperdualima detik!
OJI
(Ngangguk).
Iya, bang.
SONI
(Menyodorkan amplop)
Nih, honor buat hari ini. Tanda tangan di sini.
OJI
(Menerima amplop dan menandatangan)
Makasih, Om.
SONI
(Mengangguk)
Sampai jumpa besok.
Cut To Black
26. INT. ANGKOT - SORE
Oji duduk di dalam angkot menuju rumah. Ia mengeluarkan amplop dari saku, lalu membukanya.
Cut To
27. INT. KAMAR OJI - MALAM
Oji ngasih uang lima puluh ribu ke Bang Yoyo.
OJI
Makasih Bang Yoyo.
BANG YOYO
Sama-sama, Ji. Balik, Mak!
EMAK
Iya, Yo. Makasih!
(Melihat Bang Yoyo sampai hilang)
Jadi inget bapak lu. Kalau minta panggilin si Yoyo buat ngurut berarti buku laku banyak.
(Melihat badan Oji dari belakang, merautkan prihatin)
Diurut lima puluh ribu. Ongkos bulak-balik dua puluh ribu. Sisa tiga puluh ribu. Emang segitu honor babak belur di negara kite?
OJI
Yah, namanya juga mengawali karir, Mak.
EMAK
Mengawali karir sih mengawali karir. Kalau badan lu ancur mau gimana ngelanjutin karir? Udah, mending lu nggak usah ngelanjutin dah kalau cuma jadi sasaran amuk massa.
OJI
Ya elah, Mak. Itu tadi cuma salah nendang aja figuran yang laennya. Terlalu semangat. Lagi pula kan perannya bukan jadi penjahat, tapi korban dari orang jahat. Jadi Oji nggak melanggar aturan dari emak.
EMAK
Korban orang jahat kan harusnya jagoan! Di film-film kan gitu.
OJI
Ya jagoan beda lagi, Mak. Oji kan figuran, bukan jagoan.
EMAK
Besok dipukulin lagi?
OJI
Iya, Mak. Tapi nggak dikeroyok, kok!
Transisi Cross Disolve
28. INT. LOKASI SUTING FILM ACTION
Terlihat set film, sutradara, crew, dan pemain stanby
TIMO
Kamera?
KAMERAMEN
Rolling!
TIMO
Action!
ALDO
(Mendobrak pintu)
Nina!
Oji datang mencegat Aldo lalu berusaha memukulnya.
OJI
(Memukul)
Ciyaaat!
Aldo menangkis pukulan Oji, menendang perut lalu membantingnya.
Transisi Cross Disolve
29. EXT. BELAKANG SET FILM ACTIOIN - MALAM
Terlihat Oji dan lima figuran lain duduk di belakang set. Soni datang mendekati para figuran, membagikan amplop.
FIGURAN 1
Makasih, Om.
FIGURAN 2
Makasih, Pak Soni.
SONI
Keren, Mas Oji!
(Memberi amplop)
Nih! Jaga kesehatan. Kamu masih ada sekali main lagi.
OJI
Siap, Om. Makasih.
Soni pergi menjauh.
Oji melihat Figuran 1 & Figuran 2 sedang mengobrol dan menggeser duduknya untuk mendekat.
OJI
Dapet berapa, bro?
FIGURAN 1
Tiga ratus, bro. Elo?
OJI
Di bawah lo.
FIGURAN 1
Film pertama?
OJI
Iya. Elo udah sering?
FIGURAN 1
Lumayan, bro. Tiga tahun. Gue juga segitu kok bro di tahun pertama.
OJI
Oh.
FIGURAN 2
Kalau mau dapat lebih, jangan cuma main satu film bro.
FIGURAN 1
Coba aja minta film lain ke Pak Soni, bro. Kali aja ada lagi yang cocok sama rate lo.
OJI
Oh, siap, bro. Tengkyu infonya.
Figuran 1 & Figuran 2 kembali berbincang.
Cut To Black
30. INT. PENDOPO RUMAH SONI - MALAM
Terlihat pendopo dengan penerangan temaram.
Soni berhenti mengetik dengan laptopnya, lalu berpaling ke Oji.
Suara printer mulai berbunyi.
SONI
Sori, Mas Oji, saya mesti atur jadwal anak-anak dulu soalnya.
OJI
Nggak apa, Om. Saya maklum.
SONI
Jadi gimana?
OJI
Saya mau minta peran lain, Om.
SONI
Peran lain? Kamu nggak kuat di film sekarang?
OJI
Kuat, Om. Butuh tambahan.
SONI
(Berpikir, mengingat-ngingat)
Kamu yakin kuat ambil peran lain?
OJI
Asal bukan action lagi, Om. Setidaknya, jangan dipukulin lagi. Masa di film satu dipukulin, di film satu lagi dipukulin juga. Udah kaya samsak saya.
SONI
(Tersenyum tipis menghargai usaha melucu Oji)
Hmmm … Bukan, sih. Oke maksud Om bukan kuat, tapi berani. Apa kamu berani?
OJI
(Raut tegang penasaran)
Emang jadi apa, Om?
SONI
(Raut serius)
Ada satu film horror yang lagu on going. Butuh figuran. Anak-anak nggak ada yang mau ambil.
OJI
Kenapa, Om? Honornya kecil?
SONI
Bukan, bukan. Lima kali lipat dari bayaran kamu sekarang.
OJI
(Raut tergiur)
Saya ambil, Om!
SONI
Kamu yakin? Ini agak beda, loh. Selain karena horror, scene yang bakal kamu mainin agak sulit.
OJI
Memang jadi apa, Om?
SONI
Mmm. Jadi setan.
Cut To Black