Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. EXT. CAFE - DAY
Beberapa hari setelah percakapan dengan Bli Dayan, Senja terus menerus terpikir akan keluarganya di kampung halaman.
Insert: Background Music Sendu
SENJA
(Talking Head)
Haruskah aku kembali ke kampung?
MONTAGE
Senja melamun di kos CUT TO:
Senja melamun Di perpus CUT TO:
Senja melamun Di taman CUT TO:
Hatinya terus membisikkan kata pulang, namun otaknya menolak dengan gengsi dan ego yang tinggi. Dampaknya, banyak waktu ia habiskan untuk melamun. Seperti pagi ini di cafe, lagi-lagi Ia melamun di sudut balkon cafe.
Bli Dayan sedang olahraga pagi melihat Senja yang tengah melamun di balkon cafe. Ia ia ikut memesan kopi dan menghampiri Senja serta duduk di hadapan gadis yang tengah melamun itu
Senja yang menyadari kehadiran Bli Dayan menyudahi lamunannya.
DAYAN
Enak ya jadi penulis, pagi-pagi bisa bengong sepuas hati, yang penting script udah jadi hahaha
SENJA
Enak aja dibilang bengong. Lagi nyari ide nih buat revisi naskah selanjutnya.
DAYAN
Halah, ga usah bohong kamu. Ga mempan. Muka kusut gitu mana mungkin nyari ide. Lagi ada masalah ya?
SENJA
Ngga kok. Biasa aja.
DAYAN
Tuh kan bohong lagi.
Senja terdiam beberapa saat
DAYAN
Aku paham kok. Ini pasti tentang percakapan tempo hari kan? Aku notice kamu selalu ogah kalau udah ngobrolin tentang ayah. Maaf ya, aku sama sekali ga bermaksud bikin kamu ngga nyaman.
SENJA
Sebenernya iya pak. Dari situ aku jadi gelisah terus. Bukan salah bapak kok. Emang akunya yang belum bisa berdamai sama diriku sendiri. Apa aku pulang dulu aja ya ke kampung buat damai sama ortu? Ah tapi ga segampang itu juga. Malu banget rasanya kalo udah kabur terus balik-balik malah minta maaf.
(BEAT)
Bli Dayan menyeruput kopinya perlahan
DAYAN
Aku mau coba kasih saran boleh ngga?
SENJA
Apa tuh pak?
DAYAN
Jujur aku ikut sedih ngeliat kamu yang berubah beberapa hari terakhir. Aku pengen senja yang dulu balik lagi. Senja yang ceria dan penuh dengan energi positif. Kalau aku boleh saran, coba kamu mulai perbaiki komunikasi kamu sama orang tua di kampung. Pelan-pelan aja.
SENJA
Hmmm… bener juga sih pak, tapi aku ga kepikiran harus apa. Caranya gimana.
DAYAN
Nah, minggu depan kan karya kamu akan aku pentaskan di teater. Coba kamu bisa mulai dari situ. Ajak orang tuamu ke Ibukota untuk lihat hasil kerja anaknya yang luar biasa.
Senja terdiam. Saran yang sederhana, namun bermakna dalam.
DISSOLVE TO: