Bella dan Jenny

Suka

Favorit

5. Bagian 5

CUT TO

50. INT. RUMAH_KAMAR MANDI - MALAM

SEBELUM KEJADIAN.

Jenny masuk ke kamar mandi. Membawa handuk yang ia sampirkan di pundak. Jenny menuju ke tempat cuci muka. Jenny mengambil kapas, lalu menuangkan micellar water. Setelah selesai menggunakan, kapas dibuang di tempat sampah. Kemudian mengambil facial wash. Saat di pencet isi yang ada di dalam tidak keluar. Jenny bingung. Jenny memencet lagi hingga berbunyi "crot".

JENNY

Perasaan baru beli kemarin, kok udah habis.

Jenny terpaksa memakai sampai heran dengan facial washnya. Kemudian membasuh mukanya. Kemudian mengambil toner. Saat mengangkat toner, Jenny merasa tonernya enteng. Jenny membuka tonernya lalui menuangkan, tapi air tonernya tidak turun. Dituangin lagi, Jenny masih tidak percaya.

JENNY

Ini toner kenapa? (Dilihat tonernya) kok habis. Wahh ini pasti kerjaannya Bella.

Jenny akan berjalan keluar kamar mandi, namun berhenti. jenny kembali lagi ke depan cermin, lalu memeriksa satu per satu skincarenya. Setelah diperiksa satu per satu. Jenny tersenyum kesal.

JENNY

(Teriak kesal) Bellaaaa!!

Jenny bergegas berjalan keluar kamar mandi. Lalu menutup pintu kamar mandi dengan keras.

CUT TO

51. INT. RUMAH_KAMAR - PAGI

Bella tertidur pulas. Kemudian perutnya berbunyi. Lalu ia merasa lapar. Bella masih mengantuk, tapi terpaksa ia bangun. Perut terus berbunyi. Kemudian jam berdering. Bella mematikan jam di atas lemari kecil di dekatnya.

BELLA

a a a Perutku.

Bella beranjak dari kamar tidur.

CUT TO

52. INT. RUMAH_DEPAN KAMAR - PAGI

Bella membuka pintu kamar, lalu teriak terkejut.

BELLA

(Teriak) aaaaa!! Anjing nih anak!

Di depan kamar Bella terdapat foto (tongkat di atasnya ditempeli foto Bella yang jelek).

BELLA

Awas kau ya Jen! kubalas kau!

(Mencabut fotonya) ihhh, jelek banget foto gue.

CUT TO

53. EKS. RUMAH_DEPAN PINTU - PAGI

Bella menalikan sepatu, membentuk pita. Tiba-tiba dari belakang tasnya Jenny menabrak kepala Bella.

BELLA

A' (memegang kepala belakang)

JENNY

Ups sorry gak sengaja.

Setelah itu Jenny berjalan pergi lalu masuk ke dalam mobilnya.

BELLA

(kesal) Enteng banget ngomongnya. Sorry gak sengaja, anjing lo!

Lalu Bella beranjak lalu berjalan pergi.

CUT TO

54. EKS. HALAMAN SEKOLAH - PAGI

Bella sedang berjalan santai dengan bermain handphone. Siswa siswi yang lain menertawakan Bella dan ada yang juga saling bisik. Kemudian Bella merasa seperti orang sekitar memperhatikannya. Lalu Bella melihat sekitar.

BELLA (V.O)

Kenapa mereka lihatin gue?

Kemudian Bella berkaca di depan Handphonenya.

BELLA

Gak ada yang aneh.

Lalu Bella memeriksa seragam yang ia pakai.

BELLA

Seragam gue gak ada yang salah. kenapa sih mereka. (teriak) Kalian lihat apa sih! Ketawa lagi, Lucu?!

Dari belakang Mia dan Siska tertawa puas. Bella langsung menolah ke belakang.

MIA

(sambil tertawa) Itu itu beneran lo?

BELLA

Apaan sih?!

SISKA

Lucu banget tau gak.

Siska dan Mia tertawa.

BELLA

Sebenarnya ada apa sih!

Bella melepaskan tasnya lalu melihat depan tasnya ada Foto tidur Bella yang sangat jelek

BELLA

(teriak) Jeennnyyyyy!!!!!

Kemudian Bella berjalan duluan dengan kesal.

SISKA

Eh Bella!

Mia dan Siska menyusul Bella.

CUT TO

55.INT. SEKOLAH_RUANG KELAS - PAGI

Semua murid belajar mandiri. Bella tengah menggambar seseorang. Lalu kepala Bella dilempar gulungan kertas. Bella langsung menoleh ke Mia.

MIA

Gambar apaan sih?

BELLA

Kepo!

MIA

yee, ditanya malah jawab kepo.

Mia penasaran, Mia beranjak dari kursi. Beberapa melangkah, tiba-tiba ada seseorang masuk.

OSIS LAKI-LAKI

Permisi.

Siswa siswi tertuju pada osis laki-laki.

OSIS LAKI-LAKI

Kami akan masuk untuk melakukan razia yang telah disepakati bulan lalu.

Pak Agus, osis laki-laki dan osis perempuan masuk ke dalam kelas.

PAK AGUS

Saya harap semuanya bisa diajak bekerja sama. Saya minta kalian semua berdiri di depan. Letakkan barangnya tetap di tempat.

Siswa siswi berjalan menuju ke depan. Osis laki-laki, Osis perempun dan Pak Agus memeriksa tas siswa siswi. Siswa siswi semua hanya melihat barang-barangnya digeledah. Kemudian Mia melihat Enggar begitu gelisah.

MIA

Enggar kenapa tuh?

BELLA

Kenapa? kenapa?

MIA

Lihat tuh, tubuhnya aja gak bisa diem.

Bella melihat Enggar.

MIA

Kayaknya dia takut kalau apa yang disembunyikan bakal ketahuan. atau jangan-jangan ...

Bella serius mendengarkan dan melihat Mia.

OSIS PEREMPUAN (O.S)

Ini milik siapa?

Mia dan Bella menoleh. Osis perempuan memegang poster Adrian, Osis perempuan berada di depan meja Enggar. Ia masih menunggu jawaban.

ENGGAR (O.S)

S s saya.

Semua tertuju ke Enggar. Lalu Mia, Bella dan Siska terkejut, seperti tidak menyangka.

OSIS PEREMPUAN

Kenapa kamu bawa ini ke sekolah?

ENGGAR

I i itu itu ...

Enggar tak sengaja melihat ke arah Bella. Bella, Mia dan Siska menatap sinis.

OSIS PEREMPUAN

Ini saya bawa, sekarang ikut saya ke kantor.

Enggar merasa malu.

CUT TO

56. EKS. ATAP SEKOLAH - SIANG

Enggar duduk di kursi dan diikat.

ENGGAR

Ya elah guys tega banget kalian sama gue. Gue janji deh, gue gak akan lakuin lagi.

Siska melangkah maju.

SISKA

Enak bener kalo ngomong. Udah ngehina orang gak ada minta maafnya.

ENGGAR

Kan aku udah bilang kalo aku salah.

MIA

Minta maaf yang bener dong.

ENGGAR

Gimana mau minta maaf yang bener, akunya diikat kayak gini

BELLA

Banyak bacot lo ya. Kita hajar nih anak.

ENGGAR

Eh eh eh jangan jangan, jangan main kasar dong. Kita kan di negara cinta damai. Jadi, kita bicarakan baik-baik. Ok.

SISKA

Maksud lo tadi apa? Jelasin ke kita!

BELLA

Lo haters ya?

ENGGAR

Enggak! Gue bukan haters. Sebenarnya .... gue juga suka sama adrian.

MIA

Terus?

ENGGAR

Terus .... Aku itu pengen gabung sama kalian, cuma...

MIA

Cuma apa?!

ENGGAR

Cuma aku malu.

Mia, Siska dan Bella saling pandang.

ENGGAR

Masa aku cowok suka begituan, apalagi kalo circlenya cewek. Bisa dibilang banci aku.

BELLA

Tapi kan gak gitu juga Nggar.

ENGGAR

Iya gue tahu, gue salah. Gue janji gak ngulangin lagi. Maafin aku ya? (memelas)

Bella, Siska, Mia saling pandang. Lalu melihat ke depan (enggar).

4. Bagian 4

6. Bagian 6

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Tidak ada komentar